03. Tremor

40.3K 4.4K 564
                                    

Hari ketiga Guntur di sekolah masih sangat menarik menurutnya, karena tiada hari tanpa desas-desus tentang dirinya.

Meski sangat risih namun tanpa disadari Guntur sendiri menikmati setiap kata tentang dirinya yang tersebar, apalagi itu tentang dominasinya yang kuat saat ini.

beberapa orang bahkan mulai mendekatinya entah ingin menjadi teman atau bahkan pacar, Namun Guntur tidak menanggapi hal itu dengan serius.

"Pagi Sammy." Murid-murid yang ada dikelas itu nampak terkejut karena Guntur dengan nada yang lembut memanggil Samuel disaat lelaki itu sedang berkumpul dengan Gerald, Thomas dan Irfan. Circle yang katanya raja kelas dua itu.

Guntur meletakan tasnya diatas meja lalu mencondongkan tubuhnya maju, lagi-lagi menarik kursi Samuel dengan kakinya dengan mudah dan meraih dasi remaja itu sambil mengusap pelan kepala belakang Samuel dihadapan orang banyak.

Samuel membeku ditempat karena perlakukan Guntur yang diluar dugaannya, Lelaki itu menoleh dan berdiri dengan cepat, menggebrak meja hingga menimbulkan suara nyaring.

remaja 18 tahun itu menarik kerah Guntur dan mendekatkan wajahnya "Ikut Gue." Ucap Samuel dengan nada berat, Guntur nampak menyeringai dan hal itu semakin membuat Samuel merasa diledek.

Guntur berjalan diiringi Samuel, Kedua orang itu tiba di toilet yang nampak kosong, Samuel mencengkram kuat kerah Guntur meski lelaki itu lebih tinggi darinya sedikit tidak membuat Samuel gentar.

"Lu pikir lu siapa?" Ucap Samuel dengan wajahnya yang nampak mengeras.

Guntur masih dengan seringainya malah menegakkan tubuhnya sehingga perbedaan tinggi mereka sangt terlihat jelas, Guntur mengusap pelan pergelangan tangan Samuel yang mencengkram kerahnya.

Dengan gerakan cepat bahkan tanpa sempat Samuel melawan lelaki itu sudah membalik posisi, Mengurung tubuhnya diantara kedua tangan besarnya, Samuel terpaku masih dengan tangannya yang mencengkram kerah Guntur.

"Mau gue kasih tau gue siapa?" Guntur mendekatkan wajahnya dengan tangan Terkepal diatas kepala Samuel.

"Gimana kalau gue bilang alasan gue pindah sekolah adalah karena gue di DO gara-gara kasus pelecehan?" Guntur berucap pelan sambil menunduk mendekatkan wajahnya ke leher Samuel yang ada didalam kurungannya.

Samuel Terpaku dan bingung "Korbannya bukan cewek." Ucap Guntur lagi sambil meniup leher lelaki itu.

Samuel dengan cepat mendorong Guntur menjauh, Wajahnya nampak gentar dihadapan lelaki yang masih menyeringai itu.

"Lu berempat keliatan manis." Ucap Guntur lagi menatap Samuel.

Sekujur tubuh samuel terasa meremang hanya lewat tatapan Guntur didepannya, ia tidak pernah melihat pandangan setajam dan sedalam milik Guntur selama ini.

Lelaki itu merasa ketakutan tanpa dasar yang jelas hanya karena sosok didepannya.

"Samuel duduk dikursinya dengan perasaan gusar, Ia hanya membiarkan Guntur yang sedang memainkan rambut belakangnya itu.

Kelas berjalan seperti biasanya namun bagi Samuel dan Thomas, semua hal tidak lagi sama semenjak kedatangan Guntur.

"Sam lu ada nyatet tadi?"

Samuel menggeleng dengan cepat ketika mendengar ucapan Guntur.

"Mulai sekarang catetin di buku gue ya." Guntur meletakan sejumlah buku tulis miliknya keatas meja Samuel, lagi-lagi tindakan remaja itu membuat seisi kelas terkejut.

"Kalo lu nggak sanggup sendiri bisa bagi dua sama Tommy." Guntur membagi dua buku-bukunya itu kearah Thomas yang nampak mengepalkan tangannya.

Remaja itu hendak bangkit berdiri namun ditahan oleh Samuel. Thomas nampak bingung dengan temannya itu namun melihat sesisi kelas yang berbisik-bisik itu membuat Thomas semakin merasa direndahkan oleh anak baru itu.

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang