Gak sengaja atau memang jalan berdua? (2)

9.2K 969 319
                                    

Hi, Boo💗

Dilla update lagi, yeyyy🔥💗

Absen dulu yuk, kalian baca cerita ini jam berapa? ➡️

⚠️Biar kalian gak baper dan kesel sendirian karena tingkahnya pak Alegra gimana kalo kalian share cerita ini ke besti atau pacar atau mungkin share ke musuh kalian juga gapapa biar dia ikut kesel.

Yaa itung itung berbagi penderitaan lah.

—HAPPY READING—

"Astaga! Kenapa ada mereka segala." batin Putra.

"Ini bukan waktu yang tepat goblok!" makinya dalam hati.

Putra yang tidak mau terjadi keributan pun mencoba untuk mengalihkan perhatian Kina dari mereka berdua. "Lo mau boneka ini kan? Yaudah ayo bayar. Kalo soal jajan gue bisa pinjem dulu sama Ilham." Putra mencoba merebut perhatikan Kina dari Oliv dan Alegra. Namun gagal. Karena Kina masih setia menatap kearah mereka berdua.

"Lo mau ini juga gak? Ayo buruan bayar, abisin aja duit gue gapapa." ucapnya lagi.

"Kin! Woy! Udah ayo ke kasir" ajak Putra. Namun Kina sama sekali tidak menggubrisnya.

Cukup lama Kina memperhatikan kedua sejoli yang sedang asik memilih perlengkapan bayi itu. Entah untuk apa Kina pun tidak tau.

Samar samar dia mendengar percakapan Oliv dan Alegra. "Kalo anaknya cowok gimana?"

"Yaa bagus dong, biar Hito ada temennya." balas Alegra yang langsung merangkul tubuh Oliv kedalam pelukannya.

Tubuh Kina menegang. Apa lagi ini Tuhan. Melihat mereka jalan berdua saja hati Kina sudah sakit apalagi melihat mereka mesra mesraan di depan matanya seperti ini.

Mata Kina sudah mulai berkaca kaca, tubuhnya pun bergetar menahan tangis dan emosi yang membuat dadanya terasa sesak.

Dengan segala kepekaannya Putra pun langsung membalikan badan Kina dan memeluknya agar dia tidak lagi melihat kearah Oliv dan Alegra yang sedang bermesraan.

"K-kak g-gue gak salah liat kan?" tanya Kina dengan suara bergetar.

Putra memilih diam dan enggan menjawab pertanyaan Kina yang sudah bisa di pastikan akan menyakiti hatinya.

"Kak Putra jawab gue!" bentak Kina saat Putra hanya diam saja.

"Kak Putra jawab gue. G-gue gak salah liat kan? Itu, —itu Oliv sama— hiks, hiks, kak." Kina tidak sanggup untuk melanjutkan ucapannya.

"Lepasin semuanya. Jangan di tahan biarin semua emosi lo lepas." Mendengar itu tangis Kina pun semakin menjadi jadi. Bahkan baju yang Putra pakai pun sudah bisa di pastikan basah karena air matanya.

"Hiks, g-gue salah liat kan? Itu bukan Oliv sama pak Alegra kan? Iya kan kak? Gue salah liat kan?!" tanya Kina penuh harap.

"Tenangin diri lo—"

"Bukan. Bukan itu jawaban yang mau gue dengar dari lo, kak. Bukan itu."

"Gue mau dengar kalo yang tadi gue liat itu bukan Oliv sama—"

Putra langsung memotong perkataan Kina. "Iya! Itu Oliv sama dosen pacar lo! Itukan yang mau lo denger?!" jawabnya.

"Argh! Enggak! Pasti lo bohong 'kan kak? Lo pasti bohongin gue 'kan?" histeris Kina yang tak terima jika Putra berbicara seperti itu.

"Tenangin diri lo. Gue tau lo gak percaya dengan apa yang lo liat sekarang tapi kenyataannya memang kaya gitu. Siap ataupun enggak lo harus terima."

"Anjing!" maki Kina. Dia terus berusaha untuk melepaskan tubuhnya dari pelukan Putra agar dia bisa menemui kedua manusia sialan di hadapannya itu.

02.12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang