Pt 3 part 7

9.9K 560 41
                                    

Good Days - SZA
.
.
.
"Emang harus banget tau supply chain dari mana?"

Saldi mengangguk mendengar ucapan Sammuel yang nampak sangat sanggsi tentang mengapa ia harus ikut melihat stakeholder alat berat yang dimiliki perusahaan tempatnya kini bekerja, meski sebagai anak baru Sammuel cukup kompeten bekerja sebajai Junior Architect dengan membuktikan kemampuannya menghandle desain besar kawasan resort yang tentunya memiliki cukup banyak bangunan dengan berbagai macam fungsi dan letak.

Sammuel turun dari mobil mengiringi langkah dua lelaki didepannya, Remaja itu menghela nafas melihat keadaan workshop alat berat yang mereka datangi, disambut salat satu pegawai yang memang sudah akrab dengan atasan dari Sammuel.

"Siang mas, kemarin mau ngambil long arm?"

Lelaki dengan nametag Danni terbordir diPDH nya itu terlihat berjalan beriringan dengan ketiga orang dari perusahaan itu termasuk Sammuel yang nampak fokus melihat-lihat keadaan workshop yang cukup sibuk dengan segala kegiatan mekanik dan sammuel tersadar jika "Men is beautiful too"

Remaja itu mendengus menyadari betapa lemahnya ia melihat lelaki yang terlihat dominan dibanding dirinya dan menyadari jika ucapan Guntur tentang dirinya yang denial dari awal memang benar adanya.

"Bang lu handle pengiriman alat buat mereka bisa? dua long arm." Sammuel menghentikan langkahnya ketika seorang dengan tubuh tinggi besar hampir setara dengan Guntur berdiri didepan mereka, lelaki itu tersenyum ramah dan menjabat tangan Gusti.

"Bisa, Mau kapan dikirimnya mas?"

"Rencana pengerukannya sih senin mas, tapi alat kayaknya dikirim minggu aja soalnya kalau ditempatin langsung dilokasi agak rawan karena masih sepi."

"Oh nggak papa mas, bisa disertain sama crew nya juga kalau mau dikirim cepet." Ucap lelaki itu, Sammuel hanya diam memprhatikan percakapan orang lain itu.

"Wah beda lagi nih bang feenya?" Sontak para lelaki itu tertawa dan Sammuel yang tidak mengerti hanya ikut tertawa canggung, keberadaan Sammuel akhirnya nampak disadari "Anak baru?" Ucap lelaki tegap itu menatap Sammuel yang nampak asing datang ke workshop itu.

"Oh ini, iya Sammuel anak baru, Junior architect nya proyek ini, yang ngedesain kawasan dia." Ucap Saldi memperkenalkan Sammuel terdengar bangga, Sammuel dengan kaku tersenyum.

"Anak-anak jaman sekarang pinter-pinter banget, baru lulus tahun ini?" Tanya lelaki itu, Sammuel mengangguk "Baru agustus kemarin mas."

"Waduh langsung kerja? mantap." Jawab lelaki itu, Sammuel mengangguk gugup karena tatapan intens lelaki itu sangat menganggunya.

"Ini Elang, Kalau nanti ada urusan sama alat hubungin ke dia aja Sam, lu pasti ada ke lapangan buat matok titik gedung." Ucap Gusti pada anak buahnya itu.

Sammuel mengulurkan tangannya "Sammuel."

Lelaki itu menyambut uluran tangannya "Elang Dirgantara." Jawab lelaki itu dengan ramah.

"Anjing."

Guntur menoleh melihat kekasihnya yang nampak terlihat panik seorang diri.

"Kenapa?"

"Kepala mekanik di workshop tempat langganan alat perusahaan gue ganteng banget yang. ampun, gak maksud apa apa ini tapi beneran lu harus liat! mirip banget sama lu tapi iteman dia sih." Ucap Sammuel dengan ucapan pedas sedikit diakhir kalimatnya.

Guntur menaikan alis dengan bola mata terputar cepat "Lu jangan macem-macem lagi ya, Stop di Arya aja kelakuan lu." ucap Guntur menekan hidung Sammuel pelan karena gemas.

"Ih! iya tau, Maksud gue tuh banyak banget ternyata cowok cowok cakep dihidup gue sekarang nambah lagi satu Bang Elang."

"Namanya Elang?"

"Iya, awas aja lu ngapa-ngapain!" Ucap Sammuel menunjuk kekasihnya itu dengan waspada, Guntur tertawa "Gue tandain sih." Ucap Guntur mendekat dan mengecup sesaat bibir Sammuel.

"Yeuu.." Sammuel membalas kecupan singkat kekasihnya itu dan bangkit membuka lemari pendingin, melihat lihat storage milik kekasihnya itu yang dipenuhi banyak jenis makanan mulai dari buah hingga snack, makanan instan dan juga makanan berat, berbagai macam minuman dan lain sebagainya.

Sammuel tertawa melihat cake red velvet yang tersisa setengah dengan notes disampingnya berisi tulisan "Jangan dimakan, punya Ilma."

"Lu ada makan cakenya Ilma?"

"Bukan gue tapi Aldo kemarin kesini nggak tau-tau buka kulkas motong kue Ilma." Ucap Guntur memperhatikan gerak-gerik kekasihnya itu dari jauh, remaja itu bangkit dan berjalan, memukul bokong Sammuel cukup keras dan menunduk mencium tengkuk lelaki itu sesaat sebelum mengambil air mineral.

"Pantes aja dikasih notes sama ilma." Ucap Sammuel nampak tidak terganggu dengan apa yang dilakukan kekasihnya itu padanya, karena sudah terbiasa.

"Ini perasaan gue aja atau lu makin semok Sam?"

Guntur memperhatikan lekuk tubuh Sammuel meski tertutup kaos oversize yang dipakainya.

"Padahal berat badan gue turun tau." Ucap Sammuel berbalik menatap kekasihnya itu.

Guntur terdiam dengan kening mengerut.






TO BE CONTINUED....

Awal bulan nih kids, awali Desembermu dengan ikut batch 3 PO softcore pt 3 hahaha, becanda.

Tapi bener, Batch 2 udah full ya kids kata admin gue jadi udah masuk batch 3, buat yang beli softcore pt.2 versi non PO kalau belum dikirim sans ae emang gue lagi nggak ada sinyal, malem minggu biasanya gue bisa keluar dari pedalaman ini.

"BANG KOK ADA ELANG?!"

Kan udah gue bilang part 3 ini bakal chaos banget, judulnya aja udah Madness lu terka sendiri dah nanti pada kenapa.

Tapi aman aja lah sayang.

(Terkait info lebih lanjut silahkan hubungi admin penjualan via WA.)

PUBLIXXENEMY

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang