Extra chapter 1

35.2K 3.3K 395
                                    

Sia,Diplo,Labrinth, LSD - No New Friend
.
.
.
"Beneran lu suruh dateng? gila." Nita menatap Sammuel yang nampak tersenyum bangga itu ketika melihat kedatangan Guntur membawa beberapa paperbag berisi hadiah untuk acara pernikahan orang tuanya itu.

"Pacar lu nggak dateng?"

"Pacar gue yang mana?" Sammuel sontak tertawa mendengar ucapan Nita, gadis itu nampak cantik dengan setelah dress formal berwarna putih dengan rok span ketat berbahan kain dengan motif batik Mega Mendung.

Acara pernikahan ibunya itu diselenggarakan sederhana hanya dihadiri beberapa orang terdekat dan keluarga pilihan, Sammuel memajukan bibirnya menatap Guntur karena gemas melihat kekasihnya itu nampak kikuk ketika berhadapan langsung dengan acara resmi yang menurutnya sangat menegangkan.

"Selamat Ma—"

"Heh!" Wanita paruh baya yang nampak cantik itu langsung membuka lebar matanya seolah mengancam Guntur "Selamat Om, Tante, maksud saya." Ucap Guntur mengganti ucapannya sambil meletakan hadiah yang cukup banyak itu.

"Ini nyogok Gun?" Lelaki yang menjadi pasangan wanita itu menatap kearah Guntur sambil menahan tawa.

"Iya pak, tapi saya sukarela—Ikhlas kok maksudnya." Ucap Guntur, Sammuel tidak pernah melihat lelaki itu sekikuk ini dihadapan orang lain.

"Jangan macem-macem kamu ya." Wanita itu menunjuk Guntur tepat didepan hidungnya, remaja itu mengangguk paham namun Sammuel melakukan hal diluar perjanjiannya.

Sammuel memeluk lengan kiri Guntur dan menariknya untuk berfoto "Heh Sam—"

"Udah ah Ma, marah-marah mulu, udah cantik gini juga, lagian kan ini foto sekali seumur hidup, emang mama ada rencana mau nik—"

"Mulutmu ya!" Wanita itu menatap anak laki-lakinya dengan tatapan tidak percaya, sedangkan sang suami hanya tertawa kecil.

"Senyum yang." Ucap Sammuel memeluk Erat tangan Guntur saat sang fotografer mengambil beberapa potret mereka.

"Lucu banget, Hp lu sini." Guntur menyerahkan ponselnya saat Sammuel mengulurkan telapak tangannya.

Lelaki itu tanpa bertanya membuka softcase Guntur dan menyelipkan foto polaroid dirinya dan Guntur yang diambil beberapa saat lalu, Keduanya terlihat bagus dengan pakaian formal, Guntur yang memakai ankle pants berwarna beige dengan kemeja berwarna hitam itu nampak berdiri merangkul pinggul Sammuel yang mengenakan kemeja berwarna biru gelap dan celana bahan berwarna hitam.

Sammuel terlihat tersenyum lebar hingga menampakan deretan gigi rapinya, remaja itu tidak ragu mengambil foto dengan pose memeluk tubuh Guntur semaunya meski saat itu masih banyak tamu dan anggota keluarga.

Keberanian Sammuel kini memang diatas rata-rata.

"Awas aja kalo lu ganti." Ucap Sammuel menyerahkan kembali ponsel Guntur yang telah diselipkannya foto polaroid itu.

"Iya sayang." Ucap Guntur patuh, Sammuel tersenyum lebar "Lu foto senyum dong, nggak pernah senyum perasaan."

Sammuel membongkar seluruh foto Guntur yang ada diponselnya mulai dari pap yang sengaja dikirim Guntur atau diminta Sammuel, hingga foto-foto random lelaki itu yang diambil asal oleh Sammuel.

Sammuel mengakui jika dirinya adalah big fans dari Guntur.

"Ganti kek ini." Guntur melihat lockscreen Sammuel yang masih terpajang jelas fotonya sewaktu memanjat pagar dan bergaya seolah ia spiderman.

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang