Tiga tahun kemudian. Sekarang usia Achilles dan Acacia adalah 14 tahun.
Saat ini Achilles berada di ruang kerja Kaisar, menghadap Anastacius yang duduk di sana. Di samping pria itu berdiri Aksa Axelle.
"Ada apa?" tanya Anastacius.
"Aku mau pergi ke wilayah Alpheus," jawab Achilles.
"Ngapain?"
"Jalan-jalan." Achilles tersenyum.
Anastacius memerhatikan mimik wajah Achilles yang seolah berkata 'berhenti bertanya dan izinkan saja'. "Baiklah, kau boleh pergi. Jangan lupa bawa beberapa ksatria bersamamu."
"Terima kasih, Ayah. Ah ya, aku juga akan mengajak Acacia," ujar Achilles.
"Besok hari debutante-nya, dia akan kelelahan besok kalau kau ajak jalan-jalan. Tapi terserahlah kalau dia memang mau," balas Anastacius. "Oh ya tentang debutante, apa kau yang menjadi partner dansa Acacia besok?"
"Iya. Bukankah sudah jelas?" Achilles kemudian keluar dari sana.
Dasar anak durhaka, semakin tidak sopan, gerutu Anastacius dalam hati.
"Yang Mulia, Anda tidak menemani putra mahkota dan tuan putri pergi ke wilayah Alpheus?" tanya Aksa.
"Tugasku banyak. Lagian anak-anak itu lebih suka jalan berdua saja, aku tidak mau diabaikan. Ezra dan Kenzo saja bisanya terusir kalau mereka sedang berdua," jawab Anastacius. Mereka seperti punya rahasia besar saja setiap mengobrol, batinnya.
≪•◦ ❈ ◦•≫
Achilles mendekati Acacia di halaman depan Istana. Adik kembarnya itu berdiri di samping kereta kuda yang telah disiapkan sebelumnya, bersama Kenzo, Ezra, dan sepuluh ksatria lain.
"Apa diizinkan?" tanya Acacia.
"Ya." Achilles melirik kusir. "Bawa kami ke wilayah Alpheus sekarang." Dia menggenggam tangan Acacia lalu menariknya memasuki kereta.
"Baik, Yang Mulia," balas si kusir.
Kenzo dan Ezra menaiki kuda mereka dan memposisikan diri di kanan-kiri kereta. Sementara ksatria lain yang juga menaiki kuda berada di depan dan di belakang kereta. Kereta itu kemudian bergerak keluar Istana.
Sekitar setengah jam, kereta tersebut sudah berada di wilayah kekuasaan Alpheus. Orang-orang yang berada di luar spontan menatap ke arah kereta mereka yang menunjukkan lambang keluarga kekaisaran, sebab penasaran siapa anggota keluarga Kekaisaran yang datang ke wilayah Alpheus.
Sementara di dalam kereta, Achilles dan Acacia yang duduk berhadapan fokus memerhatikan luar jendela di sebelah kanan masing-masing.
"Achilles, lihat anak itu!" pekik Acacia menunjuk kaca jendela di kanannya.
Achilles segera berpindah tempat, duduk di samping Acacia. Matanya mengikuti ujung telunjuk Acacia mengarah, dan melihat seorang anak kecil berambut coklat dengan iris mata biru tua menatap berbinar kereta kuda mereka. Penampilannya mirip Jennete ditambah asap hitam yang merupakan sihir hitam dapat dia lihat mengelilingi tubuh anak itu.
"Hentikan kereta kudanya!" teriak Achilles.
Kereta kuda itu seketika berhenti. Pintu kemudian dibuka oleh Achilles yang langsung turun bersama Acacia. Mereka berniat mendekati Jennete tapi tiba-tiba tangan gadis kecil itu ditarik seseorang dari belakang sehingga ia menyatu dengan orang-orang yang menontoni kereta.
"Sialan," gumam Achilles berlari menembus kerumunan itu bersama Acacia yang ia genggam tangannya.
"Yang Mulia, Tuan Putri, tunggu!" teriak para ksatria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastacius Childrens [WMMAP Fanfiction] ✔ End
FanfictionDua orang anak kembar terlahir kembali ke dunia manhwa yang pernah mereka baca yakni who made me a princess. Tapi mereka terlahir sebagai anak villain, anak dari Anastacius De Alger Obelia yang tidak pernah disebutkan dalam manhwa atau novelnya. Kin...