Perlahan lahan

535 32 0
                                    

Taehyung terduduk dan punggung nya menyatu di tembok rumah sakit, ia masih membayangkan tentang pelayan yang menghampiri nya dan perkataan pelayan itu.

Taehyung mengacak ngacak ngacak rambut nya frustasi dan kemudian ia melihat ke arah pintu kamar rawat jennie yang tak kunjung terbuka.

"Apa mungkin gw pulang aja ya? Gw butuh penjelasan dari sana!"

Taehyung beranjak dari posisi nya lalu ia pergi begitu saja dari rumah sakit tanpa memberitahu jennie terlebih dahulu.

Nampak jennie dan kai yang sedang mengobrol santai di dalam kamar rawat jennie, lalu tak lama dokter pun masuk.

"Permisi pak, saya mau cek keadaan pasien dulu" Ucap dokter itu ramah.

"Ouh iya, silahkan" Jawab kai yang kemudian sedikit bergeser posisi untuk memberikan ruang pada dokter.

Tak lama dokter memeriksa jennie.

"Pasien boleh pulang besok, keadaan nya sudah mulai membaik, begitupun dengan luka nya" Dokter tersenyum hangat.

"Benarkah dok? Ahhh syukurlah" Jennie terlihat sangat bahagia, begitu pula dengan kai.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya, besok jam 8 pagi saya akan kembali ke sini untuk melepas peralatan medis di badan pasien" Dokter itu membungkuk dan kemudian pergi.

Jennie tersenyum lega dengan keadaan nya sekarang, kai kembali duduk di sebelah jennie dan tersenyum melihat jennie yang tampak sangat bahagia.

Namun tiba-tiba senyuman jennie di turunkan oleh nya, senyuman itu berganti menjadi kerutan dahi yang menandakan ada sesuatu yang ingin jennie telusuri, atau sekedar mengetahui.

"Kai,, "

"Hmm? Ada apa jen?"

"Gw ngerasa aneh sama taehyung, gw rasa dia musuh gw, tapi gw juga ngerasa dia teman gw"

"Maksud lo? Gw nggak ngerti jen"

Jennie menatap Kai dengan saksama, jennie kemudian melihat sedikit ke arah televisi di depan nya.

"Pas gw kecelakaan, jisoo bilang kalo taehyung yang nyelamatin gw,,,
Sehari setelah gw kecelakaan, taehyung yang nemenin gw pas lo dan jisoo nggak ada,, "

Raut wajah jennie berubah drastis, dia kembali mengingat hal hal yang sudah taehyung lakukan untuk nya.

"Terus? Lo percaya sama semua kebaikan nya?" Ujar Kai.

Jennie memandang ke luar jendela, lalu melihat lagi ke arah Kai.

"Denger jen, musuh menjadi teman itu mungkin ada, tapi hidup lo cuma buat bunuh musuh, bukan berteman sama musuh."

Taehyung pov

Taehyung memarkirkan mobilnya tepat di parkiran panti asuhan, terlihat beberapa anak panti asuhan tengah bermain di teras bersama.

Taehyung membuka sabuk pengaman nya dan mengambil buku yang ada di mobil nya, taehyung juga sedikit menarik nafas dan membuang nya lagi.

"Gw harus bisa! Gw harus berani!" Ujar taehyung untuk dirinya sendiri.

Taehyung beranjak keluar dari mobilnya, dan hal aneh pun mulai terjadi.

"Ada apa taehyung?" Bisik seseorang

Suara bisikan itu mengagetkan taehyung, suara yang berasal dari dalam mobil, namun tidak ada siapa siapa saat selain taehyung di mobil itu.

Tiba-tiba suasana panti jadi mencekam, tidak ada lagi anak anak yang bermain di teras seperti tadi, sekarang justru rumah panti itu terlihat sangat sepi bagaikan tak berpenghuni.

"Taehyung?"

Taehyung menoleh ke arah suara itu, dan dia melihat ada Sana di belakang nya.

"HOH!! Lo ngangetin gw aja !" Ujar taehyung sedikit berteriak.

"Bukan aku yang pertama mengagetkan mu, tapi suara tadi di dalam mobil mu, tapi mengapa kau tidak kaget?" Tanya sana.

"Siapa bilang! Gw kaget kok ! Cuma ge nggak noleh aja" Ujar taehyung seraya memegang dadanya.

Sana tersenyum mendengar perkataan taehyung, sana sedikit bersender di mobil taehyung.

"Aku rasa kau tidak akan terkejut lagi dengan suasana yang tiba-tiba berubah seperti ini" Ujar sana seraya melipat kedua tangan nya di dada.

" Eumm, masih aneh bagi gw, walau gw tau, gw bukan sepenuhnya manusia seperti mereka" Jawab taehyung.

Sana menoleh.

"Bahkan setan pun tau kalo mereka adalah setan." Sambung sana dengan senyuman nya.

Jennie pov

"Di mana taehyung? Gw nggak ngeliat dia dari tadi, perasaan tadi dia keluar, tapi kok nggak balik lagi?" Tanya jennie.

Kai hanya menyeruput minuman nya dengan khidmat tanpa memperdulikan pertanyaan jennie.

"Kai! Gw nanya sama lo" Ujar jennie geram.

Kai menatap jennie, lalu menaruh minuman nya di meja dekat kasur jennie.

"Gw nggak tau"

Singkat, padat dan jelas.

Jennie sedikit mengerutkan bibir nya, lalu menatap ke arah jendela kamarnya.

"Kai,,"

"Apa lagi sih?"

"Gimana kalo pada akhirnya gw yang mati?" Tanya jennie sendu.

Kali ini Kai menatap jennie serius, ada kecemasan yang tersirat dari wajah nya.

Ada rasa bimbang yang di perlihatkan jennie.

"Sekarang gw tanya, lo tau? Kenapa gw ada buat lo?" Tanya Kai serius.

Jennie menggelengkan kepalanya.

"Itu karena gw juga sama kayak lo, gw di tugaskan untuk menjaga lo, dan membantu lo" Jawab Kai meyakinkan jennie.

Jennie tersenyum, dia sudah tau bahwa hidupnya yang terbatas ini masih memiliki teman yang sama seperti nya, dan teman yang akan membantunya.

"Lo nggak perlu khawatir, gw akan selalu membantu lo jen, gw akan selalu ada di sisi lo" Kai tersenyum.

"Sekarang, kita harus incar taehyung, kita harus melakukan nya perlahan lahan" Ujar kai.

Jennie mengalihkan pandangan nya menuju ke arah televisi di depan nya, masih tersirat keraguan di dalam hatinya.

"Gw yakin kita bisa." -Kai

RED LIPS  | Taennie (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang