Bell sekolah telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Terlihat, seorang gadis tengah meredam amarahnya di parkiran sekolah.
"Minta di jotos"gumam Franetta sambil memperhatikan jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Sedari tadi dirinya menunggu Ganendra yang katanya sebentar lagi ke sini, tapi tak kunjung sampai.
Tak lama muncul laki-laki berparas tampan yang tak lain adalah Ganendra."Lama?"tanyanya membuat Franetta mengepalkan kedua tangannya.
"Gak. Udh tau lama pake nanya Lo"sewot Franetta.
"Salah siapa nunggu"ucap Ganendra membuat Franetta ingin menonjok muka tampannya.
"Anjng"umpat Franetta pelan, percayalah telinga Ganendra itu tajam pendengarannya.
"Bilang apa barusan, hm?"
Jika sudah seperti ini, tolong ingatkan Franetta untuk tidak berkata kasar jika sedang bersama Ganendra.
Franetta tak menyahut. Ganendra menyetarakan wajahnya dengan wajah Franetta.
"Ulangi sekali lagi"tatapan tajamnya mampu membuat nyali Franetta ciut.
"Anj.."
Cup!!
Mendadak tubuh Franetta seperti ada sengatan listrik sewaktu bibirnya di kecup singkat.
"Manis"
Seakan tersadar, tangannya bergerak memegang bibir yang tadi sempat di kecup Ganendra."First kiss gw....."gumamnya.
"Alvinanj..."
"Bilang sekali lagi, gw sumpal lagi bibir Lo. Gw gak yakin Lo bisa nafas"ancam Ganendra dengan tatapan tajamnya.
Buru-buru Franetta diam tanpa berniat menyahut perkataan Ganendra. Senyum tipis terbit di bibir Ganendra melihat Franetta diam.
"Pake"ucap Ganendra seraya memberikan helm.
Tangan Franetta menerima helm tersebut lalu memakainya. Setelah memakainya, Franetta pun naik ke jok belakang motor sport milik Ganendra.
Tubuh milik Franetta yang pendek membuatnya sedikit kesusahan. Ganendra yang melihat itu terkekeh pelan."Tinggi tuh ke atas bukan ke samping, sayang"ejeknya.
"Motor sport Lo yang ketinggian"sahut Franetta.
"Lo yang cebol"ucap Ganendra yang akhirnya mendapat tabokan dari Franetta.
"Udah?"tanya Ganendra sambil menoleh ke belakang.
"Hm"singkat Franetta. Mendadak moodnya turun ketika di katai 'cebol'.
"Turun"ucap Ganendra.
"Bisa gak jangan bikin gw emosi"kesal Franetta. Jika ia sedang bersama Ganendra maka emosinya tak terkendali.
Di depan orang lain, mereka berdua bak kulkas berjalan. Berbeda jika sedang berduaan. Ganendra menjadi tukang memancing emosi, dan Franetta yang menjadi tukang emosian.
"Bisa gak Lo jangan emosian"ucap Ganendra meniru gaya bicara Franetta.
"Gw turun nih"ucap Franetta yang terlanjur kesal.
"Pulang pake apa?"tanya Ganendra menantang.
"Ngesot"jawab Franetta dengan nada ngegas lalu menyenderkan kepalanya ke bahu tegap milik Ganendra.
"Ngantuk, cepat jalan"ucap Franetta sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang Ganendra.
Ganendra hanya terkekeh pelan. Mengusap sebentar tangan yang melingkar di pinggangnya, kemudian menjalankan motor sportnya.
Sepanjang jalan hanya di isi keheningan dengan Franetta yang mungkin sudah terlelap dan Ganendra yang fokus ke jalan.
o0o
Tak terasa motor sport Ganendra sampai di markas geng motornya. Memarkirkan motornya lalu turun dengan perlahan.
Menyelipkan tangannya di antara lipatan kaki dan tengkuk milik Franetta, lalu menggendong nya ala bridal style.
Anggota yang bertugas di depan markas mengalihkan pandangannya kepada ketua mereka yang menggendong seorang gadis.
"Siapa tuh cewek bos?"tanya salah satu anggota geng motor yang di ketuai Ganendra.
"Cewek gw"singkat Ganendra lalu masuk ke dalam markas.
"Wih Daebak si bos gw kira doyan sesama terong"ucap anggota yang tadi bertanya.
"Kalo Ganendra dengar, gw gak bisa jamin Lo masih hidup sampai besok"ucap salah satu anggota yang berdiri tepat di samping pintu.
Kembali ke couple kulkas. Saat melewati tempat yang di gunakan untuk bersantai di markasnya, Ganendra melihat kedua babunya maksudnya anggota inti geng motornya.
"Lo apain ndra?habis dari hotel ya Lo?"tanya Abimanta yang selanjutnya mendapat jitakan keras dari kembarannya.
Pletakk
"Pikiran Lo"ucap Abiandra malas melihat sifat monyet kembarannya.
"Stres"gumam Ganendra lalu memasuki kamar pribadinya.
Meletakkan pelan tubuh Franetta. Memandangi wajah damai Franetta saat tertidur."Bocil gw lucu bener"gumam Ganendra.
Memajukan wajahnya.
Cup!!
Mengecup pelan kening Franetta, kemudian masuk ke kamar mandi.
Lihat.
Kening dan bibir Franetta sudah tidak suci.•
•
•
•
•
•Yuhuu updatee lagii
Mau bilang apa ke GRANETTA?
Mau bilang apa ke FRANETTA?
Mau bilang apa ke GANENDRA?
Mau bilang apa ke ABIANDRA?
Mau bilang apa ke ABIMANTA?
Okay segitu aja, jangan lupa vote dan komennya.
See you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Mafia
Teen FictionWarning!!! Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain. ••••••••••••• Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian masa lalunya. Ia berasal dari keluarga terkenal dengan menduduki posisi terkaya no. 3 di dunia. "Kau g...