41: panik mark (╯︵╰,)

2.4K 379 8
                                    

"huaaa mark bangunnn" "Kokk pingsann sihh""Maaffinn aku markk""Aaaaa mark bangunnnnnnn"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"huaaa mark bangunnn"
"Kokk pingsann sihh"
"Maaffinn aku markk"
"Aaaaa mark bangunnnnnnn"

Bruk

Bunyi dobrakan pintu, disusul suara langkah kaki cepat beberapa orang membuat gue menoleh, disana sudah berdiri mbak yunji sama pegawai yang lain.

"Nona!" Seru mbak yunji yang langsung menghampiri gue yg masih terduduk dilantai, menopang tubuh mark.

"Mbak!! Tolong Mbakkk" tangis gue pecah, beberapa orang disana langsung membawa tubuh mark ke dalam ruangan, tepatnya ke dalam kamar yang paling dekat disana. Ini dilakukan agar mark, bisa dengan cepat beristirahat

"Udah non, gapapa. . Tadi mbak juga sudah hubungin dokter biar cepat datang kesini" "jadi nona tidak usah khawatir yah" tambah mbak yunji sambil mengusap punggung gue lembut.

"Tapi mbak. . . " Ujar gue gak sanggup berkata-kata lagi, tangis gue sakali lagi runtuh, mengingat tubuh mark yang udah panas itu.

Mbak yunji menghela nafas "Ayo nona kita lihat keadaan tuan mark" ajak mbak yunji menyadarkan gue yg masih terlalu larut dlm kesedihan.

"Oh ya mbak! Ayo!" Seru gue langsung bangkit dari posisi duduk dan segera berlari ke kamar dkt sana. Berbarengan dengan dokter yang baru aja sampai.

" . . . "

Masuk ke dlm kamar, gue berlari menghampiri mark yg sudah berbaring dikasur

menggenggam tangannya lembut.
Aaaaa tangannya anget banget' batin gue mencoba menahan tangis

"Dokter! Bagaimana keadaan mark?" Tanya gue seusai melihat dokter itu selesai memeriksa tubuh mark. Dia sedang menulis resep obat sekarang.

"Dia mengalami demam tinggi yang dikarna-kan kondisi tubuh-nya yang sudah sangat kelelahan. ditambah mungkin tadi. .dia terlalu lama berada di luar ruangan" "oleh karna itu dia tadi pingsan" jelas dokter itu sambil menyerahkan resep obat. Gue menggangguk lesu

"Baik dok terimakasih" ujar gue dibalas anggukan sopan dari dokter itu.

Dia pergi dan segera di antar oleh mbak yunji yg sekalian akan keluar untuk menebus obat di apotik

"Mark bangunnnn" tangis gue pecah lagi, gak kuat liat dia yang terbaring lemah seperti ini. Mark yang biasa gue liat di handphone itu adalah mark yang selalu ceria, bukan yang seperti ini

"Hiks bangun" lirih gue menunduk menangis di sisi kasur

"Eughh noona. . ." Suara lirih seseorang membuat gue mendongak dengan kaget, mark sudah sadar, dia mengerjap mata bingung. Dan rautnya semakin bingung saat gue dengan tangisan yang mengeras memeluk tubuh-nya yang masih berbaring.

"Hiks markkkk" lirih gue masih dengan air mata yang gak mau berhenti mengalir

"Noona. . aku gapapa" ujar mark dengan tenang, dia mengusap rambut gue lembut

"Kalo mark tadi sampe pingsan! Berarti tubuh mark lagi gak baik-baik aja" ujar gue membuatnya tersenyum hangat

"Oh ya ini jam berapa noona?" Tanya nya

"Mau apa gitu? Mark-nya gak akan aku bolehin kemana-mana loh sekarang"

"Noona. . Kalo ini udah jam 8 malam, artinya aku harus cepet pulang buat latihan koreo sama member lain" jelas mark dengan tenang, dia terus menerus mengusap rambut gue lembut

"Tapi. . Mark lagi sakit" lirih gue dengan mata yang kembali berkaca-kaca

"Hiks aku gak mau ngeliat mark pingsan kaya tadi lagi. . Aku gak mau"" tangis gue luntuh membuat mark menarik dan mendekap gue dengan hangat

-blm direvisi

Transmigrasi Staff Idol ♪♫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang