Part 12

44 4 0
                                    

_Happy Reading_

"Sorry, gue kelamaan yah?" Feli datang dari toilet dan segera mendudukkan dirinya ditempat yang kosong.

"Santai aja lagian makanannya juga belum datang kok."

"Ehk Alice mana?" Tanya Feli saat netranya tak menangkap keberadaan temennya itu.

"Lagi benerin rambutnya di toilet sini." Aurel menjawab pertanyaannya dan tak lama setelah itu Alice datang dan duduk ditempatnya.

Hening sesaat sebelum pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Ini pesanannya kak, selamat menikmati."

Setelah pelayan tersebut undur diri mereka mulai memakan makanannya masing-masing diselingi perbincangan ringan.

"Btw katanya ada film baru lohh, seru deh kayaknya nonton yuk." Ucap Alice setelah mereka menyelesaikan makannya.

"Wahh ide bagus, mumpung kita disini ayok nonton. Gimana mau kan?" Aurel menatap Feli, Lydra, dan Adhe dengan mata berbinar meminta persetujuan.

"Boleh aja." Feli menjawab dengan senyuman manisnya.

"Gue ngikut." Adhe mengangguk mengiyakan.

"Lydra?"

"Hm lakukan semaumu." Jawabnya dengan wajah datar.

"Yeyy. Kalo gitu ayok kita bayar dulu terus ke bioskopnya." Seru Aurel antusias seraya menarik tangan Feli dan Alice menuju kasir untuk membayar makanan mereka diikuti Adhe dan Lydra yang berjalan dibelakangnya.

Dan disinilah mereka berdiri, mengantri popcorn dan minuman untuk menemani mereka menonton nanti.

Setelah mendapat apa yang diinginkan, mereka berjalan menuju studio bioskop karena film yang ingin mereka nonton akan segera mulai.

Ya.. hari yang menyenangkan untuk mereka, biarlah mereka menikmatinya dengan penuh tawa karena tidak ada yang tau kedepannya apa yang mungkin akan terjadi kan.

****

Seorang pria nampak keluar dari sebuah ruangan gelap dan pengap dengan pakaian penuh darah serta terdapat sedikit bercak darah disekitar wajah tampannya.

Mata tajam bak pedang itu menatap lurus kedepan, tatapan yang mampu membuat siapapun ketakutan dan memilih segera menjauh.

Dia berjalan menuju mobil meninggalkan bangunan tua tempatnya membunuh seseorang tadi, menekan sebuah tombol ditangannya hingga bangunan itu meledak dan hangus terbakar. Satu tangannya sibuk memegang setir mobil dan tangan lainnya mengambil handphone disaku celananya untuk menelpon seseorang.

"John, siapkan penerbangan saya malam ini menuju Indonesia."

"Baik tuan."

Setelah mendengar jawaban dari tangan kanannya itu ia langsung mematikan sambungannya dan melempar handphonenya kebangku penumpang disampingnya.

"Tunggu aku baby, setelah ini jangan harap kamu bisa lepas dariku." Senyum miring yang tampak menyeramkan menghiasi wajah tampan itu, kakinya menginjak pedal gas membuat mobil yang dikendarainya melaju dengan kecepatan luar biasa.

****

Pagi sekali Adhe telah siap dengan pakaian sekolahnya, menuruni tangga mencari sang daddy untuk menagih sesuatu.

"Daddy!"

"Ada apa sayang?" Alex yang sedang meminum kopi menaruh koran ditangannya dan menatap sang putri. Raut syok tertampang jelas diwajahnya saat penampilan putrinya itu, "astagaa princess apa yang kamu pakai hah!"

MetempsikosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang