Hay Sahabat Firosa
Terimakasih ya Vote dan komennya
Aku merasai di hargaiLove U All
💜💛💜💛
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
.Virendra merebahkan tubuhnya diatas king size nya, dia baru saja pulang dari rumah Dalisha selepas sholat Maghrib.
Virendra memejamkan matanya namun bibirnya tak mau berhenti tersenyum, dia teringat lagi kebersamaanya dengan Dalisha, mulai dari mengaji, menyiapkan makanan untuk berbuka puasa bersama yaa meski dia tidak puasa, ah maksudnya belum puasa , ah tidak .. dia baru mau puasa besok, rencananya siih .. hehee .. lalu sholat Maghrib berjama'ah.
Meski tak banyak melakukan interaksi, karena baik dirinya maupun Dalisha sama sama fokus dengan kegiatannya masing masing, Dalisha mengajar ngaji anak anak, sedangkan dirinya belajar mengaji dan sholat bersama Umar, namun Virendra sudah sangat puas bisa melihat Dalisha dalam waktu yang lumayan lama, meski dengan mencuri curi pandangan.
Tiba tiba dia teringat pesan Dalisha yang memintanya untuk ikut sholat Taraweh berjama'ah di masjid seperti kemarin malam.
"Ah aku harus siap siap .. " ujarnya seraya bangun dari rebahnya.
Tanpa sengaja dia melihat ponselnya yang berada di atas nakas, o ya ampuun .. sampai tidak menyadari jika ponselnya tertinggal di rumah, aiih .. jika sudah ada Dalisha di depan mata, apapun bisa terlupakan wkwkwkk .. Virendra geli sendiri memikirkannya.
Dinyalakannya ponsel itu , tapi matanya malah membelalak tak percaya saat membaca puluhan panggilan tak terjawab , hanya nama Jimmy dan Chandra yang tertera disana.
"Hehehe .. " kini dia malah tertawa.
"Pasti mereka mencari aku , hehehe ..ah biarin aja .."
Virendra meletakkan kembali ponselnya di atas nakas, lalu dia bergegas mengganti pakaian untuk segera ke masjid , menunaikan sholat taraweh sesuai titah gadis nya.
OpS tunggu.. gadisnya? Sejak kapan dia merasa Dalisha itu sebagai gadisnya? Hehe ngayal aja sih Vi ..
"Hehhee.." lagi lagi Virendra terkekeh dan tersenyum simpul.
Sambil bersiul Virendra beranjak menuju walk-in closet untuk mengganti pakaian, wajahnya memancarkan kebahagiaan, kalau di ingat ingat, dia belum pernah merasakan kebahagiaan yang seperti sekarang dia rasakan, sejak dia berdamai dengan Dalisha , perasaannya seperti hidup kembali.
Tak lama berselang, Virendra sudah selesai bersalin, lalu dia segera bergegas keluar masih dengan bersiul.
"Aden mau kemana malam malam?". Tanya Bi warti melihat tuan mudanya sudah rapi menggunakan baju Koko dan terlihat sumringah.
"Mau taraweh Bi .. assalaamu'alaykum.." jawabnya terus melangkah sambil menoleh ke arah bi Warti dan melambaikan tangannya.
Bu Warti mematung mendengar jawaban tuan mudanya.
"Apa aku tidak salah dengar ya ??" Gumamnya sambil mengorek kupingnya dengan jari telunjuk.
Merasa penasaran, bi Warti melangkah dengan sedikit berlari menyusul Virendra ke teras rumah.
Tapi sayang tuan mudanya sudah ngacir dengan motor sportnya."Ya Gusti Allah .. alhamdulillaah kalau memang den Vi sudah mau sholat .. aku ikut terharu." Monolognya dengan mata berkaca kaca.
Bu Warti sudah sangat lama bekerja dengan keluarga Virendra , dari semenjak orang tua Virendra menikah. Dari lahir hingga sekarang , Virendra di asuh oleh nya, lantaran kedua orang tuanya begitu sibuk bekerja, Virendra sudah dianggap seperti anak nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta 1 || Taelice (Edisi Ramadhan) END
Short Story"Cinta tak pandang bulu, kepada siapa dia berlabuh, aku hanya menerima takdirku, karena aku cinta kamu karena Allah." Dalisha "ajarkanlah aku untuk mencintaimu karena Allah." Virendra #Taelice