🌼 24 🌼

364 63 16
                                    

Putih putih melati
Merah merah delima
Biar lebih semangat lagi
Kasih Vote dan komennya ya

Aku akan selalu mengucapkan
Enjoy reading
Meski kalian memang cuma baca
Tapi enggan vote dan komen .

Semangat bacanya ya

Ok

Enjoy reading

Love U All

💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
.
.

"Assalaamu'alaikum ayah, bunda .. " ucap Hafidz pada kedua orang tuanya yang tengah duduk di teras belakang rumah, seperti yang biasa mereka lakukan setiap habis sholat taraweh, hanya untuk ngobrol sebelum mereka tidur.

Ayah Hafidz membiasakan untuk menyempatkan quality time bersama istri dan ketiga anak-anaknya, meski hanya sebentar. Karena ini bulan puasa, jadi waktu yang ada hanya habis sholat taraweh, sore hari Hafidz selalu mengajar, belum lagi sang bunda yang harus menyiapkan hidangan untuk berbuka, sedangkan kedua adik Hafidz mengerjakan target Ramadhan yang diberika guru ngajinya, jadi waktu yang luang hanya setelah sholat taraweh.

"Kok baru pulang kak?" Tanya Hanan adik bungsu Hafidz, sedangkan Sonia adik perempuan Hafidz satu satunya nampak bersandar pada bahu sang bunda, dia terlihat mengantuk.
.

Hanan ( adik bungsu Hafidz )

"Iya , tadi ngurus yang mau membayar zakat fitrah terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya , tadi ngurus yang mau membayar zakat fitrah terlebih dahulu." Sahut Hafidz sambil duduk di samping Hanan, dan melepas pecinya lu diletakkan di atas meja.

"Kita sudah bayar zakat semua kan ?" Tanya Pak Azhar, ayah Hafidz.

"Sudah ayah " jawab Hafidz.

"Alhamdulillaah .." ucap pak Azhar

"Ayah , Bunda .. boleh Hafidz melanjutkan pembicaraan kita tempo hari?" Tanya Hafidz. Pak Azhar dan Bu Fatimah mengernyitkan dahi mereka, mencoba mengingat sesuatu.

"Soal ta'aruf yah .." sambung Hafidz mengingatkan dengan malu malu.

Mengingat itu Pak Azhar dan Bu Fatimah tersenyum.

" aah .. ayah ingat, soal itu.."

"Apa kamu memang benar benar sudah siap nak ?" Tanya bi Fatimah dengan lembut.

"In Sya Allah sudah bunda " jawab Hafidz pasti.

"Apa kamu juga siap seandainya di tolak?"

Pertanyaan sang ayah membuat Hafidz terdiam, dia menunduk sejenak lalu menghela nafas pelan., Lalu..

Hijrah Cinta 1 || Taelice (Edisi Ramadhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang