5. Rise Up

285 33 2
                                    

Gatau mau ngomong apa
Langsung cerita aja 😌

Irene membuka kembali matanya, suasana sudah berubah. Ia juga mendengar suara ketukan serta teriakan namanya dari balik pintu kamarnya.

18 tahun kemudian

Mei 2020

"Irene Unnie bangunlah, kau akan terlambat bekerja" teriakan itu membuat Irene terbangun dan duduk.

"Unnie apakah kau sudah bangun? Irene Unnieee" Tanya suara itu lagi.

"Yaaa aku sudah bangun" jawab Irene juga sedikit berteriak.

"Ah baiklah, aku dan Yeri Unnie menunggu dibawah ya" ujar suara itu lagi.

"Baiklah aku akan segera kesana" jawab Irene lagi.

Suara itu tidak terdengar lagi. Irene tertunduk dan masih menyesuaikan matanya dari cahaya terang yang menembus kamarnya.

Kemudian ia menguap sambil meregangkan tangannya ke atas. Irene mulai menurunkan kakinya ke lantai dan berjalan kearah kamar mandi. Bersiap untuk bekerja.

Yeri tengah sibuk membuat roti panggang, ia mengoleskan selai coklat di atas permukaan roti sambil menunggu roti yang masih tipanggang dalam mesin.

Yeri bersenandung mengikuti lagu yang ia putar di televisi besar yang tak jauh dari meja dapurnya.
Rumah mereka tampak berbeda dan banyak yang berubah ornamen dan interior lebih minimalis dan juga kitchen set yang baru.

Suasana baru dan modern di rumah tua peninggalan kakeknya.

Karina berjalan menuruni tangga, ia sudah siap dengan seragam sekolah menengah atasnya dan juga tas punggung menempel di satu lengannya.

Ia berjalan diam diam dibelakang Yeri dan mengambil roti selai yang sudah siap diatas piring. Yeri berbalik dan mengetahui tingkah adik yang lebih tinggi darinya itu.

"Yaaa Karin! Itu milikku" protes Yeri.

Karina hanya tertawa sambil terus memakan roti ditangannya. "Hmmm sangat lezat" ucapnya menggoda.

"Argh kau ini kebiasaan" kesal Yeri yang kembali fokus membuat roti selai untuknya lagi.

"Waee? Kenapa kau pelit sungguh berbeda dengan Irene Unnie" Karina ikut protes dengan sifat Yeri.

"Irene Unnie sudah lelah dengan Tingkahmu, jadi dia membiarkan begitu saja" jawab Yeri dengan tangan yang masih fokus dengan selai dan roti.

"Tidak, kau saja yang pelit" Karinapun menghabiskan rotinya dan meminum susu yang juga milik Yeri.

"Aggrrhhh benar benar, yak Karinashii!!!" Yeri berteriak dan membuat Karina berlari kabur kearah tangga dan kembali naik ke lantai 2.

"Yah mau kemana kau? Kita akan berangkat sebentar lagi?" Teriak Yeri melihat adiknya itu kembali ke lantai 2.

"Sebentar ada yang tertinggal" jawab Karina juga ikut berteriak.

Tiba tiba pintu kamar Irene terbuka dan membuat Karina terkejut karena tepat berada di sampingnya.

"Ahhh Unnie mengejutkanku" ujar Karina seraya memegang dadanya.

Irene tiba tiba mengusap ujung bibir Karina yang terdapat bekas susu yang barusan ia minum lalu merapikan dari dan juga seragam adiknya itu.
"Yang rapi, kau perempuan"

Karina hanya mematung sambil matanya mengikuti tangan Irene pergi.

Irene juga mencium rambut Karina.

"Aku sudah mencucinya semalam" jawab Karina dengan cepat.

UNNIES | Red Velvet [Season 1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang