18

10 8 0
                                    

Hi! Mblo 🌛
Aingg.. Lanjutin>

🌛 Happy Reading 🌛

Dorr..

---------------

"Eh-suara apa itu?! " Gumam Rachel

"Tambakan? Apa jangan-jangan--" Rachel segera beranjak dari senderan nya.

Dan bergegas pergi ke sumber suara tembakan tersebut.

---------------

"Gua denger, lo kira kuping gue budeg apa?! " Sentak Kenzy.

Rendy memutar bola matanya malas, "Di kasi tau! Malah ngeyel! Dasar! " Ucapnya.

Raka meneliti asal suara tersebut, memastikan.

"Gue rasa ada orang selain kita di sini" Ujar Raka tanpa menoleh ke arah Kedua temannya itu.

----------------

Rachel berjalan melewati semak belukar yang menghalangi jalannya, "Ish! Nyebelin banget sih, semaknya! Ngalang jalan aha deh! " Kesalnya.

Dor..

Suara tembakan itu kembali terdengar.

Perlahan-lahan Rachel berjalan mendekati suara tembakan tersebut.

Krekks.. Krekks...

"Aghhh.. "

_____

"Rey bangun Rey bangun! "

Rey terbangun dalam keadaan keringat dingin, "Rachel" Gumamnya.

Bulan pun panik dengan keadaan Rey, "Rey? Kamu gak papa kan? "Panik nya.

Rey melirik ke arah Bulan lalu menggenggamya tangan Bulan. Bisa Bulan rasakan dingin nya tangan Rey saat itu.

"Rachel ada di sini, Lan!" Ucap Rey lirih.

Bulan membelak, "Hah?! G-gak mungkin Rey!Kalau emang adik kamu datang ke hutan ini, kenapa kita gak tau! "

"Gue mimpiin Rachel semalam! Dia dalam bahaya! Firasat gue gak bohong! Dan hati gue ngerasa kalau Rachel ada di sini! Buat nyari gue! " Lirih Rey, ia mengacak rambutnya frustasi.

Bulan merasa bersalah pada Rey, "Maaf Rey, ini semua salah Bulan! "

"Bukan salah lo! " Ucap Rey datar.

"T-ap--i--"

"Kita jalan ke luar! " Sahut Rey.

"Sekarang? "

"Tahun depan, yah sekarang lah pake nanya lagi" Kesal Rey.

Bulan. Terkekeh, "Rey lucu deh kalau lagi kesel,, bikin Bulan tambah Say--eh! Rey, tungguin"

Rey berjalan duluan tanpa mempedulikan sahutan dari Bulan.

_____

"Arggh! Udah 1 hari! Bang*at! Rachel lo di mana sih! "

Rendy menatap sinis ke arah Kenzy, "Ini semua tuh, gara-gara lo yah! Pake acara marahin Rachel lagi! Lo tau! Dia gak tau apa-apa soal kejadian ini! "

Kenzy mengacak rambut nya frustasi, "Arghh! Gue salah! Yah! Semua salah gue! "

"Emang salah lo! " Sinis Rendy.

Raka yng sedari tadi menjadi penonton pertengkaran Kedua orang di hadapan nya itu.

Menarik nafas, muak dengan semua ini.

Ia lalu berdiri dan merapikan celananya, "Gue mau nyari Rachel, kalau mau lanjut berantem! Silahkan! Gue udah muak ama kalian! " Sahut Raka dengan tatapan dingin ke arah Kenzy dan Rendy.

ABOUT:Rachelle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang