Jennie tertawa dengan memperlihatkan baris gigi nya yang rapih, baru kali ini ia dapat tertawa dengan sangat puas, dan penyebab tawa nya adalah taehyung.
Taehyung melirik jennie dengan ambangan senyum di sudut bibir nya.
"kok bisa si? Hahahah, lu lucu juga ya, gw kira tuh lu anak nya pendiem, gak banyak omong, monoton, susah di ajak diskusi, aneh, terus apa lagi ya?" jennie berfikir sebentar seraya mengunyah makanan yang masih terisi di dalam mulut nya.
"udah, deskripsiin gua nya nanti aja, itu makanan lu kunyah dulu" saut taehyung.
jennie mengangguk.
Mereka sudah berada di restoran italia dekat dengan gedung meeting mereka beberapa menit yang lalu, makanan di sini terkenal enak, jennie sangat menyukai nya, dan mungkin taehyung juga seperti itu, raut wajah nya menggambarkan jelas.
Sesekali jennie mencuri pandang ke arah taehyung yang makin terlihat tampan saat ia sedang mengunyah sesuatu.
"ada apa?"
Taehyung membubarkan lamunan jennie.
"e, eoh? gak kok, gak papa" tukas nya.
Tidak tidak, kali ini jennie tidak sedang memikirkan wajah indah taehyung, kini jennie tengah memikirkan kejadian aneh yang mereka rasakan.
Seperti ada yang mengalir dari dalam tubuh mereka, entah apa itu, jennie pun tak tau.
Ingin memecah keheningan di antara kedua nya. kini taehyung yang melontarkan sebuah pertanyaan.
"tinggal sendiri jen?" tanya taehyung tanpa menatap ke arah jennie, ia hanya fokus pada makanan nya.
"eoh? eum . . . Iya..."
Taehyung menaruh sendok garpu nya rapih, ia beralih menatap jennie yang kini tatapan nya kembali fokus ke arah makanan nya berada.
"gua juga sendiri." sambung taehyung.
Jennie berbalik menatap lelaki di depan dirinya itu, tatapan mereka berbeda kini, ada tatapan sendu yang seolah sama sama di perlihatkan keduanya.
Jennie menaruh alat makan nya.
"Orang tua kamu kemana?"
Kamu? Tiba tiba formal mode?
Taehyung terkekeh ringan, "appa udah gak ada, kalau amma. . . gw gak tau amma ada di mana, mungkin udah ga ada juga." jawab nya.
Jennie menghela nafas dan tersenyum.
"Kita sama, orang tua aku juga udah gak ada, aku gak punya nenek, kakek atau bahkan paman dan bibi, aku benar benar sendiri,,,"
Jennie mengacungkan jari telunjuk nya sesaat, "tapi aku punya jisoo unnie,,hehe" ia terkekeh sedikit.
"hum, jisoo noona tampak sangat mengkhawatirkan mu waktu itu" sambung taehyung yang kembali mengambil alat makan nya.
"ya. . . dia memang seperti itu, aku selalu di perlakukan seperti anak kecil oleh nya, padahal aku sudah dewasa" ketus jennie di iringi pout bibir yang ia buat.
"kau orang asing pertama yang mendengar cerita ku."
Taehyung(?) mode formal(?)
"a-ahh. . senang dapat berbagi cerita dengan mu!" sahut jennie semangat.
Taehyung membalas nya dengan senyuman tulus.
"aku juga.."
20 menit kemudian
"Terima kasih untuk traktiran nya"
Taehyung memegangi jas berwarna hitam nya di tangan seraya menatap jennie lekat dengan senyuman manis nya.
"ah bukan apa apa, seharusnya aku bisa membalas jasa mu dengan sesuatu yang lebih dari ini" Terbersit rasa malu yang jennie rasakan.
Taehyung mendekat ke arah jennie dengan senyuman kecil yang mengiringi sudut bibir nya.
Jennie sedikit terkejut saat mengetahui jarak wajah mereka kini hanya sepanjang jari telunjuk nya, bahkan mereka dapat saling merasakan deru nafas masing masing.
"a-ada ap-apa?" tanya jennie canggung.
Taehyung terkekeh, ia beralih menuju daun telinga jennie sebelah kanan, di sibak nya rambut indah jennie dan berbisik.
"Kau harus membayar nya lebih lain kali, nona." tutup taehyung dengan kekehan.
Jennie bergidik, rasanya ada sensasi yang aneh namun nikmat.
"Mwoya?! Yak jennie, sadar!! Kendalikan diri mu" bisik jennie dalam hatinya.
"a, ahh! Benar! Aku akan membayar nya lebih di lain waktu!"
Jennie menunduk guna menutupi merah di pipi nya yang semakin ketara.
"Kalau begitu aku pamit dul--"
Belum sempat melanjutkan kalimat nya, jennie sudah memotong nya dengan sebuah permintaan.
"Ini baru jam satu siang, kamu masih ada waktu dua jam lagi, mau pergi ke taman bersama ku?"
Kalian tau, jennie menepis rasa gengsi nya kali ini. Entah demi apa dia melakukan ini, demi membayar jasa taehyung, atau demi menuruti kata hati nya (?).
Taehyung tersenyum manis, "kita bisa pergi lain kali, mungkin ketika pagi? Siang bukan lah waktu yang tepat untuk bermain di area taman" jawab taehyung ramah.
Jennie manggarukkan kepala nya yang tidak terasa gatal, ia sedikit berdeham dan meng-iyakan pernyataan taehyung.
"a-ah benar! Kita bisa buat janji lain kali, kalau begitu kembalilah bekerja."
Taehyung membungkukkan badan nya sedikit ke arah jennie, dan tentu saja jennie membalas dengan hal yang sama.
"Aku permisi nona Kim jennie"
"Baiklah, hati hati di jalan, taehyung-ssi"
Mereka saling melempar senyum sebelum akhirnya berpisah karena berbeda arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED LIPS | Taennie (On going)
Horror"Sungguh, bibir nya membuatku candu... Cara nya menggerakkan bibir nya, nada bicaranya dan bagaimana ia memanggil ku dengan bibir nya, aku suka itu" -thy Cinta itu relatif, jika kau hanya mengandalkan perasaan cinta pun tak akan terasa lengkap. Ka...