P r e v i e wpage : 569
"Kau senang membuat ibumu menangis, kan? Chan, Ayah benar-benar heran dengan cara berpikirmu! Apakah sesulit itu memaafkan Jimin? Toh dia tidak pernah menyengsarakanmu, kan? Di luar sana perempuan berlomba-lomba mencari suami seperti Jimin! Berhentilah bersikap tidak tahu diuntung!" Ayahnya tidak mau berhenti mengatakan hal yang sama sejak tadi, seolah-olah berharap kalimat itu dapat terinternalisasi kepadanya, dan Chan dengan segera tersadar dari perbuatan deksura dan egois ini. Chan menahan rasa sakit yang kian kuat memukul-mukul dadanya, bertahan untuk tetap tidak goyah benar-benar sulit.
Pikirannya terbelah dua, satu sisi ia memang membenarkan bahwa banyak yang menginginkan suami seperti Jimin, sebab lelaki itu baik, sopan, kaya raya, cerdas, dan penyayang. Tetapi di sisi lain rasa sakit karena perselingkuhan tidak bisa membuatnya menyesal untuk melepas Jimin. Perasaannya pada Jimin mungkin memang belum seratus baksis kering, tetapi ia tidak peduli. Bahkan jika Jimin harus kembali pada Suljin, ia tidak peduli. Ia lebih memiliki patah hati tanpa status ketimbang harus berseteru dengan ingatan jahat setiap kali Jimin berbuat manis padanya.
"Chan, Kakak tidak mau terlalu jauh ikut campur. Kakak paham kau merasa sakit hati karena perbuatan Jimin. Tetapi benar yang ibu bilang, Chan. Lagi pula Jimin sudah menyesal. Kakak pikir ada baiknya kau mengurungkan niat bercerai. Demi Kangji juga." Chan bungkam saat Kak Jiyeong ikut mengutarakan isi pikiran, terlebih dengan rima penuh sayang, lembut sekali seolah tidak mau menghakimi. Tetapi apa yang Kak Jiyeong katakan juga sudah ratusan kali terlintas di kepalanya. Persoalan Kangji tidaklah ia lupakan. Ia bukan seperti yang ayah dan ibunya pikir, yang tampak tidak memedulikan Kangji. Ia justru sangat memikirkan bocah itu, kehidupan si Jo di tahun yang akan datang. Ia juga menyayangkan semua kekacauan ini. Tetapi, bisakah sedikit saja memikirkan posisinya? Perselingkuhan bukan masalah normal seperti yang selama ini ayah dan ibunya pikir. Chan rusak karena itu. Ia hancur.
Notes : Marga Jimin dan Taehyung sudah diganti yaa. Jimin jadi Ryu Jimin (otomatis Chan dan Kangji dan keluarga besar), dan Taehyung jadi Song Taehyung. Di buku nanti mereka akan pakai marga itu. Dan di sini, di book I kalau kalian baca ulang, marganya juga sudah berubah.
Infoin ke aku kalau aku masih ninggalin marga lama ya, karena agak ngebut ngeditnya. Terimakasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
❝ ᴸᵘᵏᵃ ᵀᵉʳˡᵃʳⁱˢ ❞ BOOK I
FanfictionJimin tidak pernah jatuh cinta pada istrinya, Chan. Relasi suami-istri yang ia jalani selalu hangat karena Chan adalah perempuan baik, penyayang, dan sabar. Jimin mengakui bahwa Chan sempurna, baik untuknya maupun untuk Kangji, putra semata wayangny...