Chapter 18 - Pernikahan

1.2K 149 17
                                    

Dua minggu kemudian. Hari ini di Istana diadakan pesta penobatan untuk Achilles sebagai Kaisar baru.

Aula dihias sangat mewah. Pilar-pilar bersinar kelap-kelip karena hiasan berlian yang menempelinya. Bunga-bunga mawar berwarna kuning emas berada di setiap sudut langit aula.

Saat ini di tengah, paling depan aula, Achilles berdiri di hadapan ayahnya. Di sebelah Anastacius, Aksa berdiri memegang bantal merah yang di atasnya terdapat mahkota dan tongkat yang lumayan panjang.

Anastacius mengambil mahkota itu dan meletakkannya ke atas kepala Achilles. Dia kemudian mengambil tongkat tadi dan memberikannya kepada putranya itu juga. "Jadilah Kaisar yang bijaksana."

"Tentu, Ayah." Achilles berbalik, menghadap kerumunan tamu sambil mengangkat tongkatnya tinggi.

"Beri salam hormat kepada Kaisar Obelia yang baru, Yang Mulia Kaisar Achilles De Alger Obelia!" teriak Anastacius seraya berlutut.

Semua orang di aula itu ikut berlutut juga. "Hidup Yang Mulia Kaisar Achilles De Alger Obelia!"

≪•◦ ❈ ◦•≫

Pesta penobatan telah selesai. Saat ini Achilles, Acacia, Anastacius, Clarissa, dan Elvano berada di ruang Kaisar.

"Jadi kapan rencananya kalian akan menikah?" tanya Anastacius.

"Hm ... satu minggu lagi?" jawab Achilles melirik Clarissa.

Clarissa mengangguk. "Terserah Yang Mulia saja."

"Kalau begitu apa kita seminggu setelah pernikahan mereka saja?" tanya Acacia melirik Elvano.

"Baiklah. Saya setuju, Tuan Putri," jawab Elvano tersenyum.

"Sekarang berarti sudah diputuskan pernikahan Achilles dan Clarissa akan diadakan seminggu lagi, sementara pernikahan Acacia dan Elvano dua minggu lagi," ucap Anastacius.

Achilles, Clarissa, Elvano, dan Acacia mengangguk setuju. "Ya."

≪•◦ ❈ ◦•≫

Kini Achilles, Clarissa, Elvano, dan Acacia berjalan menuju gerbang depan. Kedua anak Kaisar terdahulu itu berniat mengantar kekasih mereka sampai ke kereta kuda.

"Ngomong-ngomong Elvano, kau sudah diberitahu ayahmu kalau kau akan menjadi 'tangan kanan'-ku, kan?" tanya Achilles.

"Iya," jawab Elvano.

"Elvano baru kemarin mendapat gelar Duke Axelle, tugasnya pasti banyak, ditambah sekarang dia akan menjadi 'tangan kanan'-mu. Kenapa kau tidak memilih Kenzo saja?" keluh Acacia.

"Keluarga Axelle adalah satu-satunya keluarga bangsawan biasa yang setiap keturunannya memiliki kekuatan sihir dan rata-rata cerdas. Jadi kata ayah, pada setiap generasinya akan selalu dipilih salah satu menjadi 'tangan kanan' Kaisar. Karena Elvano anak tunggal, jadi dia yang terpilih," jelas Achilles.

Elvano mengelus rambut Acacia. "Itu benar. Karena kemampuan kami itu dipercaya dapat melindungi Kaisar dan melaksanakan tugas sekretaris lebih baik daripada bangsawan lain."

Acacia mengangguk saja.

"Kita sudah sampai gerbang," ucap Clarissa berhenti.

Anastacius Childrens [WMMAP Fanfiction] ✔ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang