Prolog

179 21 7
                                    


_Happy Reading_

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara ketukan sepatu dari sebuah lorong gelap. Seorang gadis terlihat berjalan menuju ruangan yang berada diujung lorong tersebut.

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan seorang pria yang sedang duduk disebuah kursi di ruangan tersebut. Sebut saja dia Ex, itu nama samarannya di dunia bawah. Ex adalah pemimpin dari organisasi mafia bernama 'Organisation Black World'.

"Tugas apa kali ini?" Tanya gadis yang baru saja masuk. Panggil saja dia Violetta, Violetta Arsenzo, atau Vee -nama samarannya di dunia bawah.

Ex hanya diam sambil memberikan sebuah map berisi data dari tugas yang akan dilakukan Violetta.

"Turun langsung? Tumben." Sahut Violetta.

"Liam sedang melaksanakan tugasnya di London."

"Yang lainnya kemana?"

"Mereka sudah punya tugas masing-masing, bersiaplah malam ini." Jawab Ex.

"Baiklah"

Skip...

Malam harinya Vee melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Ex, membunuh ketua mafia dari organisasi yang menjadi musuh mereka.

Dor

Dor

Dor

Akkhh

Bruk...

Dalam waktu singkat Vee berhasil menumbangkan puluhan anak buah dari ketua mafia tersebut.

"Katakan selamat tinggal pada dunia pak tua." Ucap Vee menarik pelatuk pistolnya.

Dor

Tepat sasaran, peluru tersebut bersarang di kepala musuh. Tapi tanpa Vee ketahui bahwa salah satu anak buah dari ketua mafia tersebut melayangkan peluru tepat menuju jantung nya sebelum orang itu benar-benar menghembuskan nafas terakhirnya.

"Akkhh sialan." Vee mengerang saat merasakan sakit yang luar biasa pada dada sebelah kirinya sebelum kemudian ambruk di atas tanah.

Nafas Vee perlahan memberat serta mata yang perlahan tertutup. Mungkin ini adalah akhir dari hidupnya, kehidupan gelap yang telah ia lalui selama lima tahun belakangan, kehidupan yang menyadarkannya betapa kejamnya dunia ini.

*****

Sedangkan ditempat lain...

Seorang gadis berseragam SMA dan berwajah angkuh sedang berada disebuah gudang gelap, bersama dengan gadis lainnya yang tengah terduduk didepannya dengan wajah serta baju yang sudah basah kuyup. Sepertinya gadis tersebut tengah dibully oleh gadis berwajah angkuh yang sekarang berdiri sambil memegang sebuah ember yang sudah kosong.

Plak

Suara tamparan terdengar nyaring dalam gudang yang sunyi itu.

"Udah berapa kali gue bilang jauhin Rafael." Sentak gadis yang membully, dia adalah Adhelia, Adhelia Syifani Alexander.

"M-maaf k-kak..." Isak gadis yang dibully Adhe. Namanya adalah Elena, Elena Amelia.

"Lo itu gak pantes buat Rafael, lo cuma cewek miskin yang beruntung dapet beasiswa disekolah bokap gue. Jadi lo jangan macem-macem sama gue kalo gak mau beasiswa lo gue cabut, paham?" Ancam Adhe seraya menetap remeh gadis didepannya.

Sedangkan Elena hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya tanpa menjawab Adhe.

"PAHAM NGGAK LO?!" Bentaknya saat merasa diabaikan oleh lawan bicaranya.

"P-paham kak." Jawab Elena gagap.

"Awas aja lo Adhe, gue bakalan hancurin lo." Batin Elena melirik Adhe lewat ekor matanya.

Disisi lain Adhe sudah berada diluar gedung tersebut. Saat berjalan dijalan raya menuju tempatnya memarkirkan mobil, tapi tanpa ia sadari sebuah truk melaju kencang kearahnya.

Brak

Tubuh Adhe terpental jauh dari tempatnya semula berdiri, sedangkan truk yang menabraknya pergi begitu saja tanpa menolong tubuh yang kini tergeletak, baju seragam yang semula berwarna putih berubah menjadi merah karena darah yang terus mengalir.

"Apa gue akan berakhir mati kayak gini? Gini banget nasib gue." Batin Adhe dan perlahan menutup matanya.

*****

Halooo

Kembali dengan cerita baru...

Soal ceritaku yang satu lagi agak terlantar sih, sorry bangett tapi kayaknya nggak bisa kulanjut.

Alasannya karena:

1. Karena itu cerita pertamaku jadi selalu lupa kalau aku punya cerita yang harus ku lanjut.

2. Waktu itu lagi sibuk banget sama tugas-tugas dari sekolah.

3. Lagi banyak masalah direal life.

4. Karena kelamaan nggak lanjut jadi lupa alurnya.

Maaf... Masih berusaha ingat alurnya, kalau kuingat pasti lanjut kok. Tapi kalau nggak ingat mungkin akan ku hapus.

Segitu dulu yah. Part 1 nya besok ku up...

MetempsikosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang