10. DRAMA KANTIN

5.2K 332 33
                                    

Suasana pagi tampak sejuk hari ini. Seorang gadis yang tak lain adalah Franetta masih bergelung dengan selimut tebalnya, tidak terganggu oleh sinar matahari yang masuk lewat celah kamar nya.

Sedangkan dibawah tepatnya di meja makan, keluarga Allandra sedang menunggu si bungsu untuk turun.

Karena tak kunjung turun, anak sulung alias Aksa beranjak dari tempat duduknya."Aksa panggil adek"ucapnya kemudian berlalu ke atas kamar adiknya.

Sesampainya di pintu kamar adik perempuan satu-satunya, Aksa mengetok pintu.

Tok tok tok

Tapi tak kunjung dibuka, Aksa pun memutuskan untuk langsung masuk saja. Ternyata juga pintunya tidak di kunci."Dari tadi kek"gumam Aksa.

Ceklek

Hal pertama ketika memasuki kamar adiknya, Aksa melihat wajah damai Franetta saat tidur membuat dirinya tersenyum tipis."Imut"gumam Aksa memandangi wajah lucu Franetta saat tidur.

Tak ingin berlama-lama memandangi Aksa pun menepuk kedua pipi adiknya pelan."Wake up sayang"ucapnya lembut.

Franetta menggeliat pelan."5 menit lagi bang"gumam Franetta masih memejamkan matanya.

"No baby. Wake up"sahut Aksa sambil mengelus rambut Franetta."Hm"balas Franetta kemudian beranjak ke kamar mandi.

***

Kini si bungsu sudah berada di meja makan. Makan pagi pun segera di mulai dengan tenang.

Beberapa menit Franetta selesai."Franetta berangkat, assalamualaikum"pamitnya lalu pergi.

"Wa'alaikumsalam"balas keluarganya sambil memandangi punggung Franetta yang sudah keluar.

Erlino yang melihat adiknya bersikap acuh bahkan dingin kepadanya pun merasa seperti kehilangan.

Lagi pun sejak kapan Erlino menganggap bahwa Franetta itu adiknya?

***

Suasana dikelas tentu saja masih sepi, Franetta berangkat terlalu awal.

Franetta pun hanya duduk dan berdiam diri di dalam kelas sampai beberapa siswa-siswi mulai berdatangan.

Dari arah pintu terlihat satu-satunya sahabat yang Franetta asli miliki sedang berjalan menuju meja arahnya."Tumben datang pagi"ucap Fani, ya Fani sahabat pemilik asli tubuh yang Granetta tempati.

"Hm"dehem Franetta karena malas. Dirinya sedang tak ingin diganggu.

"Terlalu drama"batin seseorang.

Bell masuk berbunyi, murid-murid yang tadinya rame kini sunyi saat seorang guru masuk.

Guru tersebut masuk dan pelajaran pun dimulai sampai bell istirahat tiba.

Franetta yang memang tadi siang hanya memakan sedikit saja membuatnya lapar. Beranjak dari Tempat duduknya dan berjalan menuju kantin sekolah.

Sedangkan Fani tadi sudah keluar terlebih dahulu, pamit dengannya ada urusan penting. Ia tak terlalu peduli, toh dirinya bukan sahabat aslinya.

Berjalan di koridor banyak yang memuji secara langsung bahkan ada yang terang-terangan iri padanya.

Sesampainya di kantin, dirinya menyapu penglihatan untuk mencari tempat du yang masih kosong.

Transmigrasi Queen MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang