Part 1

92 19 0
                                    


_Happy Reading_

Disebuah ruangan dominan putih terdapat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di ranjang pasien.

"Eungh..."

Mata yang entah sudah berapa lama terpejam kini mulai terbuka secara perlahan. Gadis itu mengangkat tangan guna menghalau cahaya yang menerobos masuk ke dalam matanya.

Ceklek

Pintu ruang rawat terbuka menampakkan sepasang suami istri. Melihat gadis yang terbaring disana telah membuka mata membuat senyum pasangan tersebut merekah.

"Sayang, kamu udah sadar?! Mommy seneng banget." Wanita yang mengaku sebagai mommy gadis itu berkata sambil memeluknya.

"Apa ada yang sakit princess? Katakan pada daddy." Ucap pria yang tadi hanya berdiri menatap mereka, pria itu menyebut dirinya daddy.

Perkataan pasangan suami istri didepannya membuat gadis itu terlihat bingung. Mommy, daddy? Sejak kapan ia memilikinya?. Pikir gadis itu.

"Apa maksud kalian? Siapa kalian sebenarnya? Saya bahkan gak kenal kalian." Tanya gadis itu bingung.

"Harusnya mommy yang nanya, apa maksudmu sayang? Ini mommy dan daddy. Bagaimana bisa kamu lupa sama kami sayang."

"Daddy akan panggilkan dokter." Pria tadi berjalan cepat keluar ruangan untuk memanggil dokter.

Setelah lumayan lama menunggu, akhirnya pria tadi datang bersama seorang dokter disampingnya dengan tag nama Leonardo, panggil saja dokter Leo.

"Bisakah tuan dan nyonya keluar dulu? Saya akan memeriksa anak kalian sebentar." Dokter Leo berkata kepada pasangan paruh baya tersebut dengan senyum menenangkan.

"Tolong lakukan yang terbaik dok." Mohon wanita tadi yang diangguki dokter Leo.

Kini tinggal dokter Leo dan gadis yang dari tadi hanya terdiam dengan pandangan kosongnya. Setelah melewati beberapa pemeriksaan, menurut dokter Leo gak ada yang salah dengan kondisi gadis itu, malah keadaannya sudah jauh lebih baik.

"Jadi, apa kamu ingat siapa dirimu?" Tanya dokter Leo memulai pembicaraan.

"Tentu saja saya ingat dok." Jawabnya dengan pasti.

"Kalo begitu, kenapa kamu tidak mengingat orang tuamu tadi?"

"Tapi saya beneran gak tau siapa mereka."

"Baiklah, boleh kamu katakan siapa namamu?"

"Violetta, Violetta Arsenzo." Jawabnya. Yahh dia Violetta, seorang hacker handal dari sebuah organisasi mafia besar di dunia.

Dokter Leo yang mendengar jawabannya mengernyitkan dahinya. Bukankah nama gadis itu Adhelia kenapa jadi Violetta? Pikir dokter Leo.

"Kamu ingat berapa umurmu?" Tanya dokter Leo kembali.

Dengan wajah yang tampak bingung Violetta tetap menjawab. "Dua puluh tiga tahun..."

"Baiklah, ini yang terakhir. Kamu ingat bagaimana bisa sampai berakhir dirumah sakit, atau apa yang terakhir kali kamu ingat?"

"Euumm..." Violetta tampak ragu mengatakannya. Gak mungkin kan dia bilang kalau hal terakhir yang diingatnya adalah tertembak oleh musuhnya, karena bagaimanapun identitasnya adalah rahasia.

"Gak papa jika kamu gak mau mengatakannya. Tapi Violetta, sepertinya saya tau apa yang telah terjadi padamu." Timpal dokter Leo kemudian ketika melihat keraguan dari pasiennya itu.

"Maksud dokter?" Dahi Violetta mengernyit, penasaran dengan ucapan dokter didepannya ini.

"Saya tau ini agak aneh, atau bahkan sangat gak masuk akal. Mungkin kamu pernah mendengar istilah metempsikosis, atau kerapnya dikenal perpindahan jiwa. Saya rasa kamu benar-benar mengalami hal itu."

"Metempsikosis? Hahaha... Jangan mengada-ada dok, di dunia ini gak ada yang namanya hal seperti itu." Violetta menimpali dengan tawa hambarnya.

"Saya gak sedang bercanda. Nama kamu yang sebenarnya adalah Adhelia Syifani Alexander bukan Violetta Arsenzo, usia kamu bahwa baru 17 tahun." Dokter Leo berkata dengan wajah serius membuat Violetta yang mendengarnya terdiam.

"Hah? Gak mungkin..."

"Jika kamu belum percaya, coba lihat wajah kamu dicermin itu."

Deg

Dengan tatapan terkejut menatap wajahnya dicermin itu, meraba wajah bahkan mencubit pipinya memastikan bahwa yang sedang dialaminya ini hanyalah mimpi. "Bagaimana ini bisa terjadi?"

"Saya juga bingung bagaimana hal yang sangat mustahil ini bisa terjadi. Perpindahan jiwa belum pernah terjadi sebelumnya di dunia ini. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin kan jika yang di atas sudah mengatur? Jadi, mau tidak mau kamu harus menerima kehidupanmu yang sekarang."

Violetta menghela nafas mendengar perkataan itu. "Boleh saya minta tolong dok?" Dokter Leo mengangguk.

"Jangan beri tau siapapun soal ini. Katakan saja pada mereka kalau saya hilang ingatan. Saya mohon dok"

"Hahh, baiklah jika itu mau mu." Dokter Leo berjalan keluar untuk memberitahu kondisi Adhe (panggilnya Adhe aja biar gak ribet).

Orang tua Adhe kembali masuk setelah mendengar penjelasan dari dokter Leo.

"Sayang, kamu benar-benar gak ingat mommy? Nama mommy Tifani dan ini daddy Alexander, kami orang tua kamu. Sedangkan namamu sendiri Adhelia Syifani Alexander, gak perlu dipaksa jika kamu gak ingat sayang asalkan kamu gak kesakitan." Wanita itu memperkenalkan dirinya dan pria disebelahnya.

"Mommy, daddy?" Adhe berucap kaku, karena bagaimanapun jiwa yang sekarang menempati tubuh itu sebelumnya belum pernah merasakan apa itu keluarga.

"Iya princess, ini mommy dan daddy." Pria itu, Alex berkata dan memeluk istri dan putrinya itu.

*****

Sorry for typo🙏

Thanks for reading🥰

Sampai jumpa di part berikutnya👋

MetempsikosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang