🌼 5 🌼

597 88 7
                                    

Hay Sahabat Firosa
Terimakasih apresiasinya
Aku sangat menghargai sekali

Ok

Enjoy reading

love U All

💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

.
.

Di sebuah Cafe terlihat seorang gadis tengah sibuk membersihkan ruangan bersama beberapa temannya, selama Ramadhan cafe itu dibuka mulai pukul 5 sore sampai jam 10 malam.
Dan mereka sudah berada di ruangan itu sejak jam 3 sore tadi, mengerjakan ini itu sebelum cafe buka.

"Kita harus merapikan ini semua , nanti malam sudah ada yang boking ruang VIP kita kira untuk 30 orang untuk iftor jama'i, jadi semua sudah harus selesai sebelum jam 4, lalu kita beralih ke ruang VIP dan tempat sholat buat mereka " ujar gadis itu kepada teman temannya

"Baik mba Julia." Sahut mereka bersamaan, sepertinya gadis yang di panggil Julia itu adalah pemilik cafe itu.

Cafe itu memang menyiapkan sebuah Musholla yang tidak besar juga tidak terlalu kecil, meski terlihat seperti tempat nongkrong anak anak muda, namun sang pemilik ingin yang berkunjung ke cafe nya bisa nyaman tanpa takut kehilangan waktu sholat mereka bagi yang menunaikan.

Tiba tiba pintu cafe di gedor dari luar, tentu saja membuat mereka menoleh ke arah pintu, nampak Virendra mendekatkan wajahnya ke kaca Pintu seperti mencoba melihat ke dalam, kebetulan kaca pintu tersebut terbuat dari obscure glass, sehingga tidak tembus pandang dari luar.

"Astaghfirullaah .. itu anak ngapain lagi sih ? .. Nancy, tolong bukain pintu nya." Titah wanita itu pada gadis bernama Nancy.

"Baik mba ." Kemudian Nancy melangkah membukakan pintu

"Lama banget sih?" Pemuda itu langsung menerobos masuk saat pintu terbuka, hampir saja Nancy terhuyung karena bahu gadis itu terdorong oleh bahu kekar miliknya, Nancy hanya mengusap dada, lalu dia langsung mengunci kembali pintu itu dan melanjutkan pekerjaannya.

"Ngapain kesini jam segini? Kami gak mau melayani orang yang tidak puasa ." Tukas Julia acuh tak berhenti dari kerjaannya.

"Ckk!" Decak Virendra kesal, lalu dia menuju ruang pantry.

"Hey jangan kamu acak acak pantry , Viii ... !" Teriak Julia tapi tak di perdulikannya.

"Aku cuma ambil minuman dingin, heboh banget sih." Gerutunya setelah kembali dari ruang pantry, dia membawa sebuah minuman kaleng ditangannya, kemudian duduk di kursi yang tadi baru saja di rapikan oleh mereka.

"Apa tidak malu kamu minum di depan orang yang lagi puasa?" Sindir Julia sambil terus merapikan meja meja, namun yang di sindir nyantai aja , dia malah menenggak minumannya tanpa rasa sungkan.

"Aih ini bocah! Ayo masuk ke ruangan ku!" Julia menarik tangan cowok itu agar mengikutinya.

"Sabar sih ah .." cicit Virendra.

"Buruan!" Julia terlihat geregetan hingga membuatnya terhuyung karena menariknya dengan kencang.

"Iya iya iya .. ish! Pemaksa!" Rajuk Virendra.
.
.

"Bruk!" Julia mendorong Virendra agar dia duduk di sofa.

"Pelan pelan Julia.." protesnya kesal.

"Apa? Jangan kaya anak bocah deh! Datang datang bikin rusuh, mana seenaknya minum di depan orang lagi puasa!, Gak ngotak banget sih!" Julia terlihat emosional menghadapi cowok itu.

Hijrah Cinta 1 || Taelice (Edisi Ramadhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang