13. Passionate

33.1K 3.8K 350
                                    

DJ Snake - U are my high
.
.
.
.
Sammuel memasang bagian airpods miliknya ketika sampai disekolah dan melihat guntur telah tiba mendahuluinya, lelaki itu mendengus melihat Guntur yang sedang berbicara dengan beberapa murid gadi diparkiran dengan ramah.

Remaja itu berjalan melewati Guntur tanpa menoleh menuju sekolah, Guntur yang masih berbicara itu menghentikan ucapannya sesaat "Sorry ya gue nggak ada minat kepanitiaan." Ucap Guntur dengan ramah sambil tersenyum lalu bergegas berjalan menyusul sammuel.

"Pagi cantik." Sammuel menghel nafasnya saat merasakan rangkual Guntur dibahunya, lelaki itu mendengus.

"Cemberut mulu, senyum kek." Guntur sedikit menunduk menatap wajah Sammuel namun tidak mendapat balasan apapun, Sammuel menatap lurus kedepan tanpa terganggu sedikitpun.

"Minggir lo, sok kecakepan banget caper sana-sini." Sammuel berucap dengan nada kesal tanpa ia sadari, setelah lebih dari lima hari kebiasaan Guntur yang selalu menjemputnya itu seperti menjadi bagian dari dirinya, namun hari ini Guntur tidak tiba dan membuatnya heran, agak konyol karena Sammuel dengan bodohnya menunggu lelaki itu.

Dan nyatanya Guntur telah lebih dulu datang kesekolah.

"Caper sana-sini darimananya?" Guntur menaikan alis tidak mengerti arti ucapan lelaki itu.

"Pagi-pagi godain cewek-cewek buat apaan lo?"

Sammuel tersentak dan mengutuk dirinya yang berucap tanpa berpikir ketika melihat seringai tipis dari Guntur melayang kearahnya "Cemburu lu?"

"Najis," Sammuel berucap kasar sambil merogoh saku celana Guntur mengambil ponsel milik remaja itu dengan santai dan berjalan mendahului pemiliknya.

Guntur tertawa kecil dan berjalan mengikuti langkah Sammuel, Lagu mulai terdengar melalui airpods yang dipakainya saat Sammuel menyalakan musik melalui ponsel miliknya.

Berbagi bagian dari airpods mungkin bisa dikatakan love language mereka saat ini.

"Playlist lu yang?"

"Iya." Jawab Sammuel menyerahkan kembali ponsel milik Guntur "Mau Sharing account nggak?"

Sammuel menoleh menatap Guntur "Akun lu premium terus nggak?"

"Jelas." Jawab Guntur.

Sammuel menyerahkan ponselnya kearah Guntur "Login." Ucapnya.

Kedekatan Guntur dengan Sammuel sudah mulai terdengar kesemua sisi sekolah, namun mereka nampaknya tidak terlalu memikirkan hal itu karena mengira jika Guntur akan ikut bergabung dengan kelompok Gerlad.

Dan jika hal itu terjadi mungkin seisi sekolah akan sangat mencekam, namun kenyataannya bukan Guntur yang masuk namun Sammuel yang keluar dari kelompok itu.

Kehidupan sekolah itu berjalan damai selama ini setelah kedatangan Guntur, setidaknya para murid yang terbiasa merundung orang lain akan berpikir dua kali melakukan hal itu jika dalam pandangan Guntur.

"Nih." Thommas bahkan sudah tidak mempermasalahkan apapun hal yang dilakukan Guntur karena tidak lagi menganggunya.

Guntur menerima buku catatannya yang diserahkan Thommas "Bukan tulisan lu nih."

"Emang, gue nyuruh adek gue dan itu bayar ya. Ganti sini duitnya." Ucap Thommas, Guntur tanpa berucap lebih mengeluarkan dompetnya "Berapa?"

"Gocap." Ucap Thommas, Guntur menyerahkan uang seratus ribuan "Sisanya ambil aja buat adek lu, Gue tau dia masih SMP." Ucap Guntur, Dan sekarang semua orang seolah sudah terbiasa dengan fakta jika Guntur adalah orang yang 'serba tahu'.

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang