Part 11

37 6 0
                                    

_Happy Reading_

"Wahh akhirnya pak ketu datang juga."

Suara riuh terdengar saat Zayn memasuki markasnya, disana terdapat inti LOTR tengah duduk melingkar dan beberapa anggota lain yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

-LOTR = Lord of the Road (capek nulis panjang-panjang jadi kita singkat aja oke?)-

"Lo telat bro." Sahut Ryan menepuk pundak Zayn.

"Sorry, bisa langsung aja." Ucap Zayn singkat.

"Oke oke, karena pak ketu lagi nggak mood buat becanda jadi kita langsung bahas aja. Rafael ngomong gih."

"Gini Zayn, geng Black Rose nyari masalah lagi."

"Kali ini apa?" Tanya Zayn mengangkat sebelah alisnya.

"Mereka nantangin kita buat tawuran besok." Jawab Rafael.

"Untungnya buat kita?"

"Nggak ada sihh, tapi masalahnya mereka ngancam kalo kita nggak datang mereka datang langsung kesekolah buat kerusuhan dan gangguin anak-anak Rajawali." Jelas Rafael sambil menunjukkan pesan dan tadi sore dikirim oleh Rio, wakil Black Rose.

"Sialan, apa mau mereka sebenarnya?" Geram Zayn, dari dulu sampai sekarang geng Black Rose selalu saja mencari masalah sama mereka.

"Yahh lo tau sendiri kan pak ketu, geng kayak mereka itu haus kekuasaan, mereka pengen hancurin LOTR supaya bisa dapat gelar geng terkuat padahal setiap baku hantam selalu kalah." Kali ini Ferdi yang bersuara.

"Kalo mereka emang bakal gangguin anak Rajawali terima aja tantangannya, kita ikuti mau mereka dan nunjukin lagi ke mereka siapa pemimpinnya." Zayn berucap dengan bibir yang menyunggingkan senyum miring.

"Siap pak ketu."

"Gue nginep apart lo yah El." Zayn kembali membuka suara.

"Tumben banget mau nginep." Ucap Ryan bingung.

"Ada masalah sama bokap lo lagi?" Tanya Rafael karena biasanya Zayn menginap jika ada masalah dengan ayahnya.

Sedangkan orang yang ditanya hanya diam tak menjawab. Tau suasana hati temannya sedang buruk, Rafael mendekat dan merangkul bahu Zayn, "kapan sih lo bisa berdamai sama bokap lo?"

"Lo tau sendiri bokap gue kayak gimana kan." Zayn menghela nafas dan menyandarkan tubuh sofa.

"Yaudah.. gimna kalo kita semua nginep aja di apart Rafael." Usul Ryan menatap ketiga temannya.

"Nahh bener tuh, kita bisa main game semaleman buat balikin mood pak ketu." Ferdi ikut menimpali usulan Ryan dengan idenya.

"Boleh aja sih, asal kalian gak berantakin apart gue." Setuju Rafael.

"Aman." Jawab Ryan dan Ferdi bersamaan.

"Awas aja kalo kalian berantakin, bakal gue lempar kalian dari lantai apart gue ke bawah" Ancam Rafael menatap tajam mereka.

"Ngeri banget bro." Pasalnya apartemen Rafael berada pada lantai 20, bayangin saja jika mereka jatuh dari sana mungkin bisa langsung kepangkuan ilahi.

"Jadi gimana Zayn, mau kan?"

"Hmm" Zayn hanya menganggukan kepala.

Setelah berbincang cukup lama akhirnya mereka bergegas menuju apartemen Rafael yang letaknya lumayan dekat dari markas.

Seperti yang direncanakan, sepanjang malam yang mereka lakukan hanya bermain game ditemani cemilan hingga tanpa sadar mereka baru terlelap pukul 2 pagi. Malam yang cukup menyenangkan bagi mereka.

MetempsikosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang