🌼 21 🌼

347 63 8
                                    

Yo Yo yooo
Semangat terus yooook...

Jangan lupa Vote dan komennya
Terimakasih

Enjoy reading

🌼🌼🌼

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

Dengan berat hati namun bercampur rasa penasaran yang besar akhirnya Virendra datang memenuhi undangan Ustadz Arkan untuk iftor jama'i di kediaman beliau.

Sesampai di sana, sudah banyak teman temannya yang hadir, bahkan Jimmy dan Chandra pun sudah berada di sana, perlahan Virendra menghampiri mereka dan membaurkan diri dengan yang lainnya, ada Hafidz, Fahrul , Wawan dan pemuda pemudi masjid lainnya, bahkan ada beberapa bapak bapak dan ibu ibu di sana.

"Hey .. kemana aja baru datang?" Tanya Chandra saat Virendra mengambil posisi duduk di sampingnya, Virendra tak menjawabnya, pandangannya mencari cari sosok seseorang, namun tak jua terlihat batang hidungnya.
Sampai akhirnya netra hazel nya menangkap presensi cantik yang baru keluar dari sebuah ruangan, wajah imutnya terlihat cantik berhiaskan binar mata bulatnya yang begitu indah, dengan balutan baju berwarna krem dan hijab motif bunga berwarna Salem , sepertinya gadis itu tak mengetahui kehadirannya.

"Cantik .." gumam Virendra dalam hati sambil menyunggingkan senyum tipis di sudut bibirnya.

Virendra memandangi gadis itu dengan sembunyi sembunyi , mengikuti setiap pergerakannya, desiran aneh menyelimuti hatinya setiap kali melihat gadis itu tersenyum bahkan tergelak, gadis itu bak bidadari yang hanya sinarnya saja yang paling bersinar di antara yang lain.

"Asslaaamu'laaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Tiba tiba jantung Virendra seakan berhenti berdetak, kala netranya melihat Daniel datang bersama beberapa orang yang terlihat seumuran dengan ustdaz Arkan dan Umi Kulsum, tampilan Daniel begitu tampan dengan balutan setelan baju Koko biru Benhur dan peci , dia terlihat menawan, berjalan di apit oleh seorang laki laki dan wanita paruh baya, mungkin mereka orang tuanya.

Ya Tuhan .. cicit Virendra hampir menangis, ternyata benar, Daniel akan bertunangan dengan Dalisha.

"Hey Vi, itu bukannya teman kampus Lo ya .. ngapain mereka?" Bisik Jimmy.

"Itu ada Bekti dan Jacky juga tuh ..." Tunjuk Jimmy.

Virendra melirik kearah yang dimaksud Jimmy, benar saja kedua teman kampusnya itu berjalan di baris paling belakang, mereka melambaikan tangan saat melihat Virendra.

Virendra menatap tajam kearah Daniel yang tersenyum padanya, mata Virendra memanas tatkala melihat Dalisha yang menghampiri rombongan itu bersama abi Arkan dan Umi Kulsum, Dalisha mencium tangan kedua orang tua yang berdiri di samping Daniel, dan ..

Virendra mengepal tangannya dengan Kuat saat Dalisha juga mencium tangan Daniel, dan cowok itu membalasnya dengan mengusap kepala Dalisha, persis seperti di lobby perpus waktu itu, Karena tak tahan Virendra memalingkan wajahnya ke arah lain, sungguh tak sanggup mengetahui gadis yang dia cintai akan bertunangan dengan laki laki lain.

Ya .. Virendra memang mencintai Dalisha, tanpa ada yang mengetahui, bahkan Dalisha sekalipun. Teman temannya hanya mengetahui jika dia baru tahap menyukai gadis bermata indah itu, hatinya begitu sakit, dan dia hanya bisa menunduk dengan perasaan hancur.

Jimmy yang mengetahui suasana hati sahabatnya itu, menjadi kasihan padanya, seperti nya Jimmy mengetahui situasi yang terjadi , dia jadi menyesal mengingatkan cowok itu agar hadir, meski dia tidak tahu dari awal.

Hijrah Cinta 1 || Taelice (Edisi Ramadhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang