3G; Alun-Alun

264 66 72
                                    

"Buru atuh!" sahut Gilang sudah menaiki motor dan sudah bersiap-siap untuk pergi. Siti pun memakai helm, lalu naik ke motor tanpa memegang erat abangnya. Nanti dikira pacaran, soalnya tak ada yang beda jauh di antara mereka berdua. Cuma beda 2 tahun doang.

"Lo yang tau jalannya, Bran." ujar Gilang melihat Gebran yang tengah memakai helm-nya itu.

"Iya, tunggu sebentar," sahut Gebran. "Susah amat nih helm," ucapnya memekik.

"Gas kuy!"

°°°°

Saat Cantika sedang berjalan yang akan bertujuan ke warung si Mpok untuk membeli sesuatu, terdengar pembicaraan Ibu-Ibu yang tengah membicarakannya. Sontak membuat Cantika penasaran? Kenapa mereka membicarakannya? Cantika pun kini berjalan melewati para Ibu-Ibu yang tengah membeli sayur-mayur. Tidak lupa, disitu juga ada Ibu Gilang (Sunarti) yang tengah menatapnya sinis. Serta Ibu-Ibu yang lainnya pun sama, tatapannya menyebalkan bagi Cantika.

"Yeuh, budakna? Sok ngomong, da bener si Gilang teh bobogohan jeung budak ieu," ujar Eha matanya tertuju ke arah Cantika.

(Yeh, anaknya? Sok bicara, emang benar si Gilang tuh pacaran sama anak ini)

Sunarti memberhentikan langkah kaki Cantika. "Kela!"

Sunarti berjalan mendekati Cantika, berhadapan dengan Cantika sekarang dengan tatapan mata tak suka kepada Cantika. "Anakna si Imas, maneuh naha bobogohan jeung budak abi. Bener teu?"

(Anaknya si Imas, kamu kenapa pacaran sama anak saya. Bener gak?)

Cantika bingung, ia mengernyit, "Maksudna?"

"Teuh da moal ngaku da si tukang bohong mah!" sindir Sunarti kepada Cantika, tatapan Sunarti melirik teman-temannya itu. Yang lain hanya mengangguk setuju dengan ucapan Sunarti kepada Cantika, mereka sudah tahu semuanya.

"Maaf bu, Cantika teh-"

"Naon? Maneuh bobogohan jeung si Gilang?!" Sunarti mendongak dengan kedua kelopak mata memolototi Cantika sambil memegang pinggangnya dengan kedua tangan.

(Apa? Kamu pacaran sama si Gilang?!)

Cantika gelisah, tiba-tiba ia gugup saat berhadapan dengan Ibu Gilang langsung seperti ini. Cantika pun bingung kenapa Ibunya Gilang bisa tahu soal dirinya yang pacaran sama Gilang baru beberapa hari ini. Cantika hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Sunarti.

"Gilang na anu duluan reusep ka Cantika, jadi Cantika teh terima permintaan Gilang." ucap Cantika sedikit canggung.

(Gilang nya yang duluan suka sama Cantika, jadi Cantika terima permintaan Gilang)

"Naha bet-ditarima? Sok geulis wae!"

(Kenapa harus diterima? Sok cantik!)

Lalu, Cantika menundukkan kepala karena merasa malu kepada Sunarti. Kedua tangannya pun bergetar, tanpa berpikir panjang Cantika pun mengatakan yang sebenarnya. Bahwa benar dirinya dan Gilang pacaran.

"Enya muhun, Cantika jeung Aa-Gilang teh bobogohan," gumam Cantika, masih dengan kepalanya yang menunduk kebawah.

(Iyah, Cantika sama Aa-Gilang pacaran)

Selepas mendengarnya, Sunarti naik pitam tidak bisa menerima anaknya pacaran dengan Cantika di mana keluarganya yang tidak baik buat Gilang nanti. Itu pun demi Gilang sendiri, Sunarti melihat ke Ceu Eha serta yang lainnya dengan wajah dan mata memerah.

3G [Gebran, Gandra, Gilang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang