17

16 14 5
                                    

Ha! Hi! 😂
Come, back🤧
Lnjut Cok🤧
Srepeett...

Happy Reading
__________________

Wiuw.. Wiuww..
Suara apa yah?

Chelsea bersama suaminya berserta ketiga Putra nya turun dari mobil polison 🤧

"Gimana hasil pencariannya? "

"Lapor! @$@-$+$($! __umpamakan sedang bercerita 🤧"

"Baik,, laksanakan! "

"Siap laksanakan! "

Serasa jadi Pembina Upacara😂

Cagare berjalan menghampiri Chelsea, "Se? Menurut Informasi yang saya dapat dari anak buah saya, Merek mengecek lokasi Keberadaan mereka, dan--"

"MEREKA BAIK-BAIK AJA KAN, KAK? GAK ADA HAL BURUK YANG TERJADI SAMA MEREKA KAN? " Potong Chelsea cepat.

Reynold mengusap punggung istrinya dengan lembut, "Se?Tenang dulu, biarin Cagare cerita dulu" Ujar Reynold. Kenapa Reynold gak manggil Cegare Itu Kak? Karena, sebenarnya Reynold dan Cegare itu udah sahabatan lama jadi Fine-Fine aja.

"Uncle? Bisa lanjut? " Pinta Raffa.

Cegare tersenyum lalu kembali melanjutkan ucapannya, "Dan anak buah saya dari kepolisian telah melacak keberadaan mereka, dan menurut lokasi mereka masih jauh dari sini, mungkin perkiraan Rey sedang berada di Hutan" Ucapnya Panjang lebar.

"Terus? Kalau Rachel? Gimana? " Tanya Cero yang mulai Khawatir.

"Kalau itu Uncle belum bisa pastikan, di karenakan tak alat yang menghubungkan antara kita sama Rachel" Jawab Cegare.

Chelsea mulai menangis, "Hiks-hiks,, Rachel, kamu di mana Nak? Kamu baik-baik aja kan? Pah? Rachel, Pah? Gimana keadaan? Hiks-hiks! " Tangis nya.

Reynold mulai memeluk istrinya, "Tenang Se? Kita bakal cari Rey ama Rachel sama-sama" Ucapnya.

"Teang Se! Kakak gak bakal biarin apapun terjadi pada Rey dan Rachel. "

Entah kenapa Firasat Raffa, Cakra dan Cero tidak baik.

"Bang?Firasat Cero kok, tiba-tiba gak enak gini? " Bisik Cero.

"Hus! Gak boleh ngomong gitu! "Ujar Cakra.

" Bener! Gue juga! Perasaan gue gak enak! Kita harus cepat-cepat nemuin mereka sebelum terlambat! "Sahut Raffa.

***

Rey menyenderkan Kepala pada batang pohon yang cukup besar," Sinyal Pada ngilang Semua! Gue harus apa sekarang! Bego! "

Bulan terdiam menatap sendu ke arah Rey, "Maaf Rey, Seharusnya Bulan biarin aja tadi anak buahnya Papah nangkap Bulan, biar--"

"Lo Gila! Mereka udah kasar ama lo! Tapi lo malah diem aja! Kenapa lo gak laporin aja ke polisi sih?! "

"Bulan takut -- Bulan Gak punya siapa-siapa lagi selain--Papah, kalau Papah Masuk Sel, Nanti siapa yang mau biayain--"

"Tapi gak bener namanya! Bokap lo ampir aja bunuh kita!! Bukan kita aja tapi teman-teman gue!! "

Bulan terdiam, lalu menunduk,nafas Rey naik turun tak menentu tiba-tiba saja pikiran nya Ke teman-teman sekaligus Rachel.

"Arghh!! --"

"Rey kenapa?! " Tanya Bulan Panik.

"Gak Papa! "

"Kenapa perasaan gue bilang bakal terjadi sesuatu! Tapu--Rachel? Kenapa? Apa hubungannya? "

***

ABOUT:Rachelle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang