Part 4

92 16 1
                                    


_Happy Reading_

"Lydra benar, dia memang Adhe kok." Terang Aurel, terkikik dalam hati melihat sahabatnya yang menetap tidak percaya karena ucapannya.

"Masa sih, sejak kapan sineklam berubah jadi bidadari." Ragu Alice -gadis berambut sebahu- terus menatap kearah Adhe.

"Gue juga ragu kalau dia beneran Adhe." Sahut Feli -gadis dengan rambut diikat poni- setuju dengan Alice.

"Tanya aja sama orangnya langsung kalau nggak . Lo beneran Adhe kan?" Yang ditanya hanya mengangguk.

"Jadi lo beneran nekla- maksud gue Adhe?" Tanya Alice kembali.

"Udahlah nanti tanya jawabnya gue dah laper nih. Lo mau apa Dhe biar gue pesenin"

"Tumben lo baik, kerasukan apa lo?" Ujar Feli.

"Shut diem anda, jadi lo mau apa Dhe?"

"Ehem, gue ngikut lo aja." Jawabnya.

"Okee."

Tidak lama setelah Aurel pergi memesan, kantin kembali ribut dengan teriakan para gadis karena kedatangan beberapa pria yang mungkin adalah most wanted disekolah ini, mereka memiliki nama geng Lord of the Road yang memiliki arti penguasa jalan.

"Ohh my god, mereka tambah tampan aja perasaan."

"Astagaa, nggak kuat gue."

"Mata gue seketika cerah."

"Enak yah bisa cuci mata tiap hari."

"Tapi kalian heran nggak sih, kenapa Rafael bisa temenan sama mereka? Secara kan Rafael itu ketos sedangkan temen-temennya langganan BK."

"Terserah merekalah kok lo yang repot. Lagian yah, yang gue tau mereka itu dah temenan dari SMP."

"Yaa kan penasaran aja gausah sewot dong."

"Lo tuh yang sewot."

"Astagaa, udah-udah kok kalian malah debat sih."

Sedangkan mereka yang dibicarakan tengah berjalan santai menuju salah satu meja kantin.

"Nggak ada meja yang kosong lagi?" Tanya salah satu dari mereka.

"Sepertinya begitu."

"Disana aja, kayaknya cukup untuk kita berlima."

"Dengan si neklam itu, ogah banget gue."

"Darimana lo tau kalau itu si neklam?"

"Lo lupa kalau gue sekelas sama dia, yaa jelas gue tau lah"

"Mau gimana lagi, udalah yang penting kita duduk. Emang lo mau makan berdiri hah."

Malas mendengar perdebatan teman-temannya, Zayn dan Rafael memilih berjalan menuju meja yang ditempati oleh Adhe.

"Woy tungguin elah."

"Ehem, kami boleh gabung nggak? Soalnya semua meja udah penuh." Tanya Rafael saat mereka sampai dimeja Adhe

"Duduk aja sih." Jawab Alice melihat semua meja dikantin memang penuh.

Setelah mendapat izin, mereka semua akhirnya duduk dengan tenang ditempat yang masih kosong.

"Fer pesenin gih."

"Yaelah, baru juga duduk." Protes Ferdi.

"Udah sana pergi, kayak biasa yah Fer."

"Asu emang." Ferdi mulai berjalan untuk memesan pesanan temannya.

Hening beberapa saat setelah kepergian Ferdi, karena penasaran dengan ucapan Ferdi tadi, Ryan mulai bertanya "Btw, lo beneran neklam?"

MetempsikosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang