20. Traitor (2)

203 18 3
                                    


---

Akhirnya Wendy berhasil membuka pintu kamar mandi, ia melihat Jaehyun yang ada di atas tubuh Seulgi dan menghajarnya tanpa ampun.

Wendy juga melihat Yeri yang sepertinya pingsan diatas ranjangnya. Ia kembali masuk dan mengambil botol kaca berisi alkohol yang biasa di pakai untuk membersihkan luka.

Kemudian ia langsung keluar dan menghampiri Jaehyun yang membelakanginya. Dengan gerakan perlahan.

Ia dapat melihat tangan Seulgi sudah mulai meraba lantai, akan mengambil piring di dekatnya. Jaehyun mencekik leher Seulgi dengan keras.

Wendy sudah mengangkat botol alkohol itu bersiap untuk memukulkan ke arah Jaehyun.

Wendy mengatur napasnya dan langsung mengayunkan botol itu ke arah kepala Jaehyun.

PIAAARRRR!!!!

Botol kaca itu pecah dan menumpahkan isinya. Tangan Wendy terluka dan mengeluarkan darah, sensasi dari air alkohol itu dingin tapi langsung membuat lukanya perih.

Tak hanya itu Seulgi juga masih memukul kepala Jaehyun dengan piring yang sudah ada di tangannya.

"Aarrggghhh! Kenapa sangat perih" keluh Wendy melihat kearah tangannya yang terluka dan terasa sangat perih.

Tubuh Jaehyun tumbang di hadapannya. Seulgi langsung menjauh dan bangkit.

Wendy menoleh ke arah Yeri yang langsung menghampirinya.

"Yerima, Yerima sadarlah yerimaaa!" Wendy langsung menekan tombol darurat dimana letaknya ada disamping tombol dokter.

Seulgi menjatuhkan potongan piring di tangannya. Ia melihat ke arah Jaehyun yang tak sadarkan diri di hadapnya.

Beberapa suster datang dan mereka langsung berhenti di depan pintu dan sempat berteriak terkejut karena melihat ada darah dan juga Jaehyun yang tersungkur di lantai.

"Suster sebelah sini!" Teriak Wendy yang membuat kedua suster dengan hati hati dan terburu harus melewati Jaehyun untuk memeriksa keadaan Yeri.

Wendy menghampiri Seulgi yang mematung di tempatnya dan langsung memberinya pelukan. Seulgi juga langsung tersadar dan membalas pelukan dari Wendy.

"Kau baik baik saja?" Tanya Wendy khawatir.
Seulgi hanya menjawab dengan anggukan kepala. Matanya terus menatap Jaehyun yang tak sadarkan diri.

"Sudah berakhir, tinggal kau Unnie" ucap Seulgi dalam hatinya.

-----

Irene menghentikan mobilnya di halaman sebuah gudang tua yang cukup besar di balik pepohonan rindang. Ia kembali mengecek maps dan benar lokasinya ada disana.

Irene mengambil map di kursi samping, kemudian keluar dari mobil. Ia berjalan kearah gudang itu, masuk dari pintu besar dan berjalan perlahan didalamnya.

Tiba tiba suara tepuk tangan terdengar, itu cukup mengejutkan Irene. Setelah itu lampu sorot menyala, menyorot tubuh Karina yang tergantung dan juga Joy yang kini ada di atas kursi.

Irene langsung panik saat melihat adiknya itu.
Karina membuka matanya dan mengangkat kepalanya sejenak hanya untuk melihat Irene yang datang lalu kembali tertunduk.

"Karina!" Panggil Irene dan mempercepat jalannya untuk mendekat ke arah Karina.

Tapi tiba tiba Yunho muncul dan mencegahnya untuk mendekat dengan menodongkan pistol ke arah Irene. Itu membuat Irene berhenti seketika dan menatapnya.

Yunho tertawa, ia melihat apa yang dibawa Irene ditangannya. "Ahh kau membawanya ya" tanyanya seolah tidak tahu.

"Aku membawa semua yang kau mau, sekarang lepaskan mereka!" Irene berteriak kepada Yunho, ia terlihat benar benar marah tapi tidak bisa melakukan apa apa karna Yunho menodongkan senjatanya.

UNNIES | Red Velvet [Season 1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang