Dasar Genit!

26.8K 2.5K 134
                                    

Hi bestie.

Yey, Dilla update lagi.
Sepertinya cerita ini akan sering update karena kehaluan aku tentang cerita ini sedang aktif aktifnya.

—HAPPY READING —

Kina dan Oliv sedang duduk santai di bangkunya sambil bergibah tentang bias biasnya, tiba tiba saja pintu kelas terbuka dan menampilkan sesosok lelaki gagah dengan stelan jas yang menambah ketampanannya berkali-kali lipat.

"Wih, ganteng banget Liv,". Bisik Kina sambil menyenggol-nyenggol lengan Oliv pelan.

"Iya, Kin. Sabi lah buat calon ayah dari anak anak gue,". Balas Oliv yang masih menatap kagum pada lelaki di hadapannya itu.

"Jatah gue itu, lo cari yang lain aja,". Ucap Kina cepat.

"Bagi dua lah, lo yang pertama gue yang kedua,". Balas Oliv dan diakhiri dengan kekehan di bagian akhir.

"Sinting." Kekeh Kina tak habis fikir dengan kerandoman mereka berdua.

"Selamat pagi,". Ucapan dosen itu langsung membuyarkan semua lamunan Kina dan Oliv yang sudah jauh kemana-mana.

"Pagi pak,". Balas semuanya.

"Sebelum kita masuk ke pembelajaran, perkenalkan nama saya Alegra, usia 25 tahun dan memiliki satu orang putra." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Yah, berarti lo yang kedua gue yang ketiga, Kin." Bisik Oliv. Bisa bisanya dia masih memikirkan hal itu.

"Yah, padahal saya cuma mau jadi yang pertama dan satu satunya pak, yaudah deh gapapa jadi yang ke dua juga,". Celetuk Kina tiba tiba.

Alegra langsung menatap gadis yang duduk tepat di hadapannya itu. "Kamu tetap jadi yang pertama dan satu satunya kok, kebetulan saya duda,". Balas Alegra tersenyum penuh arti pada Kina.

"Wah, pas kalo gitu. Jadi kapan nih bapak mau lamar saya?" Tanya Kina bergurau. Yakali dia menikah dengan duda anak satu.

"Mungkin hari sabtu atau minggu karena kalo hari-hari biasa kamu ngampus,". Balas Alegra terkekeh.

"Hari kamis aja pak, biar malamnya langsung gas ngeng. Kan malam sunah,". Ucap Kina sambil mengangkat sebelah alisnya untuk menggoda Alegra.

"Otak kamu perlu di laundry,". Kekeh Alegra tak habis fikir dengan fikiran mahasiswinya ini.

"Kalo bapak nikah sama Kina, bapak wajib nikahin saya juga, pak. Kan kita satu paket,". Ucap Oliv yang mengundang gelaktawa dari seisi kelas.

Kalo seperti ini seperti buy one get one. Beli satu gratis satu. "Bisa di bicarakan,". Balas Alegra terkekeh.

"Tapi saya gak mau di madu, pak." Ucap Kina cepat.

"Udahlah, sesama teman itu harus saling berbagi. Iya gak, pak?"

"Nah iya, benar. Jadi, kamu harus mau berbagi dengan dia,". Tunjuk Alegra pada Oliv.

"Kalo gitu saya gak jadi aja lah pak,". Ucap Kina dengan wajah kesal yang di buat-buat.

"Loh kenapa? Padahal saya sudah siaapin mahar yang banyak loh buat kamu,". Tanya Alegra pada Kina.

"Saya mau maharnya aja pak, tapi bapak nikahnya sama Oliv aja, saya ikhlas kok." Balas Kina dengan santainya.

"Mana bisa, kamu harus nikah sama saya dulu baru saya kasih maharnya,". Ucap Alegra dengan wajah genitnya.

"Yaudah besok kita nikah, pak. Saya juga udah gak sabar nih,". Balas Kina dengan santainya.

"Gak sabar apaan, setan. Gak usah bikin ambigu,".

"Gak sabar jadi orang kaya maksudnya. Astagfirullahaladzim, fikiran kalian itu sudah kotor sekali bestie." Jelas Kina mengelus dadanya dramatis.

02.12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang