Sebuah teriakan datang dari sisi belakang si pria yang memakai Beanie. Tepat disamping tangga menuju bawah.
Mereka semua menoleh ke sumber suara itu.
Karina.
Berdiri disana sambil menatap tajam ketiganya.Pria yang memakai Beanie tersenyum remeh, ia membalikkan badan dan menyaku kedua tangannya.
"Lihatlah teman teman, apakah dia akan menjadi pahlawan kesiangan?" Ucapannya terdengar mengejek.
"Lepaskan dia!" Ucap Karina dengan nada peringatan tegas.
Ketiganya tertawa meremehkan.
"Aa sial! Kenapa kau berteriak kepada senior?!!!" Bentak pria berbeanie.
"Apa kalian tuli? Lepaskan dia!!!" Bentak Karina juga.
"Argh benar benar, apa kau akan melapor? Laporkan saja cupu, aku tidak takut" ujarnya lagi.
Karina melempar tasnya. Lalu menarik lengan jaket hingga setinggi sikunya.
Ketiga pria itu tertawa melihat Karina yang tampak seperti bersiap untuk berkelahi.
"Apa yang kau lakukan? Ingin berkelahi?" Tanya salah seorang dari mereka.
Karina berjalan kearah mereka. Mendorong keras bahu pria yang memakai Beanie.
"Ah sial! Anak ini!!!" Ujar yang memegang tas Yeji.
Ia membuang tas Yeji lalu berlari ke arah Karina untuk menyerangnya.Dengan mudah Karina menahan pukulannya dan berhasil membuatnya tumbang dengan 2 gerakan saja.
"Argh sial!!!" Umpat yang memegangi Yeji.
Ia mendorong Yeji hingga terjatuh didekat barang barang miliknya. Lalu bergantian menyerang Karina.
Tapi ini lebih lemah karena satu pukulan di perut saja membuatnya kesakitan dan tertunduk hingga jatuh ke lantai.
"Yeji, bereskan barangmu" ujar Karina.
Yeji mengangguk tapi ia melihat pria berbeanie akan menyerang Karina dengan tongkat baseball.
"Karina dibelakangmu!!!" Teriaknya memperingatkan.Karina dengan segala berbalik, dan pria itu berhasil melukai tangan Karina yang melindungi kepalanya.
"Argh sial!" Umpat Karina.
"Yaarrrgghhh" pria itu kembali mengangkat tongkatnya dan akan segera mengayunkan ke arah Karina.
Karina memukul leher pria itu dan membuatnya seketika membeku dan mengatur pernapasannya yang tiba tiba terhenti.
"Pakai tangan kosong pecundang!!!" Umpat Karina langsung menarik lengan yang memegang tongkat. Memukulnya untuk menjatuhkan tongkat itu.
Karina memutar tubuhnya dan mengangkat tubuh seniornya itu tepat 180° ke atas hingga terbanting ke lantai.
Pria itu jatuh tepat di depan Yeji.
"Aarrgghh!!!!!!!" Teriak pria itu kesakitan disusul dengan batuk dan lenguhan lain.
Karina yang baru melakukan hal itu langsung membulatkan mata tidak percaya. Ia langsung melepaskan tangan seniornya itu dan berdiri tegap.
Yeji juga terkejut karena Karina mengeluarkan teknik karatenya dengan sedikit berlebihan karena mereka sedang berada di sekolah.
Wajah Karina langsung panik, kemudian ia melihat ke ujung lorong yang terdapat CCTV disana.
"Argh sial" umpatnya. Tapi kemudian ia bergegas mengajak Yeji pergi dari sana meninggalkan 3 pria yang tersungkur di lantai.
Tak lupa juga membawa tasnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNNIES | Red Velvet [Season 1 END]
Fiksi PenggemarIrene yang sejak berumur 15 merangkap menjadi orang tua mereka harus melindungi Yeri dan juga Karina dari pamannya terus datang, berusaha untuk merebut kekayaan keluarga mereka dan mencelakai keduanya. Bisakah Irene melindungi keduanya? Akankah peng...