02.12

Trying to get number

Hi bestie,

Dila si kiyowok seperti Jimin BTS update lagi😙💗 jangan lupa vote & komennya.

—HAPPY READING —

Seperti rutinitasnya di pagi hari, setelah dia memastikan putra kesayangannya telah bangun dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah Alegra pun turun ke lantai bawah untuk membuat sarapan.

Yaa beginilah nasib jadi duda. Ngurus anak sendiri, nyiapin sarapan sendiri, tidur pun sendiri.

Ketika Alegra sedang fokus mengoleskan selai pada roti, tiba-tiba saja Hito berteriak. "Papa celana Hito dimana?" Teriak Hito yang baru saja datang hanya menggunakan baju dan  dalaman saja.

"Di kamar lah, yakali papa bawa ke dapur,". Balas Alegra yang masih fokus mengoleskan selai pada roti.

"Yaa caliin dulu lah,". Bentak Hito sedikit kesal dengan kesantaian sang papa.

"Iya sebentar, nanggung nih,". Balas Alegra lalu menumpuk rotinya dan dia letakan di atas piring lalu berjalan menuju lantai atas dengan Hito yang mengikutinya dari belakang.

"Hari ini ada acara 'kan?" Tanya Alegra di sela sela berjalan menuju kamarnya.

"Iya, tapi papa nda usah dateng,". Jawab Hito.

"Terus yang mau datang siapa? Oma? Opa? Mereka 'kan lagi ada di luar negri, Hito." Ucap Alegra sebisa mungkin berkata santai agar anaknya bisa mengerti jika Oma dan Opa nya sedang tidak ada di sini.

"Iya tau, tapi Hito udah bilang sama mama. Jadi dia yang bakal dateng buat liat Hito nyanyi,". Balas Hito dengan santainya.

Alegra menghentikan langkahnya lalu berbalik badan dan menundukan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh Hito.

"Papa kan udah bilang sama Hito, kalo mama itu ada di surga. Mama engga bisa kita ganggu. jadi yang datang ke acara sekolah Hito papa aja, yaa,". Ucap Alegra memberi pengertian pada anaknya.

"Nda papa. Yang mau datang ke acala Hito bukan mama yang ada di sulga tapi mama balunya Hito,". Jelas Hito.

"Mama baru?" Gumam Alegra mengerutkan dahinya heran.

"Itu loh yang pelnah Hito celitain sama papa pas malem malem,". Ucap Hito berusaha untuk mengingatkan ingatan sang papa.

Yaa maklum lah, pak Alegra kan sudah tua jadi daya ingatnya sudah agak memudar.

Alegra hanya ber'oh ria saja. "Nanti papa jemput yaa sekalian papa juga mau tau mama baru nya kaya gimana,". Ucap Alegra dengan nada membujuk karena Hito selalu melarang dirinya untuk bertemu dengan 'mama barunya'.

"Nanti aja, mama nya belum siap, kata mama satu tahun lagi,". Balas Hito dengan polosnya. Alegra hanya bisa menghembuskan nafsnya pasrah.

Setelah memastikan jika putra priknya itu sudah memakai celana dan baju yang benar, Alegra pun menuntun Hito untuk sarapan dan berangkat sekolah.

"Sarapan yang banyak biar cepet gede nanti cariin papa uang yang banyak biar papa gak cape kerja lagi,". Ucap Alegra di sela-sela memberikan Hito sarapan.

"Ciap." Jawab Hito dengan tangan yang terangkat hormat di hadapan Alegra. "Nanti Hito beliin papa pesawat bial bisa telbang jemput mama yang ada di sulga,". Lanjutnya yang membuat hati Alegra sesak di buatnya.

Alegra mengelus rambut putra semata wayangnya dengan lembut lalu mengecupnya sekilas. "Maafin papa yaa, papa gagal buat jagain mama kamu. Tapi papa janji, papa pasti bisa cari mama yang baik buat jagain kamu,". Batin Alegra.

"Papa kenapa, kok nangis?" Tanya Hito saat dia melihat mata Alegra yang sudah berkaca-kaca.

"Ah engga, tadi papa kelilipan debu dari atas. Yaa maklum lah jarang beresin rumah jadi banyak debu,". Bohong Alegra. Untung saja Hito tergolong anak yang tak mau ribet dia hanya mengangguk mengerti dengan jawaban dari Alegra barusan.