besok kita ke taman

303 27 3
                                    

Taehyung side's

Lelaki itu kini membanting lelah diri nya ke sofa empuk berwarna coklat muda yang berada di ruang tengah apartemen nya.

Tangan kanannya bekerja untuk memijat atas kepala taehyung yang terasa sangat berat, hari ini adalah hari yang melelahkan.

"Ah, baiklah, hati hati di jalan taehyung-ssi" -jennie.

"Sial. enyahlah dari otak ini, jennie...." taehyung memukul mukul kepala nya saat dialog yang jennie ucapkan sebelum mereka berpisah kini terbesit lagi di pikiran nya.

Sedikit ia paksakan untuk beranjak dari sofa menuju dapur guna mengambil segelas air mineral, pikiran nya kini dipenuhi oleh jennie.

Wajah nya, senyuman nya, cara bicaranya, dan sensasi saat jennie memanggil namanya.

Taehyung menaruh gelas nya di meja makan, matanya yang tengah menjelajahi isi ruangan langsung tertuju pada salah satu benda mengkilap yang terpasang rapih di lemari kaca berbentuk tabung dengan ukiran kayu tua di hadapan nya.

"apa itu?"

Taehyung mendekati lemari tersebut, tangan nya meraih benda yang sedari tadi bersinar menarik perhatian nya.

"Arloji appa...."

Taehyung memandangi arloji itu lekat, ukiran emas yang cantik dengan angka romawi sebagai penunjuk waktu menambah kesan antik pada arloji yang diketahui milik appa taehyung.

Tatapan lekat taehyung kini berpindah saat mendengar dering handphone yang menunjukkan terdapat notif pesan dari seseorang.

Taehyung beranjak mengambil handphone nya yang terletak di sofa empuk yang baru saja ia singgahi, alis nya sedikit berkerut saat melihat ke arah pesan yang pengirim nya saja tidak di ketahui, berarti itu bukanlah kontak yang biasa taehyung hubungi.

Tak mau ambil pusing, ia segera membuka pesan tersebut.

010-xxxx-xxx

Haayiii taehyung-ssi

Haayiii taehyung-ssi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/send a sticker
14.11

It's jennie!!
14.12

aku dapet nomor kamu dari jisoo unnie, jangan lupa di save yaa~
14.13


Taehyung sedikit tertawa saat melihat pesan yang baru saja di kirimkan oleh jennie.

"Lucu" gumam nya.

Ketika hendak membalas pesan jennie, taehyung sedikit bingung untuk memberikan respon, ia bingung harus menjawab pesan jennie seperti apa.

"Jawab 'baiklah' terlalu kaku gak? atau 'oke'? Tapi itu terlalu singkat" pikirnya.

"eumm,... Coba saja dulu yang itu"

Disisi lain, jennie yang sedang bersender pada head bed nya langsung sumeringah ketika melihat balasan pesan dari taehyung.

Itulah yang ia tunggu tunggu

Kim tae

Hi, baiklah 👍
14.17

"Mwoya! Kaku sekali"

Balasan pesan dari taehyung ternyata tidak sesuai dengan yang jennie inginkan.

"Sekarang harus jawab apa?" gumam jennie bingung.

"ah! kita buka topik lain!"

Me :

eum, taehyung-ssi, bagaimana jika besok kita pergi ke taman sebentar?
14.22

jennie yang awal nya ragu, terus menunggu hingga taehyung menyelesaikan ketikan nya.

2 menit menunggu

5 menit menunggu

7 menit menunggu, taehyung tak kunjung mengirimkan balas nya, padahal keterangan nya ia sedang mengetik.

"Apakah sepanjang itu pesan yang akan dia kirim?" gerutu jennie pelan pada layar ponsel nya.

Kim tae

Baiklah, ayo kita pergi ke taman besok.
14.25

Jennie ternganga mendapati balasan taehyung yanga hanya beberapa kalimat tapi memerlukan waktu lebih dari 2 menit untuk sekedar mengirim nya, sesibuk itukah dia?

Tak mau ambil pusing, jennie hanya membaca pesan itu dan meletak kan ponsel nya tepat di bangku sofa, tak lama ia mendengar bel apartement nya berbunyi.

Cleck...

Jennie membuka pintu apartement nya setelah melihat siapa yang datang melalui Tv monitor yang terpasang tepat di sebalah pintu utama.

"Dengan nona Jennie Kim, betul?" tanya seorang pria yang berpenampilan seperti jasa pengantar barang / paket.

"Iya betul"

"Baik bu jennie, silahkan tanda tangan di bagian sini" memberikan bolpoin dengan menunjukkan posisi dimana jennie harus memberikan tanda tangan nya.

Jennie menerima paket nya dengan baik, setelah itu ia masuk kembali ke dalam apartement nya.

Jennie duduk kembali di bangku sofa nya meletakan kotak paket tepat di meja yang berada di hadapan nya, ia mengambil cutter dan meraih kotak paket dengan sebelah tangan nya.

Jennie merobek segel yang mengunci paket tersebut, dengan hati yang gembira ia melihat barang yang kini ada di hadapan nya.

Sebuah kamera polaroid berwarna merah muda yang sangat ia idam idamkan.

"Akhir nya!"

Untuk mecoba kamera baru nya tersebut, jennie mengambil potret dirinya yang tengah bersender tepat di sofa nya.

Ceklek📷

Ia harus menunggu semenit untuk melihat hasil jepretan nya, namun siapa sangka, justru ia di buat terkejut dengan hasil jepretan nya.

"Apa ini?" fokus nya pada sesuatu.

Sekelebat bayangan hitam ternyata sedang melintas di belakang jennie.









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RED LIPS  | Taennie (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang