Keterlambatan Xiao Zhan dalam menyadari perasaannya sendiri membuat dokter tampan itu harus terjatuh dalam kubangan lumpur penyesalan.
"Aku merindumu seperti ini. Seperti seekor kupu-kupu yang terbang ke sana kemari mencari sebuah kelopak bunga mata...
Di tengah keheningan malam, sebuah mobil sport merah tipe Lamborghini Aventador S Base yang dibanderol dengan harga $417,650 atau setara dengan Rp. 5,98 miliar per unitnya, tengah melaju membelah jalan kota Chongqing yang legang.
Di balik kemudi, seorang pria tampan sedang asyik menikmati semilir angin malam yang terasa menyejukkan. Tiba-tiba, sosok asing yang datang entah dari mana melintas begitu saja tanpa melihat ke kanan dan kiri terlebih dahulu.
Brakkk!!!
Rem mendadak diinjak. Meskipun begitu, kecelakaan tetap saja terjadi mengingat jarak yang memang cukup dekat.
Mobil sport yang dibekali dapur pacu V-12 kapasitas 5 liter dengan kekuatan 729 tenaga kuda itu berhenti. Salah satu alis terangkat saat sosok asing yang baru saja menjadi korban kecelakaan bangkit dengan terseok-seok menuju ke arahnya.
"Mau lari kemana kau jalang kecil. Berhenti!!!” teriak salah seorang pengawal yang mengejar Yibo.
"Di sana! Dia ada di sana. Cepat tangkap jalang itu sebelum dia kabur!"
Samar-samar Sean menangkap teriakan dua orang pria yang ditujukan pada remaja yang baru saja ia tabrak. Sepertinya, remaja itu sedang dalam masalah.
"Paman, tolong buka pintunya. Tolong … mereka ingin melecehkanku." Wang Yibo terus saja menggedor-gedor kaca jendela mobil Sean.
Sesaat Sean terpaku, menatap dalam pada sepasang mata almond yang tengah mengalirkan liquid bening. Mata itu menatapnya dengan keputusasaan.
Entah karena insting sebagai seorang dokter atau adanya dorongan perasaan lain, Sean segera membuka pintu mobil. Menarik Yibo masuk dan bergegas pergi meninggalkan tempat kejadian.
Mobil mewah yang Sean kendarai telah tiba di pelataran mension. Pria yang lebih dewasa mengalihkan pandangan ke samping dan menemukan sang remaja tengah tertidur pulas. Mungkin kelelahan efek manangis, menurutnya. Tak tega membangunkan sang remaja, ia pun berakhir menggendong tubuh kecil itu ala bridal masuk ke dalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua penghuni mansion tak bisa menyembunyikan raut terkejutnya, saat mendapati tuan muda mereka kembali sembari membawa seseorang dalam gendongan.
Mengabaikan tatapan orang-orang, Sean terus melangkah menyusuri anak tangga menuju kamar pribadinya. Lagi-lagi, aksi tak terduga itu sukses membuat para pelayan menganga tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.
Siapa pria itu? Kenapa Tuan Muda membawanya ke kamar pribadinya?
Kenapa harus ke kamar Tuan Muda?
Bukankah mension ini punya banyak kamar tamu?
Aku tidak salah lihat, ‘kan? Tuan Muda yang anti kontak fisik menggendong seseorang? Oh, my … apakah kiamat akan tiba sebentar lagi?