Sore ini Franetta pulang kemansion Allandra bersama dengan kedua orang tuanya bersama ke 3 abangnya.
Beberapa menit mereka telah sampai di mansion Allandra. Kedua orang tua Franetta beserta ke 3 abangnya turun dari mobil. Franetta pastinya juga ikut turun.
"Lumayan"batin franetta.Saat mereka masuk terdengar suara canda tawa diruang tamu. Mereka terus berjalan sampai ada yang berbicara.
"Oh gw kira lu udah mati"suara salah satu Abang Franetta yang tak lain adalah Erlino Putra Allandra.
"Apa urusannya"balas Franetta dingin membuat ruangan tersebut mendadak menipis oksigen.
"Ga baik kalo sama Abang sendiri kaya gitu Franetta"ucap seorang gadis ralat Mungkin telah menjadi wanita yang tak lain adalah sahabat menjadi mantan sahabat Franetta.
"Cih sahabat macam apa lu?!sahabat lagi sakit malah Bahagia. Apa gunanya gw punya sahabat"balas Franetta.
Plakk
PlakkDua tamparan sekaligus Franetta dapatkan dari Abang kandung dan Abang sepupunya.
"Wow gw baru pulang aja udah di tampar gimana nanti setiap harinya"ucap Franetta tersenyum mengejek."Lu tuh kalo dibaik-baikin malah ngelunjak"balas Erlino emosi.
"Oh ya"balas Franetta santai."GW INI ABANG LU, SOPAN DIKIT KEK"ucap Erlino dengan suara tinggi.
"NGAKU JUGA LU KALO ABANG GW HA?!ABANG MANA YANG LEBIH PERCAYA ORANG LAIN DIBANDING ADIK SENDIRI?!ABANG MANA YANG RELA NAMPAR ADIKNYA SENDIRI DEMI NGEBELA ORANG LAIN?!ABANG MANA?!"balas Franetta dengan nada tak kalah tingginya juga dengan tangan terkepal. Erlino mendadak terdiam.Gara yang melihat Franetta emosi pun menghampirinya.
"Udah, yuk Abang antar istirahat dulu kamu belum sembuh"ucap Gara. Franetta hanya mengangguk diikuti arsen dan Aksa.Mereka ber4 pun meninggalkan ruang keluarga yang sedang bergelut dengan pikiran masing-masing.
"Awas aja lu Franetta"batin seseorang dengan tangan terkepal.
Kamar Franetta
Mereka ber4 telah sampai di depan pintu kamar Franetta. Saat masuk kedalam ke 3 Abang Franetta menganga melihat kamar adiknya yang tidak seperti gadis pada umumnya.
Kamar Franetta hanya didominasi warna hitam putih. Barang-barang pun hitam putih. Sedangkan Granetta terkagum dengan kamar Franetta. Bisa dibilang selera mereka itu sama yaitu hitam, putih. Belum pernah abang² Keysha masuk ke kamar adiknya.
"Kamar kamu ga seperti gadis pada umumnya"sahut gara memperhatikan kamar adiknya.
"franettta hanya menyukai hitam putih"balas Franetta. Memang benar adanya."Yaudah kamu tidur aja biar sembuh total"ucap Aksa yang dibalas anggukan Franetta kemudian Franetta pun berbaring dengan gara yang duduk disampingnya mengelus rambut Franetta.
Tak lama terdengar dengkuran halus dari Franetta. Ke3 Abang Franetta tersenyum melihat wajah damai adiknya saat tidur. Kemudian mereka ber3 keluar dari dalam kamar Franetta.
"Justru ego kitalah yang mempersulit kehidupan kita"
~Author gnkrahayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Mafia
Teen FictionWarning!!! Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain. ••••••••••••• Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian masa lalunya. Ia berasal dari keluarga terkenal dengan menduduki posisi terkaya no. 3 di dunia. "Kau g...