19. Traitor

186 21 2
                                    

FYI authornya lulusan animasi tapi males bikin gambar ataupun ngedit.
Hehehehe maaf ya kalau polosan banget 😌 maklum lulusan Covid gelombang pertama.

---

Irene melepas pita itu, lalu segera masuk ke dalam mobil. Ia terpaksa memakai mobil itu karena Jaehyun masih belum memberinya kabar sejak malam itu.

Sedikit menyesal menyuruhnya membawa mobilnya, tapi ia juga sadar Jaehyun sangat sibuk dengan pekerjaannya jadi Irene tak terlalu memikirkannya.

Seulgi berlari keluar dari rumah Irene. Ia melihat mobil Irene yang keluar ke jalanan komplek dan langsung pergi dari sana.

Seulgi juga bergegas masuk dalam mobil, memasang safe belt nya lalu menyalakan mobil.
"Aku mohon mengertilah dengan keadaan" doanya sebelum menyalakan si mobil. Dan satu kali percobaan dia langsung menyala.

"Yes terimakasih" ujar Seulgi lalu menghadap kebelakang untuk mengecek jalan saat memundurkan mobil. Ia pergi ke arah berlawanan dari Irene untuk menuju rumah sakit.

----

Pukul 19.30

Yeri sudah tertidur dan Wendy masih menjaga di kursinya.

Tiba tiba ada yang mencoba membuka pintu dan itu membuat Wendy terkejut dan menoleh kearah pintu.

Ia melihat Jaehyun yang tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. "Argh bikin kaget saja" ujarnya lalu bangkit dan berjalan ke arah pintu untuk membukakan Jaehyun.

Jaehyun memberinya hormat dan meminta izin untuk masuk.

"Ah Jaehyuna~ Irene Unnie sedang pergi sekarang" ujar Wendy kembali menutup pintu dan lupa menguncinya lagi.

"Ah iya dia sudah memberitahuku tadi, aku hanya ingin mengembalikan mobil dan mengantar makanan. Dan tentu melihat Yeri yang katanya sudah sadar"

Wendy mengangguk. "Ah benar, duduklah Irene Unnie sebentar lagi akan kembali"

Jehyunpun duduk di sofa. Wendy juga ikut duduk di hadapannya.

Wendy kemudian melihat kepala Jaehyun yang terluka dan terlihat masih baru.
"Uh, jaehyunna~" panggilnya.

"Ya?" Jawab Jaehyun kemudian menatap Wendy.

Wendy menunjuk ke pelipisnya sendiri. "Apa kau baru saja terluka?" Tanyanya

Jaehyun meraba lukanya lalu ia tersenyum. "Ah benar aku baru saja menangkap penjahat dan dia berhasil melukaiku disini"

Wendy bergidik ngeri mendengar jawaban dari Jaehyun. "Arghhh kau mengerjakan tugas dengan sangat baik Jaehyuna~"

Jaehyun tersenyum malu karena Wendy memujinya. "Ah itu hanya resiko dari pekerjaan Unnie, semua juga bisa saja mendapatkannya"

"Ya ya tapi itu artinya kau menjalankan pekerjaan dengan baik kan, Irene Unnie pasti bangga denganmu" Wendy melanjutkan pujiannya.

Jaehyun tersenyum "terimakasih nunna" ujarnya

"Kenapa memanggilku seperti itu? Bukankah tahun lahir kita sama? Apa kau sedang canggung Jaehyun?" Goda Wendy karena melihat Jaehyun yang sedikit canggung sedari tadi.

"Ah iya tahun kita sama tapi aku lahir di akhir tahun jadi tidak masalah kan jika aku memanggilmu nunna?"

"Ah seperti itu, tidak juga tidak masalah" jawab Wendy mencoba membuat Jaehyun nyaman untuk memanggilnya.

Mereka berdua pun mengobrol, dan Jaehyun sesekali melihat ke arah Yeri yang tenang dalam tidurnya.
Ia menatap Yeri dengan sedikit berbeda dan seperti memiliki maksud lain.

UNNIES | Red Velvet [Season 1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang