Sean terjaga dengan peluh yang mengucur deras. Dadanya kembang-kempis karena tarikan napas yang tidak teratur. Entah apa yang terjadi pada Yibo di luar sana, tapi perasaannya yakin jika sesuatu yang buruk telah menimpa pria yang ia cintai itu.
Gelisah.
Sebuah perasaan yang wajar dimiliki kala seseorang mengalami kegundahan. Apa lagi jika hal itu menyangkut sang terkasih, sosok yang amat dicintai? Percayalah perasaan itu akan menjadi sangat menyebalkan dan hal menyebalkan itu pula yang dialami oleh Sean saat ini.
Ya, Sean sedang dirundung gelisah lantaran belum menemukan di mana lokasi prianya berada, bahkan setelah sembilan bulan pencarian. Semua itu semakin diperburuk dengan adanya mimpi yang begitu nyata hingga menimbulkan ketakutan dalam diri.
Sean menggeleng samar berusaha menyangkal segala macam kemungkin buruk yang hinggap di kepala. Akan tetapi, firasatnya kali ini tidak mungkin salah. Semakin Sean berusaha rileks ia justru semakin cemas bukan kepalang.
Ini tidak bisa dibiarkan. Sean tak akan tenang jika tidak mencari tahu apa yang telah terjadi sebenarnya.
Siapa sosok mungil tadi? Apa benar itu anaknya bersama Yibo? Jika memang benar, ia harus bisa menemukan kedua malaikatnya secepat mungkin.
Entah apa yang akan orang katakan jika tahu seorang dokter hebat seperti Sean Xiao Zhan mempercayai sebuah mimpi, mungkin mereka akan mengolok-olok dan mengatakan bahwa Sean telah gila.
Peduli setan, Sean hanya ingin sebuah kepastian. Secercah harapan yang mungkin bisa menjadi alasannya untuk tetap bertahan hidup di dunia yang penuh intrik ini.
Secara logis mimpi adalah bunga tidur, tapi tak jarang pula mimpi hadir bagai sebuah firasat dan petunjuk. Sean menyakini jika mimpinya kali ini adalah sebuah petunjuk yang Tuhan kirimkan padanya.
Ponsel di meja nakas diraih. Tanpa memperdulikan malam yang semakin larut, Sean men-dial nomor Haikuan. Memerintahkan pada sosok tangan kanannya untuk mencari ke segala penjuru negeri tentang kelahiran seorang bayi pria yang bernama Sean Yixiao.
Di seberang sana, Haikuan mengernyit heran. Bukan karena tugas yang datang tiba-tiba di tengah malam, tapi lebih ke nama bayi yang menggunakan marga Sean. Haikuan tahu jelas bahwa, tak ada Sean lain di negara ini selain keluarga tuannya. Jadi, jika anak itu menggunakan marga Sean maka hanya ada dua kemungkinan.
Yang pertama, anak itu adalah anak dari tuan besarnya bersama dengan wanita lain. Segera saja Haikuan menghapus opsi pertama, karena Xukai tidak mungkin berselingkuh dari Cheng Xiao. Mana berani tuan besarnya itu bermain mata di belakang istrinya? Apa lagi sampai menghasilkan seorang anak. Meskipun sudah berumur, tapi tidak bisa dipungkiri jika kecantikan Cheng Xiao masih awet tak lekang dimakan waktu. Sifat baddas yang dimiliki tentu akan membuat Xukai menciut jika berani macam-macam.
Kalau begitu, berarti anak tersebut adalah anak dari tuan mudanya. Akan tetapi, siapa gerangan ibunya dan kapan mereka melakukannya? Bukankah selama ini tak ada seorang wanita yang dekat dengan Sean? Apalagi setelah kepergian Yibo, Sean selalu memasang pagar agar tak ada yang mendekati.
“Tuan Muda, apakah anak itu milik Anda?”
“Hm, dia milikku bersama Yibo. Jadi, cepat cari di mana anakku berada. Aku tak mau tahu meskipun kau harus mengobrak-abrik seluruh rumah sakit di China, kau harus menemukannya, Haikuan. Jika di China tak ada, cari di negara lain sampai ketemu. Dalam satu minggu, laporannya sudah harus berada di ruanganku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Boo (Zhanyi) PDF Ready✅
RomanceKeterlambatan Xiao Zhan dalam menyadari perasaannya sendiri membuat dokter tampan itu harus terjatuh dalam kubangan lumpur penyesalan. "Aku merindumu seperti ini. Seperti seekor kupu-kupu yang terbang ke sana kemari mencari sebuah kelopak bunga mata...