Hello
Kembali lagi dengan author
Apa kabar kalian?Sorry ya buat kalian yang udah nunggu author up.
Author akhir-akhir ini gak ada waktu buat up, mood juga tidak mendukung.Kalian para reader jangan jadi siders, cuma numpang baca tapi tidak di vote ataupun komen.
Setidaknya kalian ninggalin vote atau komen, author jadi semangat buat up.Ini pembacanya udah 1000 an tapi vote masih dikit, itu bikin mood author turun, jadi lama nyelesaiin ceritanya.
Alur udah dibuat semaksimal mungkin, bagi kalian yang tidak suka harap tinggalkan cerita.
"HAPPY READING"
o0o
Kini kedua insan berbeda jenis tersebut sedang berada di rooftop sekolah dengan Franetta yang tiduran di pangkuan Ganendra.
Tentu saja tangan Ganendra tidak menganggur, tangannya mengelus lembut rambut yang menjadi candunya.
"Vin"panggil Franetta menggunakan panggilan saat kecil.
"Kenapa, hm?"sahut ganendra sambil menatap gadis yang tiduran di pangkuannya.
"Lo pindah kesini kenapa?"tanya franetta penasaran.
"Jagain elo"singkat ganendra.
"Dih gw bukan anak kecil ya, gak perlu segala di jagain"ucap franetta yang membuat Ganendra gemas sendiri.
"Masih bocil"enteng ganendra.
"Gw udah besar Ganendra Calvin cowok ngeselin, gw bisa jaga diri"kesal franetta pada Ganendra yang super duper bisa dibilang 'posesif' .
"No. Lo tetap masih kecil di mata gw baby Zilla"tegas ganendra membuat Franetta memutar bola matanya malas.
"Ser......"
Brakk
Belum sempat Franetta menyelesaikan ucapannya, pintu rooftop sudah di dobrak oleh seseorang.
Yang tak lain adalah fina yang sedang cengengesan tak jelas melihat Franetta sedang tiduran di pangkuan Ganendra.
Franetta berdecak melihat fina."Ngapain?"tanya Franetta dengan nada yang dingin."ekhm sorry-sorry Elo di cariin ketos"canggung Fina yang melihat tatapan dingin dari Ganendra, seolah-olah ingin membunuh mangsanya.
"Hm"dehem franetta terlalu malas."Yaudah. gw pergi dulu, bye"buru-buru Fina pergi dari rooftop.
Franetta pun beranjak dari tidurnya."Mau ke ketos sok cool itu?"ucap ganendra, seperti punya dendam pribadi pada ketos sok ganteng tapi kenyataannya memang ganteng.
"Heem, bye"Franetta pun pergi meninggalkan Ganendra yang mengepalkan tangannya.
"Ketos sialan"
•••
Di sisi lain, seorang gadis sedang mengepalkan tangannya.
"Berbagai cara udah gw lakuin, sekarang apalagi yang bisa buat dia semakin dibenci semua orang"ucap gadis tersebut penuh dendam.
"Gw minta tolong Abang aja"putus gadis tersebut lalu pergi mencari abangnya.
Belum sempat pergi, dirinya melihat abangnya yang sedang duduk sendirian.
"Bang"panggil gadis tersebut lalu berlari kecil menuju abangnya.
"Kenapa?balas dendam lagi?"ucap malas pemuda yang dipanggil 'abang' tersebut.
"Bantuin, buat dia semakin dibenci semua orang. Gw lagi kehabisan rencana ini"ucap gadis berseragam sekolah.
"Gak capek?"ucap pemuda tersebut, pasalnya pasti gadis ini membenci dia.
"Tinggal jawab aja apa susahnya sih, lagian ini bukan urusan Abang. Kalo gak mau bantu ya bilang gak usah pake nanya-nanya"sinis gadis tersebut.
"Serah"singkat pemuda itu lalu pergi, dirinya lelah dengan sifat adiknya yang selalu iri dengan kehidupan orang.
"Punya Abang gak ada gunanya"maki gadis itu lalu pergi.
Gimana sama chapter kali ini?
seru gak?Mau bilang apa sama GRANETTA?
Mau bilang apa sama FRANETTA?
Mau bilang apa sama GANENDRA?
Mau bilang apa sama author yang sering nge gantung cerita?
Jangan hujat author ya wkwk.
Budidayakan vote sesudah cerita, maksa pokoknya!!vote itu gratis jadi kalian para readers atau siders?tidak rugi.Kalian pada gak mau masuk GC nya?seru loh. Yakin gak mau gabung??kalo mau DM akun WP author atau juga bisa ambil di bio akun ig author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Mafia
Fiksi RemajaWarning!!! Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain. ••••••••••••• Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian masa lalunya. Ia berasal dari keluarga terkenal dengan menduduki posisi terkaya no. 3 di dunia. "Kau g...