Cooking for mas duda

23.4K 1.8K 32
                                        

Hay, bestie.

Dilla update lagi😙💗

—HAPPY READING—

Day 1

Seperti hari-hari biasanya Kina berangkat ke kampus menggunakan motor beat biru putih kesayangan nya. Jam baru menunjukan pukul setengah delapan namun Kina sudah berada di dalam kelasnya, padahal kelas baru di mulai pukul sembilan nanti. Datang lebih awal itu harus.

Untuk mengusir kegabutannya Kina pun memutuskan untuk bermain ponsel dengan hedset yang terpasang pada kedua telinganya. "He love me, he give me all his money. That Gucci, Prada comfy My sugar daddy,". Nyanyi Kina mengikuti alunan musik yang mengalir lewat hedset nya.

"Mahasiswi cantik yang selalu datang awal waktu,". Ucap seseorang dan langsung melepas kedua hedset yang terpasang di kedua telinga Kina.

"Hobby banget datang awal waktu, suka nunggu yaa,". Lanjutnya lagi.

Merasa aktivitasnya terganggu Kina pun mendongakan kepalanya untuk melihat siapakah yang sudah lancang mengganggu kenyamanan nya. "Katanya ada meeting kenapa bapak ada di sini?" Tanya Kina.

"Saya kesini cuma mau liat kamu aja sih gak niat ngajar juga,". Jawab Alegra dengan santainya. Yaa, orang yang sudah mengganggu kenyamanan Kina adalah Alegra. Dosen tampan namun minus akhlak.

"Kelas masih satu setengah jam lagi, mau jalan jalan dulu?" Tawar Alegra.

"Saya males gerak pak,". Tolak Kina dengan gaya aestetic.

"Yasudah, saya juga gak maksa,". Balas Alegra tak ambil pusing dengan itu. Dia pun ikut duduk dengan menarik kursi yang ada di depan dan membalikannya agar berhadapan dengan Kina.

"Ngapain sih? Bapak kok malah ikutan duduk sih. Nanti kalo ada yang masuk kelas gimana?" Ucap Kina dengan suara yang sedikit ketus.

"Saya gak peduli,". Balas Alegra dengan santainya dan itu membuat Kina sedikit kesal pada lelaki yang ada di hadapnnya ini.

"Terserah bapak aja lah, saya juga gak peduli." Final Kina. Dia memutuskan untuk memainkan ponselnya kembali dengan Alegra yang terus memperhatikan wajah Kina dan sesekali tersenyum tanpa sebab. Aneh sekali.

Merasa risih dengan tatapan Alegra akhirnya Kina pun angkat suara. "Bapak jangan liatin saya kaya gitu dong, saya ngeri liatnya. Bapak kaya pedofil,". Ucap Kina bergidig ngeri di buatnya.

Alegra pun terkekeh mendengar penuturan Kina barusan. "Pedofil itu kalo kamu belum cukup umur, baru pedofil." Ralat Alegra.

"Saya 'kan belum cukup umur, buktinya saja saya masih imut kaya gini,". Balas Kina dengan wajah yang di imut imutkan. Jijik sekali.

"Iya lah, kalo kamu gak imut saya gak mungkin suka sama kamu,". Ucap Alegra yang berhasil membuat Kina tersipu malu.

"Apaan sih pak, jadi malu nih saya,".

Alegra yang melihat pipi Kina semakin tersipu pun merasa semakin gemas dibuatnya. Tangan Alegra terulur untuk mengelus sebelah pipi Kina dengan lembut. "Gemesin banget sih calon istri saya,". Ucap Alegra yang membuat pipi Kina semakin memerah.

"Kok sekarang malah bapak yaa yang gombal, aturannya saya loh yang gombal, bukan bapak." Ucap Kina dengan nada yang sedikit kesal.

"Saya lebih suka membuat baper daripada di bikin baper, takutnya saya di tinggalin." Balas Alegra masih dengan nada yang menggoda Kina.

"Terus saya suka gitu di bikin baper kaya gini?!" Ucap Kina sedikit ketus. "Ya... suka lah yakali engga." Lanjutnya lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.

02.12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang