🌼 1 🌼

1.7K 124 21
                                    

Hay Sahabat Firosa
Sesuai janjiku
Aku membuat kisah edisi Ramadhan

Tapi aku buat ceritanya seakan akan lagi tidak ada wabah Covid-19 ya
Malesin soalnya sama si Corona
Apa apa jadi susah dan ribet

Oke enjoy reading

Maaf jika banyak kekurangan

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Dengan memberikan Vote dan komennya
Nanti Aku doain sehat selalu
Dan bahagia selalu deeh

Hehehe

Love U All

💜💛💜💛

.
.

"psst .. Vi lihat noh." Jimin memberi kode pada Virendra  agar melihat kearah yang dia tunjuk dengan dagunya.

Sepasang mata hazel itu melirik ke arah yang di maksud pemuda mochi, tetiba matanya menajam dan bibirnya menyeringai tipis.

Dikejauhan nampak presensi dua orang gadis memakai hijab, tengah berjalan menuju kearah mereka,
Dengan santai Virendra menghisap sisa rokok yang tinggal dua centi itu dan membuang asapnya ke udara, lalu dia bangun dari duduknya seraya mematikan puntung rokok dengan membuang dan menginjaknya.

Virendra berdiri di tengah tengah jalan, dia memasang wajah dingin dengan tatapan tajam ke arah gadis berhijab itu, AH RALAT!  Salah satu gadis berhijab itu, sang gadis yang di tatap seperti itu tampak tenang, dia sama sekali tidak merasa takut atupun salah tingkah, dia tetap berjalan maju tanpa menghiraukan Virendra yang menghalangi jalan. Mereka.

"Permisi .. bisakah kamu minggir " pinta nya dengan sopan kepada Virendra.

"Aduuh .. ayang mbeb mau lewat ya .. hahaa .." ledek teman teman Virendra yang memperhatikan mereka dari warung kopi babe Yayat yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Gadis itu hanya tersenyum, sementara wajah  gadis yang satunya sudah terlihat pucat.

"Gak usah senyum, jelek tau!" Ejek Virendra dengan ketusnya.

"Uuuuuuuuuuu .... Parah Lo Vi .." sorak teman teman Virendra mendengar ucapan sinis cowok itu.

Lagi lagi gadis itu hanya tersenyum tanpa berkata apa apa, kemudian dia menarik tangan temannya untuk bergeser ke kiri menghindari tubuh Virendra yang berdiri angkuh, ingin  mengambil akses jalan lain di sebelah cowok itu, namun tiba tiba Virendra ikut menggeser tubuhnya kembali menghalangi jalan gadis itu.

Dengan seringai kecil Virendra terus saja menatap tajam ke arah gadis itu yang tak jua mau menatap matanya.

"Maaf saya harus buru buru." Ujar gadis itu, sementara gadis yang satunya sudah sangat ketakutan, dia berlindung di balik tubuh temannya.

"Dalisha.. bagaimana ini" bisik gadis berwajah bule itu cemas.

"Mau kemana sih neng geulis .. Abang anterin yuuk.." Chandra menghampiri mereka lalu hendak menoel dagu gadis yang di panggil Dalisha.

Namun niatnya terpatahkan, karena dengan Gerakan refleks ,Dalisha menangkis tangannya, membuat tubuh Chandra sedikit terdorong ke belakang.

"Waah .. uwaaah .. gila nih cewek, gue di dorong." Heboh Chandra sambil tergelak, begitu juga teman teman lain nya, namun tidak dengan Virendra, cowok itu hanya tersenyum smirk.

Hijrah Cinta 1 || Taelice (Edisi Ramadhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang