Seseorang

743 68 2
                                    

Jensoo pov
^Hospital

"Tapi kenapa unnie?"
Jennie bertanya kepada jisoo yang sedang mengigit bibir bawah nya, terlihat bahwa sebenarnya jisoo sangat takut untuk membicarakan hal ini pada jennie.

"Ahh sudahlah jen, sekarang kau harus istirahat, aku harus ke kantor dulu, nanti akan ku jenguk lagi kau disini" Umae jisoo dengan posisi satu tangan nya yang sedang berusaha meraih tas nya di meja samping ranjang jennie.

jennie menahan tangan jisoo yang sedang berusaha meraih tas nya.

"Kau tidak boleh pergi sebelum aku mendapatkan jawaban nya. "

Srttt.

Di saat itu juga bulu di tangan jisoo merenggang, suara nya tidak seperti suara jennie! Benar benar sangat berbeda! Dan itu juga terlihat dari tatapan jennie sekarang!

"J-jen?"
Jisoo berusaha memanggil nama jennie, berharap bahwa ini adalah jennie yang ia kenal, bukan orang lain.

"Hahahah, Ouh ayolah unnie! Aku hanya bercandaan! Jangan mengganggap nya serius" Ujar jennie seraya memukul pelan lengan jisoo.

"Yak!! Kau tau?! Aku nyaris pingsan karena mu! " jisoo yang marah pun segara mengambil tas nya lalu berdiri dari kursi yang ia duduki.

"Aku ke kantor dulu, jaga dirimu disini, aku akan kembali jika semuanya sudah selesai, ingat! Jangan berusaha kabur!" Perintah jisoo pada jennie.

"Nee~ Arraseo~ hati hati unnie! "
Jisoo menganggukan kepalanya lalu berjalan keluar dari ruangan jennie.

Taehyung pov

Sekarang taehyung sedang mengerjakan beberapa berkas yang seharusnya sudah ia kerjakan dari dua hari yang lalu, namun karena kesibukan nya yang tiada henti, berkas itupun ia telantarkan.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu ruangan taehyung, dengan cepat taehyung melihat ke arah pintu ruangan nya.

"Ya, masuk saja pak" Ujar taehyung.

Ternyata yang datang adalah pak agus, pak agus datang dengan membawa sebuah amplop berwarna coklat di tangan nya dan seperti nya amplop itu tidak asing lagi bagi taehyung.

Taehyung ingat bahwa amplop itu adalah amplop yang diberikan oleh Jisoo untuk nya sebagai imbalan.

"Maaf tuan, tadi saat saya sedang membersihkan mobil,saya melihat amplop ini, jadi saya ingin mengembalikan nya" Ucap pak agus dengan penuh sopan santun pada taehyung.

Taehyung mengambil amplop tersebut lalu tersenyum pada pak agus, setelah itu taehyung mengecek isi dari amplop tersebut dengan tujuan tertentu.

Dan tujuan nya adalah,
"Tolong antarkan saya ke panti asuhan ya pak, saya juga sudah lama tidak berkunjung kesana"

Ya, taehyung bermaksud untuk membagikan uang tersebut kepada orang yang jelas jelas lebih membutuhkan uang itu di bandung dirinya, lalu dengan segera pak agus mengangguk guna meng-iyakan perintah taehyung.

Taehyung sedikit membenarkan jas berwarna hitam nya dan dasi nya, setelah itu taehyung pun keluar dari ruang kerjanya menuju basement.

^Sesampainya di panti asuhan

"OM BAIK DATANG!!"
Salah satu anak yatim piatu di sana berteriak dengan penuh semangat saat melihat taehyung keluar dari mobil nya dengan tatapan bahagia saat bertemu dengan anak anak yatim tersebut.

"Halo anak anak" Taehyung menyapa semua anak anak yang datang untuk menyambut nya, pemilik panti asuhan itupun mendekat ke arah taehyung.

"Hey, sudah lama kita nggak ketemu, apa kabar?" Taehyung membuka pembicaraan di antara mereka, agar tidak terlihat begitu canggung.

"Baik kok, kalo kamu?" Balasnya.

"Ya, seperti inilah keadaan gw, nggak ada yang berubah" Jawab taehyung singkat.

"Om baik, main yuk sama kita" Anak anak itu kini menarik narik tangan taehyung agar mau bermain bersama mereka.

"Eh eh, iya iya ayo, tapi om nya jangan di tarik ya, sakit tau" Ucap taehyung dengan sedikit pout nya.

Setelah itu taehyung mengikuti arah kemana anak anak itu akan membawanya, dan tentu saja mereka akan membawa taehyung menuju taman belakang.

"Sana! Sini ikut main bareng" Taehyung memanggil seorang gadis yang sedari tadi hanya terdiam dan merasa sangat canggung jika berada di dekat taehyung.

Sana adalah pemilik dari panti asuhan ini, lebih tepat nya dia adalah ahli waris panti asuhan ini, dahulu taehyung dan sana sempat menjadi teman sekelas yang sangat dekat, namun sekarang hubungan mereka sudah jauh sekali.

Sana mengangguk lalu tersenyum, kemudian sana menghampiri taehyung yang sedari tadi menyuruhnya untuk bermain bersama.

-Jennie pov

Sekarang jennie sedang menonton TV, karena sekarang dia merasa benar benar bosan, namun apa boleh buat, badan nya masih tidak dapat di gerakkan secara maksimal seperti sebelumnya.

Jennie mengganti semua chanel yang ada di TV itu, berharap ia dapat menemukan film yang setidaknya dapat ia tonton dengan nyaman, bukan film lebay yang hanya menampilkan pemeran utama di mabuk cinta, eughh, itu sangat tidak masuk ke dalam tipe film jennie.

Namun, saat ia mengganti ke salah satu chanel, ia melihat berita kecelakaan nya di siarkan di televisi dengan reporter yang menjelaskan kejadian tersebut, namun aneh nya tidak ada lelaki yang membawa nya kerumah sakit ini saat di berita itu.

"Kenapa dia nggak di situ?" Tanya jennie pada dirinya sendiri.

"Atau jangan jangan, dia bukan manusia?" Jennie berucap seraya memainkan jari jarinya.

Tapi tiba tiba saja terdengar suara orang membuka pintu kamar jennie lalu menutupnya lagi, orang itu berjalan perlahan lahan dengan jejak yang hampir tidak terdengar sama sekali.

Ketika orang itu membuka tirai jennie, jennie sontak memukul orang tersebut dengan remot TV yang sedang ia pegang, dan remot itu menghantam kepala nya.

"Astaga! Lo kenapa sih jen?" Ujar seseorang itu.

"L-lo?!"
Jennie yang terlihat terkejut hanya dapat menutup mulutnya tak percaya.

RED LIPS  | Taennie (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang