13. Ignore (3)

189 21 1
                                    

Saya Gatau mau bicara apa 😌
.
.
.

Irene memasuki ruangan Yeri. Ia melihat Karina yang tertidur di tepi ranjang Yeri.

Irene kembali menutup pintu kamar Yeri. Lalu berjalan menuju meja. Menaruh tas dan map yang dibawa Seulgi tadi.

Ia melepas jaket jubahnya lalu menyelimutkan ke tubuh Karina. Membenarkan posisinya agar membuat Karina benar benar merasa hangat.

Irene berjalan ke sisi lain ranjang Yeri. Menatap Yeri dengan mata yang kembali berkaca kaca.
Irene mengusap kepala Yeri dengan pelan dan lembut.

"Yerimaa maafkan aku" ucapnya dengan suara yang bergetar. Ia tak kuasa menahan tangisannya kali ini.

Sejenak tertunduk di tepi ranjang Yeri tapi kemudian berusaha menguatkan diri. Irene memegang tangan Yeri.

"Maaf" ucap Irene lagi, ia langsung jatuh berlutut di bawah ranjang Yeri. Benar benar kali ini adalah kelalaiannya untuk menjaga Yeri.

Dia juga sangat ceroboh dengan meninggalkan ponselnya, bahkan selama ini Irene selalu meminta kedua adiknya untuk tidak berhenti memberi kabar kepadanya.

Irene benar benar menangis, ia tertunduk di lantai dengan tangisan tak bersuara. Benar benar menyesal dan gagal.

Seulgi bersembunyi di balik tembok lorong ruangan Yeri.
Ia bersandar ke tembok dan memejamkan matanya. Tangannya mengepal keras dan napasnya mulai memburu.
Seulgi menahan tangisannya agar tidak keluar di hadapan Irene, dan sekarang adalah puncaknya.

.
.

Flashback...

Seulgi keluar dari cafe, ia kembali menempelkan ponselnya ke telinga.

"Oppa, apa sedang sibuk?" Tanyanya buru buru

"...."

"Yeri dan Karina ada dalam bahaya, bisakah kau datang kerumah Irene Unnie sekarang? Aku takut terjadi apa apa dengan mereka"

"....."

"Aku sedang perjalanan kesana dan memanggil ambulans Karina baru saja menelponeku"

"......"

"Baiklah terimakasih oppa, tolong segera datang" Seulgi langsung menyimpan ponselnya dan berlari kearah motornya yang terparkir disamping mobil Wendy.

Falshback off...

.
.
.

Tubuh Seulgi merosot ke bawah, lalu ia tertunduk sambil memeluk kedua lututnya. Seulgi kalah dengan air mata dan juga rasa sakit di hatinya.

"Jaehyun yang meminta Taeil Oppa untuk datang.... Jaehyun tak seburuk yang kau pikirkan Seulgi!"

Perkataan Irene terngiang ngiang di kepalanya.

.
.
.

Seulgi turun dari motornya, ia sedang berada di depan restaurant makan malam yang cukup ramai pengunjung.

Saat ia akan berjalan, matanya menangkap dua sejoli yang tengah berciuman di gang sepi yang tak jauh dari restaurant.

Seulgi jelas mengenal pria itu. Jaehyun, sedang berciuman bersama wanita yang bahkan masih memakai rok Sekolah tapi bajunya tertutup dengan jaket. Wanita itu juga masih memakai tas sekolahnya.

Seulgi benar benar melihat ciuman itu semakin panas ketika Jaehyun mulai meraba bagian belakang si cewek.

***

Seulgi memasuki rumah Irene, ia memberi sapaan dan pemberitahuan bahwa dirinya sudah datang.

"Unnie!" Teriak Yeri menyambutnya dari ruang tengah.

UNNIES | Red Velvet [Season 1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang