11. Ignore

216 20 2
                                    

PERHATIAN!

Komen Napa 🙃 biar bisa diajak ngobrol gituh

Pukul 21.45

Irene duduk di ruang tunggu kantor polisi. Ia terlihat sedang menunggu sesuatu.

Sempat ada keributan karena ada pencuri yang baru saja ditangkap. Saat itu Irene melihat Taeil disana.

Irene berdiri. "Oppa?!" Panggil Irene
Membuat Taeil menoleh lalu menghampirinya.

"Ah Ireneshi" sapa Taeil.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Irene

Taeil mengangguk angguk. "Baik baik bagaimana denganmu? Yeri dan Karina?"

Irene tersenyum "mereka baik baik saja" jawabnya

"Apa Jaehyun sudah tahu kau disini?" Tanya Taeil lalu mengedarkan pandangan ke sekitar kantor.

"Yaa aku sudah menghubunginya tapi dia belum terlihat, tak apa Oppa aku menunggunya saja" Irene takut jika merepotkan Taeil.

"Tidak kau tidak boleh menunggunya terlalu lama" ujar Taeil lalu sedikit bergeser untuk melihat sudut lain area itu.

Taeil melihat Jaehyun yang baru saja masuk ke ruang administrasi. "Ah Jaehyun!" Teriaknya memanggil

Jaehyun langsung menoleh, ia melihat Taeil dan juga Irene yang ada disana. Seketika ia meletakkan kertasnya dan berlari kearah mereka.

Jaehyun memberikan salam hormat kepada Taeil dan Taeil menjawabnya.

Taeil menepuk bahu Jaehyun. "Jangan membuat perempuan menunggu, selalu cek ponsel saat sudah membuat janji"

Jaehyun mengangguk. "Ah baiklah hyung" jawabnya lalu tersenyum.

"Kalau begitu aku permisi dulu ya" pamit Taeil lalu meninggalkan mereka berdua.

Jaehyun langsung memberi hormat kepada Irene. "Maaf aku tidak mengecek ponsel, apa kau sudah lama disini?" Tanya Jaehyun yang merasa bersalah.

Irene menggeleng. "Tak apa, aku tahu kau sibuk"

"Nunna bolehkah aku menyelesaikan pekerjaanku dulu, hanya sebentar saja kemudian kita akan berangkat" izin Jaehyun hati hati.

"Baiklah cepat selesaikan, kemudian makan malam" jawab Irene mengizinkan.

Jaehyun mengangguk. "Baiklah terimakasih"

Jaehyun kembali berlari ke ruang administrasi untuk menyelesaikan tugasnya.

-----

Yeri kembali dari dapur bersama secangkir coklat panas ditangannya. Ia meminumnya sesekali sambil berjalan ke arah sofa. Dimana laptop, skripsi dan buku yang sudah menunggu untuk direvisi.

Yeri menunduk mengecek buku dari meja disamping sofa. Membalik beberapa lembar untuk mencari materi yang ia perlukan.

Bel rumah berbunyi.

Yeri menoleh ke arah pintu. Lalu melihat ke arah jam dinding.

Pukul 21.50

Yeri meletakkan cangkirnya lalu berjalan ke arah pintu.

Ia mengintip dari lubang tapi tidak ada orang diluar sana.

"Apa apaan, siapa yang jahil malam malam seperti ini?" Oceh Yeri sebelum membuka pintu.
Tangan Yeri menarik tuas dan membuat pintu terbuka sedikit.

Tiba tiba seseorang menerobos masuk. Membuat Yeri sedikit terpental.
Orang itu langsung memcekik leher Yeri dengan satu tangan. Mendorongnya hingga menabrak dinding.

UNNIES | Red Velvet [Season 1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang