Jennie tersentak dari kasur nya menuju dinding ruangan yang ada di depan nya, badan nya sekarang kaku dan tak dapat ia gerakan.
Dan pelakunya adalah, taehyung.
"A-au" Jennie memegangi badan nya yang sekarang sudah jatuh menghantam ubin rumah sakit, kemudian dengan smirknya taehyung menuju ke arah jennie.
Jennie yang terkejut ingin segera berlari ataupun berteriak, namun nihil, tubuh nya belum cukup kuat untuk melawan, apa lagi untuk bergerak.
Taehyung memegang dagu jennie, lalu ia menarik wajah jennie ke atas dan berhasil membuat jennie merasa kesakitan.
"Apa yang lo mau taehyung?!"
Jennie berbicara dengan sekuat tenaga nya, namun ia hanya melihat taehyung yang tertawa lepas di depan nya saat ini.Saat taehyung ingin mengambil pisau di saku nya, justru dari arah yang berlawanan terdengar suara seseorang yang memanggil nama jennie dengan sangat keras, dan itu membuat taehyung mengundurkan niat nya.
"Sial! Gw akan kembali lagi!" Ujar taehyung sebelum ia pergi.
Jennie menarik nafas nya, ia lega karena akhirnya ada orang yang berteriak memanggil namanya dan akan segera menyelamatkan nya.
Dan orang itu adalah, Kai.
"Jennie! Lo nggak apa apa kan?" Kai memegangi muka jennie, lalu jennie mengangguk, dan kemudian Kai menutup mata jennie.
Saat jennie membuka matanya, ia sudah berada di kasur rumah sakit nya, badan nya memang masih terasa sakit, tapi syukurnya keadaan sekitarnya sudah kembali normal.
Kai yang melihat jennie siuman langsung menghampiri jennie dan memegang tangan nya erat erat.
"Lo nggak apa apa kan?" Tanya Kai.
Jennie tersenyum simpul, lalu ia mengangguk tanda ia merasa baik baik saja.
"Gw emang udah curiga jen, dia itu emang musuh lo" Ujar Kai dengan segenap amarah nya.
Jennie hanya melihat Kai dengan tatapan yang bingung, jennie coba mengingat ingat perkataan yang di maksud oleh Kai.
"Selama ini semuanya pasti udah dia rencanain, mulai dari kecelakaan lo sampe akhirnya dia nemenin lo di rumah sakit" Sambung Kai.
Jennie mengerti maksud Kai, jennie sedikit mengangguk namun masih belum percaya semua ini terjadi.
"Lo tau kan kalo hidup lo di sini itu cuma buat misi? " Tanya Kai.
"Iya Kai, gw tau kok"
"Maka dari itu lo harus berhati hati sama dia jen, jangan percaya sama orang kayak dia, dia itu musuh lo!"
"Berarti sekarang gw harus apa? Nggak mungkin kan gw bunuh dia sekarang juga dan mengakhiri semua nya?" Jennie nampak frustasi dengan semua ini.
Brak.
Tiba-tiba saja pintu kamar rawat jennie terbuka dan memperlihatkan seorang pria yang sedang berdiri di depan pintu kamar rawat jennie.
Pria itu tampak mengambil nafas banyak lalu membuang nya, ia melihat jennie dan Kai secara bergantian.
Kai mengepal tangan nya kuat" Saat melihat pria itu datang di hadapan nya dan berjalan mendekati jennie.
Jennie hanya dapat terdiam, dan pria itu adalah Taehyung.
"Jen, lo nggak apa apa kan?"
Taehyung terlihat khawatir dengan kondisi jennie sekarang."I-iya, gw nggak apa apa kok"
Taehyung merasa lega, namun tidak dengan Kai, ia ingin sekali memukul taehyung dengan tangan nya sekarang, dan kemudian menghabisi taehyung.
"Taehyung, bisa nggak lo keluar dulu, gw harus bicara sama sahabat gw dulu" Pinta jennie.
Taehyung mengangguk dan tersenyum, kemudian ia berjalan keluar ruangan rawat jennie.
"Kai, gw punya rencana" Ujar jennie.
"Rencana apa?"
"Gini, selama ini biarin aja taehyung jagain gw, gw bisa memanfaatkan nya, dengan cara menjebaknya." Ujar jennie, jennie melanjutkan nya dengan beberapa ide yang ia usulkan.
"Bagus juga ide lo, gw setuju" Ucap kai
Kai dan jennie tampak tersenyum senang, mereka menyetujui ide yang di berikan oleh jennie.
Taehyung pov
Taehyung berdiri di luar seraya memasukkan tangan nya ke dalam saku celananya, taehyung memikirkan buku yang ia buka di mobil, lalu memikirkan hubungan nya dengan jennie.
"Apa benar hubungan gw sama jennie itu adalah musuh melawan musuh?" Tanya taehyung pada dirinya.
"Siapa yang salah sih?! Kenapa harus gw yang kena imbas nya?!" Taehyung menghantamkan kepala nya ke arah tembok rumah sakit seraya menahan air matanya agar tidak keluar.
Taehyung menundukkan kepala nya, lalu saat ia menaikan kepala nya lagi, dia sudah berada di dunia yang berbeda, bukan dunia nya.
"Gw dimana? Ini apaan?" Ujar Taehyung.
Tiba tiba seorang pelayanan dengan baju yang sedikit lusuh berjalan menghampiri nya, wajah pelayanan itu tidak dapat di lihat oleh taehyung karena wajah nya menghadap ke arah bawah.
Taehyung tidak dapat bergerak, ia terdiam seolah ada yang tengah mengikatnya kini.
Perlahan pelayanan itu menaikan wajah nya dan menatap taehyung yang berada di depan nya.
Saat melihat wajah pelayan itu, taehyung langsung ternganga.
Karena pelayan itu adalah, Sana.
Jadi, siapa sana sebenarnya?!
Kenapa pelayan ini mirip dengan sana?!
"Tuan, maafkan kami, ini semua hanya kesalahpahaman antara para pelayan di dua istana yang berbeda,"
Pelayan itu menundukkan kembali kepala nya, lalu pelayan yang lain mulai datang dan mengepung taehyung, sedangkan taehyung masih bungkam.
"Kami minta maaf" Ujar semua pelayan itu.
Pelayan yang mirip dengan Sana kemudian memegang bahu taehyung dan menatap nya lagi.
"Berhati-hatilah tuan, kau sedang dalam bahaya sekarang, iblis itu ingin membunuh mu"
Setelah itu, mereka semua pergi dan meninggalkan taehyung.Taehyung di sadarkan oleh seorang suster yang tengah melihat taehyung berdiri di tembok rumah sakit.
"Pak, pak? Permisi pak"
Taehyung tersentak dan menarik nafas nya panjang.
"Gw di mana?"
"Loh pak, kan bapak ada di rumah sakit" Jawab suster itu.
Taehyung lega dengan Jawaban suster itu, kemudian taehyung tersenyum.
"Sebaiknya kalau bapak merasakan lelah, pulang saja, dan gantian menjaga dengan keluarga lain, saya permisi" Ujar suster itu yang kemudian berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED LIPS | Taennie (On going)
Horror"Sungguh, bibir nya membuatku candu... Cara nya menggerakkan bibir nya, nada bicaranya dan bagaimana ia memanggil ku dengan bibir nya, aku suka itu" -thy Cinta itu relatif, jika kau hanya mengandalkan perasaan cinta pun tak akan terasa lengkap. Ka...