Acacia dan Achilles sekarang berada dalam kereta kuda mereka yang bergerak pergi dari wilayah Alpheus.
Achilles menarik semua gorden di kereta supaya ruangan dalam kereta tidak terlihat dari luar. "Acacia, aku akan mencari Countess Rosalia."
"Baiklah. Jaga dirimu," balas Acacia.
Achilles langsung berteleport.
≪•◦ ❈ ◦•≫
Beberapa menit lalu, sebuah kereta kuda berhenti di halaman depan kediaman Edlyn. Countess Rosalia dan Jennete keluar dari sana. Mereka melihat Marquess dan Marchioness Edlyn di halaman. Sementara tuan muda Edlyn dan nona Edlyn berdiri di dekat pintu masuk kediaman.
"Countess Rosalia, apa kabar? Kenapa kau datang tanpa memberitahu dulu," sambut Marchioness Edlyn, dia adalah teman sosialita Countess Rosalia.
"Marchioness, aku tidak bisa lama-lama jadi aku langsung ke intinya saja. Tolong biarkan keponakanku tinggal di sini sampai debutantenya." Countess Rosalia memegang pundak Jennete. "Dia adalah anak Penelope dan Kaisar Anastacius."
"Apa?!" Marquess dan Marchioness Edlyn berekspresi terkejut.
"Kalian pasti tahu putra mahkota dan tuan putri Acacia tidak menerima anggota keluarga baru apalagi itu anak dari Penelope. Selain itu, fraksi keluarga Caitlin akan menyerangnya yang masih kecil ini jika kembali ke Istana sekarang. Tapi kalau dia yang sudah remaja kita perkenalkan saat debutante, dia pasti bisa bertahan dengan baik. Lalu semua kalangan baik dari bangsawan maupun rakyat juga akan mengetahui keberadaannya bersamaan, sehingga pihak keluarga Caitlin akan berhati-hati dan tidak bisa menyerangnya secara terang-terangan," jelas Countess Rosalia.
"Tapi apa dia benar anak Kaisar?" Marquess Edlyn memerhatikan mata Jennete.
"Jennete, lepaskan cincinmu," ujar Countess Rosalia.
Jennete mematuhinya. Dia melepas cincinnya yang merupakan item sihir, seketika matanya berubah menjadi iris mata biru berbentuk permata.
"Ah dia benar anak Kaisar. Tapi tidak, kami tidak bisa merawat anak ini," balas Marchioness Edlyn.
"Apa? Kenapa?" tanya Countess Rosalia.
"Putri kami, Clarissa sudah membuat hubungan baik dengan tuan putri dan putra mahkota sebagai teman. Selain itu Clarissa mungkin akan menjadi putri mahkota nantinya karena dapat dengan mudah menarik perhatian putra mahkota. Tapi kalau sekarang kami merawat anak haram Kaisar yang merupakan musuh mereka, hubungan ini akan hancur," jelas Marchioness Edlyn.
Sorotan mata Jennete yang tadi polos tiba-tiba berubah menjadi dingin. "Menolak membantuku, kau mati." Dia mengarahkan telapak tangannya ke dada Marchioness Edlyn, asap hitam seketika muncul dan melesat masuk ke dada wanita itu.
"Apa yang kau--" Marchioness Edlyn jatuh berlutut dengan darah yang tiba-tiba keluar dari mulutnya.
"Ibu!" teriak Clarissa berlari mendekati Marchioness Edlyn, disusul kakaknya dari belakang.
"Ini sihir hitam," jelas Jennete.
Sihir hitam?! batin semua orang di sana terkejut, kecuali Marchioness Edlyn yang sudah pingsan.
Jennete memegang tangan kanan Marquess Edlyn. "Marquess, bantu aku. Tenang saja, kau tidak akan rugi. Karena aku akan membunuh putra mahkota dan tuan putri Acacia dengan sihir hitam ini kemudian mengambil takhta. Lalu nanti aku akan memberimu kekuasaan tinggi. Jika kau menolak, sekarang juga aku akan membunuhmu dan keluargamu."
"Ayah, jantung ibu sudah tidak berdetak," ujar Clarissa bergetar.
"Ba-baiklah. Aku akan membantumu, Tuan Putri Jennete," ucap Marquess Edlyn. Lebih baik berada di sisi yang paling kuat, batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastacius Childrens [WMMAP Fanfiction] ✔ End
FanfictionDua orang anak kembar terlahir kembali ke dunia manhwa yang pernah mereka baca yakni who made me a princess. Tapi mereka terlahir sebagai anak villain, anak dari Anastacius De Alger Obelia yang tidak pernah disebutkan dalam manhwa atau novelnya. Kin...