permulaan

362 30 1
                                    

Jennie memegang perut nya seraya tersenyum kuda ke arah kai yang berada di sebelah nya.

"Makasii ya, udah traktir gw makan di restoran ini, sekarang gw mau balik kerja" ucap jennie.

Ya, tak terasa seminggu sudah jennie keluar dari rumah sakit, keadaan nya juga semakin membaik, dan tak terasa, seminggu sudah jennie tidak bertemu dengan sosok Kim taehyung.

"Dia kemana? "
"Dia sedang apa?"
"Kenapa dia tiba tiba menghilang?"

Ya, itu lah pertanyaan yang kini terlintas di benak Jennie. Secara tidak sadar, jennie tengah merindukan sosok Kim taehyung di hari nya. Meski pertemuan mereka sangat singkat, namun waktu berhasil mengukir nya menjadi sebuah kenangan.

"Iya sama sama, yaudah sana balik kerja, jisoo juga pasti nyariin lu, gw mau pergi juga, ada acara jam 14.00" ucap kai seraya melihat jam di tangan nya dan membenarkan jas.

Jennie tersenyum lalu berdiri dan mengambil jaket serta tas nya di bangku.

"Makasii sekali lagi, gw duluan"
Jennie keluar dari restoran itu dan berjalan menuju kantor.

Drrtt....Drrtt...

Handphone jennie bergetar tanda seseorang tengah menelfon, jennie meraba handphone nya yang berada di dalam tas seraya berjalan maju tanpa memperhatikan sekitar, tak sengaja ia menabrak seorang pria yang lebih tinggi dari nya.

"aauuu, Mian, aku gk seng--"
Mata jennie terbelalak hebat, dia menatap jelas pria yang kini berdiri di depan nya dengan jas tebal berwarna coklat muda yang ia kenakan.

"Taehyung?"


"Lama tak berjumpa, Jennie Kim" ucap nya dengan penekanan di akhir kalimat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lama tak berjumpa, Jennie Kim" ucap nya dengan penekanan di akhir kalimat.

Dua insan itu kini saling memandang, tak lama setelah nya, jennie mengedipkan mata dan berdeham seraya membuang pandangan sesekali ke arah jalan.

"Ekhem, y-ya, lama kita tidak berjumpa, apa kabar?"

Taehyung tersenyum tipis.

"Harus nya aku yang bertanya pada mu, Apa kabar?"

Jennie tersenyum, ia sedikit menggaruk tengkuk nya yang tidak terasa gatal hanya untuk mengurangi rasa malu nya sekarang.

"Aku? Baik, kalau mau bagai--"

"YAK-! JENNIE-!" teriak seseorang dari sebrang sana.

Orang itu kini menghampiri jennie, dan sekarang orang itu sudah berada di samping jennie.

"Un-- Yakkk-!!! Sakiittt" rengek jennie.

"Yak pabo-! Aku mencari mu! Sampai aku telfon pun tak kau angkat?! Wooahh jinjja" ucap perempuan di samping nya.

Perempuan itu kini menoleh ke arah taehyung, dengan segera taehyung membungkukkan badan nya dan memberi salam kepada perempuan di depan nya kini.

"Annyeonghaseyo, nunna" ujar nya.

"Eoh? Wooahh, seolma! ! Taehyung?" tanya perempuan itu.

"Nee jisoo nunna" ucap taehyung seraya tersenyum.

Jisoo membalas senyuman taehyung hangat, lalu sedikit menepuk pundak taehyung.

"Gk nyangka bisa ketemu lagi"

Taehyung hanya menganggukkan kepala nya seraya tersenyum kecil, taehyung melihat jam yang melingkar di tangan nya, lalu dengan segera ia membungkukan lagi badan nya untuk memberi salam.

"Aku permisi duluan, aku masih ada acara"

"Ahh baiklah, hati hati." ujar jisoo dengan senyuman nya yang di balas hangat oleh taehyung

Taehyung berlalu dari pandangan jennie dan jisoo.

"Kajja, sebentar lagi ada meeting penting" ujar jisoo seraya menuntun jennie menuju mobil nya.

Di mobil

"Eum... Unnie.. " jennie menatap jisoo dari samping, raut wajah jennie mengikuti intonasi bicara nya sekarang.

"Kau tau, aku merasa ada yang aneh semenjak aku mengenakan gelang ini.." jennie melihat ke arah gelang yang ia kenakan dan memandang wajah jisoo lagi.

"Entah lah... Hanya saja ada yang janggal dengan gelang ini"

Jisoo yang sedari tadi terdiam, dengan sekilas melihat kearah jennie dan kembali membuang pandangan nya ke arah jalan.

"Perasaan kamu aja kali, lagian kalo di liat liat itu juga gelang biasa"

"Mungkin... " jawab jennie ragu.

"Emang nya itu gelang dari siapa?" jisoo bertanya tanpa menatap jennie, pandangan nya tetap lurus ke depan.

"Dari taehyung."

Kini jisoo menatap jennie lekat, lalu beberapa detik kemudian dia kembali melemparkan pandangan nya ke arah depan.

"Kelihatan nya taehyung anak baik, mungkin gelang itu hanya dia berikan sebagai tanda pertemanan" ujar jisoo meyakinkan jennie.

"Tapi unnie tau?"

"Gak, kan belum kamu kasih tau"

Jennie sedikit berdecak, "ck, gini unnie" jennie mengubah posisi duduk nya menjadi miring dan menatap lekat wajah jisoo yang berasa di sebelah.

"Waee? " tanya jisoo

"Kau tau kan aku pernah bilang padamu bahwa pelaku penyebab kecelakaan ku itu bukan manusia, masih ingat?"

Jisoo membalas nya dengan anggukan mantab.

"Lalu?"

"Lalu? Eum.. Lalu sekarang hantu itu tidak mengikuti ku lagi"
Jawab jennie sedikit ragu.

"Karena?"

"Karena? Eum... Entahlah, mungkin
Sekarang mangsa nya bukan aku"

Jisoo memutar stir nya dan melanjutkan menyetir seraya menjawab pertanyaan jennie.

"Mungkin saja, " ujar nya.

"Tapi unnie... Aku rasa bukan itu alasan nya"

Jisoo kembali menatap jennie sekilas
"Hum? Terus apa?"

Jennie melihat ke arah tangan nya, ia memegang gelang keris pemberian dari taehyung lalu membenarkan posisi duduk nya dan membuang pandangan nya ke arah depan.

"Gelang ini alasan nya."

Jisoo tertawa mendengar penuturan dari jennie, entahlah, baginya dunia hantu hanya mitos untuk menakuti anak anak.

"Yak unnie-! Aku serius!" jennie sedikit menekan nadanya.

"Hahahaha, kau tau? Bahkan keponakan ku saja tidak mempercayai ada nya sihir atau hantu, dia hanya menganggap itu sebagai dongeng, padahal umur nya masih 10 tahun" ujar jisoo tak percaya.

"Yak unnie-!  Na jinjja ya-!" sambung jennie dengan penguatan nya.

"Jennie... Dengar ya, hantu itu tidak ada, mereka hanya dongeng, tidak perlu percaya"

Jennie berdecak kesal, dia kembali menatap jisoo di sebelah nya dan berbicara sedikit lebih tegas.

"Bagaimana jika selama ini, jennie yang kau kenal adalah hantu?" ujar jennie dengan raut wajah yang berubah.

Jisoo terdiam.

Di sisi lain

"Baiklah jennie kim, permulaan akan di mulai sekarang bukan?" dia mengembangkan smirk nya.

"Tunggu saat yang tepat." ujar nya.

RED LIPS  | Taennie (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang