Tanda

544 46 0
                                    

"HAH?! APA?!"
Jennie membelalak kan matanya saat mendengar kalimat yang di lontarkan taehyung.

"Kemana jisoo unnie?" Tanya jennie.

Taehyung melipat kedua tangan nya dan melihat ke arah jennie dengan tatapan yang di iringi dengan smirk di sedut bibir nya saat ini.

"Ke-kenapa natap gw kek gitu?"

"Emang nggak boleh? "

"Ya nggak boleh lah!"

Taehyung berjalan menuju jennie dan menarik bangku yang berada di bawah kasur tidur jennie, dan yang jennie lakukan hanya menatap taehyung dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kenapa sih ngeliat gw mulu? Gw ganteng? Emang!" Ujar taehyung.

"Dih, kepedean lo" Jawab jennie.

Taehyung tertawa kecil saat melihat jennie memalingkan wajahnya dari dirinya dan bersikap malas dengan perilaku taehyung.

Taehyung beranjak dari duduknya dan mengambil troli makanan jennie, karena ini sudah hampir menunjukkan jam 08.10 AM, jadi taehyung harus bergegas menyuapi jennie.

Taehyung membuka semua tutup yang menutupi makanan pokok jennie dan mulai mengambil makanan pokok jennie, lalu taehyung membuka pembatasan tempat tidur jennie dan duduk di sebelah nya.

"Ngapain lo bawa bawa sarapan gw?"

"Gw mau nyuapin lo" Ujar taehyung.

"Gw bisa sendiri! Sini!"

"Etsss, nggak nggak! Biar gw aja yang nyuapin lo" Tepis taehyung.

Taehyung menaikkan tempat tidur jennie sehingga punggung jennie dapat di tegakkan dan seperti orang yang sedang duduk.

"Udah sih, gw bisa makan sendiri kok" Bela jennie.

"Gw ini penjaga lo! Udah nurut aja!"

Jennie yang kesal pun membuat pout di wajahnya dan itu membuat taehyung sedikit menertawakan nya, karena tingkah nya sangat tidak cocok untuk usia nya.

Taehyung mulai menyendokkan makanan untuk jennie, terjadi perbincangan kecil saat jennie hendak di suapi oleh taehyung, mereka bahkan sempat bercanda dan tertawa sampai akhirnya makanan jennie habis.

Taehyung menaruh bekas itu di keranjang makanan jennie dan membawa keranjang itu ke luar kamar agar lebih mudah di ambil oleh pekerjaan kebersihan di sana.

Namun saat taehyung ingin kembali masuk ke dalam kamar rawat jennie, ada sekelebat bayangan berwarna hijau yang seolah melintas di depan taehyung, taehyung yang terkejut pun hanya dapat mengedipkan matanya dan mengambil nafas agar jantungnya tetap berpacu normal.

Tapi ternyata tidak sampai di situ, saat taehyung sudah masuk ke dalam kamar rawat jennie, tubuh jennie seolah olah menjadi pucat, ia tidak memakai infusan lagi, lalu tiba tiba saja di dekat jennie ada sesosok wanita paruh baya dengan jubah hijau.

Jubah yang sama sepertinya sekelebat bayangan yang melintas di depan taehyung.

"siapa kau?!" Tanya taehyung.

Wanita paruh baya itu tidak menjawab nya, ia justru berjalan mendekati jennie yang masih terbujur lemas, taehyung yang berfirasat buruk pun langsung mendekati jennie, namun ia di cegat oleh seorang pengawal istana yang tengah menaiki kuda.

"Jangan pangeran, jangan mendekati wanita itu, belum saat nya" Ujar pengawal itu.

Taehyung bingung, benar benar bingung, namun sesaat setelah nya ia menyadari, bahwa ini adalah misi nya, misi yang harus ia selesaikan, yaitu membunuh keturunan musuh keluarga nya, namun ia tidak tau dimana kah musuh nya berada, dan mengapa ia di hadapkan oleh situasi ini.

Pengawal itu memberikan taehyung sebuah gelang dengan ornamen kayu yang terdapat benda lancip di tengah gelang itu, seperti keris namun bentuknya tidak terlalu besar.

"Ambillah pangeran, simpan ini baik baik" Pengawal itu tersenyum lalu ia berpamitan pada taehyung dengan cara menundukkan kepalanya.

Taehyung tidak dapat berbicara, seolah ia di buat bungkam saat di datangi oleh pengawal itu, bahkan taehyung belum sempat menanyakan untuk apa ia di berikan gelang itu, mengapa ia di sebut pangeran, dan masih banyak lagi yang ingin taehyung tanyakan.

"Coba lah untuk membunuh nya pangeran, aku akan selalu berada di samping nya"
Suara serak wanita paruh baya itu terdengar jelas di telinga taehyung, bibirnya tampak sangat merah, badan nya tampak sangat lusuh.

"Taehyung ah"

Jennie memanggil ke arah taehyung, dan setelah itu nenek paruh baya itupun lenyap, dan jennie kembali dengan kondisi semula, kondisi yang tidak sama seperti yang taehyung lihat saat wanita paruh baya itu hadir.

Taehyung menarik nafas nya, ia masih terkejut dengan apa yang ia alami, apakah ini nyata atau tidak, ia bahkan tidak tau.

"Taehyung? Ada apa?"

Jennie mencoba untuk menanyakan keadaan taehyung yang tampak seperti habis berlari maraton.

"A--ahh, nggak apa apa, lo nggak apa apa kan?"

"Iya, gw baik baik aja, tapi gw rasa lo yang nggak baik baik aja" Jawab jennie.

Taehyung melihat ke arah jennie, lalu mendekati nya dan duduk di sebelah jennie dengan tatapan menginterogasi jennie, ia melihat jennie dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Tapi jennie terlihat baik baik saja, tidak seperti yang ia lihat tadi.

"Lo kenapa sih? Ada yang aneh sama gw?"
Jennie sedikit menaikan alis nya karena melihat taehyung yang bertingkah aneh.

"Nggak, nggak apa apa, gw cuma takut lo kenapa napa" Jawab taehyung.

Jennie tersenyum simpul saat mendengar bahwa taehyung mengkhawatir kan nya sekarang.

"Jen, gw izin ke toilet dulu ya"

"Ouh, iya"

Taehyung tersenyum lalu beranjak dari duduk nya menuju toilet yang ada di kamar rawat jennie.

Setelah berada di dalam toilet, taehyung merogoh kantong nya, dan ternyata gelang yang diberikan oleh pengawal itu sudah ada di tangan nya, berarti yang ia alami tadi sungguhan, dan bukan hanya hayalan semata.

"Gw masih kurang ngerti sama keadaan ini, apa gunanya gelang ini?"

"Atau mungkin, ini tanda?"
Taehyung bertanya pada dirinya sendiri.

RED LIPS  | Taennie (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang