45: peri ( ˵ ° ~ ° ˵ )

2.1K 287 0
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" . . . "

Menghela nafas, tiba-tiba gue teringat akan sesuatu

"weeyyy perii lo dimanaa" teriak gue kencang, ini gue lakuin biar sambil mengeluarkan unek-unek hahaha pgn banget gue teriak dari tadi

Cling

Muncul Glitter di udara dan perlahan muncul sosok peri kecil berwarna biru.

'nona? Omaygatt aaaaa saya kangenn' teriak si peri yang langsung memeluk kepala gue kencang

"Hey hey sakit wey" seru gue dan langsung menjauhkan si peri dari kepala gue. gila, gue langsung ngerasa pusing sekarang

'hehe maaf nona saya kelewat senang karna bisa berjumpa lagi dengan nona' ucap peri dengan haru

Dia langsung kembali memeluk kepala gue, hanya kali ini dia melakukannya dengan lebih lembut

Gue mengusap punggung kecilnya pelan

"Iya iya gue juga kangen kok sama lo" "oh ya lo kemana aja selama ini?" Tanya gue heran

"masa harus nunggu gue panggil lo dulu sih! baru dateng" Tambah gue dengan sedikit kesal

'Hehehe belakangan ini saya sibuk karna harus mengurusi urusan kota peri nona'  jelasnya

Gue mantapnya bingung "emang pangkat lo apa? Sampe harus segala ngurus urusan kota?"

Dia menghela nafas pelan lalu menunduk lesu, dia terbang dan hinggap duduk di bahu gue

'Saya menjadi walikota non . . '

"pftttffhhhhh hahahahahaha walikota?? Lo?? Seriuss? Hahhahaaha" tawa gue kencang membuatnya seketika langsung cemberut

'ihh nonaa, saya kan belum selesai bicaraa' seru nya menatap gue melas

"Hahahaha yaudah yaudah, sok atuh kalo mau cerita mah" ujar gue. Dia hanya mendengus lesu

'temen saya yang kemarin nyalonin diri jadi ratu peri itu ternyata menang nona! Saya bahkan gak pernah membayangi dia bisa jadi ratu seperti sekarang! Mana, sekarang! Dia suka ngebabu in saya lagi! Ihhh nona! Saya kesaaaallll! Dia limpahin semua kerjaan dikota sama saya! Apa gak pening ni kepala!' curhat si peri itu, gue mengangguk sesekali terkekeh

"Hahaha tapi lo harus tetep jaga kesehatan, istirahat yang bener!" Ujar gue. Kasian juga dia, apalagi melihat lingkaran dibawah matanya itu, nambah poin plus gue, buat kasian sama dia

'aaaaa sayang nonaaa' teriaknya girang, lalu memeluk lagi kepala gue

" . . . "

Tak

Jentrikan jari peri membuat gue menoleh, gue melihat dia yang sedang menjabarkan sebuah matra maybe?

'nona! Atasan saya tiba-tiba bilang! kalo nona boleh ningkatin poin kesehatan sekarang'

"Ah telat banget ngasih kabarnya! Gue udah mendingan sekarang!" dengus gue cemberut, agak kesel karna gue harus ngalamin dulu seberapa sakit-nya punya penyakit jantung

'heheh maaf nona. . Oh ya! Nona saat ini kan sudah beberapa bulan ada di tubuh ini, apa nona betah? Atau ada yang nona keluhkan' tanyanya

"Hmm yah betah-betah aja sih, secara gue bisa liat idol gue dari deket, trs kalo soal keluhan sih kayanya mah gak ada"

"kaya dari pada ngeluh, gue malah harus lebih banyak bersyukur gak sih? thanks ya!" Tambah gue sambil tersenyum hangat ke arah peri

'huaaa nona!!'
'saya baru pertama kali berjumpa dengan tuan yang seperti nona!
'Saya bahagia sekali jika nona memang betah di kehidupan ini' ujar nya haru dengan mata yang berkaca-kaca, agak lucu sih, gue jadi pgn ketawa ngakak, cuma takut ngancurin suasana ahhahahha

"Eh emang lo nuker-nuker jiwa gini tuh disuruh kan sama atasan lo itu? Siapa dia?" Tanya gue penasaran, ini udah beberapa episod, masa gak keungkap mulu siapa yang ngirim dia kesini

'h-hmm soal itu,,, saya juga tidak berhak memberi tau karna hm a-apa ya! Itu rahasia alam!! YA! Itu rahasia alam nona,,,, hehehe' kekeh nya garing, gue hanya menghela nafas

"Yaudah deh! Gue gak akan maksa lo buat bilang" "wait! gue ada satu pertanyaan lagi!"

"Ya? Apa itu nona?"

"nama lo siapa?" Tanya gue polos, ini sumpah! Gue gak tau hiks

'astaga-naga!! Saya lupa memberi tau nona' teriaknya

"Makanya lo bilang sekarang, biar gue tau"

'Nama saya biru nona' ujar nya dengan semangat. Mendengar itu gue hanga menghela nafas berat sambil menstabilkan raut muka agar gak terlihat begitu kesal

"Biru? Nama lo biru? Sumpah? Biru?" Tanya gue beruntun, dia hanya memiringkan kepalanya bingung

"Nama lo biru? Aisss" ujar gue lelah lalu berbaring kembali di atas kasur

Mengadah, gue menatap langit-langit kamar kak suyeon. disini sepi dan hujan mulai turun diluar jendela

"Lo boleh pulang sekarang" ujar gue pelan, masih dengan memandangi rintik hujan di luar jendela

'baik nona, saya pergi dulu ya! Nona bila ada perlu, tinggal panggil saya saja oke?' tanyanya, gue hanya mengangguk

Lalu muncul sedikit cahaya dan peri itu menghilang dalam sekejap, meninggalkan Glitter-glitter kecil di udara

"Hoaammm" Uap gue, ngantuk banget asli

" .  .  . "

-blm direvisi

Transmigrasi Staff Idol ♪♫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang