🌼 9 🌼

471 75 7
                                    

Hay Sahabat Firosa
Tak terasa puasa sudah masuk hari ke 10
Terus semangat ya

Enjoy reading

💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

.

Dalisha melangkah cepat keluar dari dalam masjid setelah melipat mukena dan sajadah yang tadi di pakainya, dia bergegas dan melupakan Alifa yang  melihat kepergian nya dengan heran.

"Kak Dalisha kenapa buru buru sekali? Mau kemana ya? Apa mau melihat kak Virendra?" Tanya nya menebak nebak dalam hati, kemudian dia pun segera beranjak menyusul kakaknya.

Sementara Dalisha sudah berada di beranda Masjid memperhatikan  beberapa jama'ah laki laki yang baru keluar dari masjid dari sudut beranda, namun matanya tak bisa menangkap sosok yang di carinya.

"Kamu sedang apa Dalisha?"sapa seseorang dari arah samping kiri,  Nampak Hafidz dan Fahrul sudah berdiri di hadapannya.

"Ah .. anuu .. itu aku lagi nunggu .."

"Kak Dalisha....!"

Dalisha menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya, begitu juga Hafidz dan Fahrul.

"Sini kaaaak .." panggil Umar dari sudut beranda masjid yang lain sambil melambaikan tangannya, disampingnya ada Virendra.

"Ah iya .. " Dalisha ingin segera menghampiri Umar namun Hafidz mencegahnya.

"Tunggu Dalisha, mau ngapain kamu?"

"Aku mau ke Umar dulu." Jawab Dalisha biasa.

"Jangan bilang mau nyamperin cowok berandalan itu?!" Tebak Hafidz tidak suka.

"Virendra , namanya Virendra , dan ya aku mau menghampiri nya " jelas Dalisha menekankan nama Virendra.

"Tapi Dalisha.... "

Dalisha pergi begitu saja tanpa merespon ucapan Hafidz yang belum selesai. Hafidz hanya bisa menghela nafasnya.

"Tadi aku lihat si berandalan itu sholat bersama Umar di barisan paling belakang "

Hafidz langsung menoleh ke arah Fahrul yang berbisik padanya dengan tatapan heran.

Tanpa banyak tanya Hafidz segera menyusul menghampiri gadis itu yang sudah berbincang dengan Umar, begitu juga dengan Fahrul yang  mengikutinya dari belakang.

"Kalian disini rupanya ." Ujar Dalisha terlihat lega melihat Umar masih bersama Virendra , itu tandanya cowok itu benar benar mengikuti sholat Isya' berjama'ah  dan taraweh sampai selesai.

Kekhawatirannya hilang dari wajah nya dan berganti ceria dengan senyum sumringah.

Dalisha memang di buat tidak fokus oleh Virendra setiap jeda sholat tadi, namun tetap menjaga kekhusyuan  saat Shalat, bukan karena apa apa, dia hanya khawatir cowok itu membuat keributan.

"Aku pikir kamu tidak akan sampai selesai." Ucap Dalisha pada Virendra.

"Lo meragukan gue?"

Dalisha terkekeh mendengar ucapan Virendra yang terkesan tak terima.

"Jujur iya , aku ragu , asal kamu tahu selama sholat pikiran aku hanya ke kamu " jujur Dalisha tak menyadari perkataannya.

Virendra tertegun mendengar pengakuan Dalisha, dia tersenyum tipis, ada kehangatan di hatinya.

Hijrah Cinta 1 || Taelice (Edisi Ramadhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang