Tangan jaemin telulur, dia mencubit gemas pipi kanan gue
"Gemes banget sihhh" kekehnya lucu
"Aww sakit" ujar gue pelan, sebenernya sih gak sakit, cuma ya gimana, modus hahaahhahahha
"Utututu sakit yaa, sini sini! Aku usapin" ujar nya dengan nada lucu, tangannya kembali mengusap pipi gue lembut. Nangis, kenapa dia gemes banget sih ╥ ╥
"( ・_・ )"
"Jangan liatin aku terus" ujar nya lalu menopang dagu diatas meja. menatap gue balik
"Ah i-iya" gugup gue salting, gue memandang ke segela arah, sampai akhirnya pandangan gue jatuh sama pelayan yang sedang membawakan makanan ke meja kami
Gue menatap pelayan itu fokus, memerhatikan apa yang dia ucapkan sampai pelayan lelaki itu pergi. Menoleh gue melihat jaemin yang masih menopang dagu hanya kali ini sorot matanya terlihat sangat dingin. Sekali liat, gue bisa langsung tau kalo dia sekarang lagi badmood
"Kenapa na?" Tanya gue bingung
". . . "
"Lain kali kita gak usah kesini" ujar nya
"Kenapa gitu?"
"Restorannya jelek, aku gak suka"
"???"
Gue menetap jaemin bingung, ingin minta dijelaskan lebih detail tapi dia hiraukan dan dengan anggun memulai makan makanan-nya
"Jaemin"
"Ya?"
"Gimana jadwal grup kalian? Makin sibuk ya?"
"Ah engga sih, jadwal grup sekarang paling cuma perform di acara tv atau radio aja"
"trs kadang kita juga masih harus ikut beberapa interview per minggu" jelas jaemin"Uhuk uhuk" gue terbatuk dan jaemin dengan cepat menyodorkan gue minum
"Hati hati" ujar nya cemas, gue mengangguk dan menatap jaemin lekat
"Jaem! Kalian udah sampe di perform aja? Serius? " Tanya gue kaget. Buru-buru gue melihat handphone dan terlihat kalo sekarang itu udah tanggal 10 April aja dan itu artinya udah hampir 2 minggu album glitch mode dirilis dan udah lebih dari sebulan gue cuti! omooo!
'Arina! dunia bakal tetap berjalan! meski lo mati sekalipun' batin gue mengingatkan
Menghela nafas, gue menatap jaemin sendu
"Jaem aku udah ambil cuti sebulan" "kayanya bakal dipecat deh" kekeh gue garing
Notifikasi mengenai segala hal berbau kantor sudah hilang dari handphone kak suyeon. Dan hanya menyisakan kontak winwin,mark, in yeob, dan kedua orang tua kak suyeon. Sisanya mungkin sudah dihapus oleh orang suruhan appa
"Gapapa" "kali ini aku lebih setuju sama pilihan orang tua kamu" "Dan lagi,..bukannya kamu ada riwayat penyakit jantung ya?" "Hahaha aku makin yakin buat ngelarang kamu buat kerja" ujarnya sambil tersenyum hangat tangannya telulur kembali mencubit pipi gue gemas
"Hemm" lirih gue lesu
"Gausah sedih oke? Sekarang yang paling penting itu menjaga kesehatan kamu" "biar anak cantik ini gak masuk rumah sakit lagi" ujar jaemin yang dengan gemas meraup kedua pipi gue
"Kamu itu makluk terkiyowo yang pernah aku liat" ujarnya, tangannya masih terus memainkan kedua pipi gue gemas. Dia bahkan sesekali tertawa dengan lucu.
Hiks sebenernya yang kiyowo disini siapa sih ಥ_ಥ
"Selain jisung?" Ujar gue polos, mengingat jaem suka sekali terlihat ter-jisungjisung
"Ah kamu kiyowo no 1 dia no 2" "aaa kenapa kamu gemes banget sih" dengusnya sambil tertawa lucu
"Jaem juga lucu"
"Iyakah? Astaga! Astaga! Aku emang lucu hihihihihi"
Gue hanya diam. Emang apalagi yang gue bisa? Selain nahan nafas OMAYGAT mimpi apa gue semalem sampe bisa ada di posisi ini
"Nafas sayang" kekeh jaemin pelan
Blush
'Aaa pipi gue pasti merah' batin gue menjerit
"Jangan gitu" ujar gue menunduk malu
"Kenapa?" "Memang iya sih kita masih pdkt tapi ya mau gimana-pun akhirnya kamu tetep bakalan nikah sama aku" kekehnya pelan
-blm direvisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Staff Idol ♪♫
Fantasia[ 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐝𝐢 𝐫𝐞𝐯𝐢𝐬𝐢 ] entah pahala apa yang pernah gue buat dimasa lalu. gue terbangun di tubuh seorang perempuan ideal dengan paras yang bisa dikategorikan cantik. jangan iri! tapi seakan semesta ingin mengabulkan cita-cita terbesar seor...