06. Phobia

36.3K 4K 754
                                    

"Lu Kenal Leon?"

"Abangnya Gerald." Jawab Samuel, kedua remaha itu sedang berada diparkiran kosong yang telah lama tidak digunakan karena kerusakan atap yang cukup parah.

Seringai lebar terlihat diwajah Guntur saat mendengar jawaban dari mulut Samuel yang nampak terlihat bingung.

"Kenapa lu nanya Leon?" Tanya Samuel terlihat risih dengan seringai yang ditampilkan guntur.

"Nggak." Ucap Guntur memasang helmnya lalu berjalan meninggalkan Samuel namun tangan lelaki itu dicengkram Samuel "Gue nanya bukan buat dapet jawaban enggak." Ucap Samuel tegas.

Guntur semakin melebarkan seringainya dibalik helm melihat keberanian Samuel, Guntur menarik tangan Samuel hingga remaja itu terpojok kedinding, Guntur mencengkram pinggul Samuel Kuat meski sang pemilik nampak terkejut dan memberontak namun tenaganya nampak tidak sebanding.

"Kalo lu mau tau jawaban jelas kenapa nggak nyoba maksa gue?" Ucap Guntur mendekatkan wajah meski terhalang helm fullface yang sudah dipasangnya.

Samuel dapat melihat jelas tatapan tajam Guntur dibalik helm itu, mata Hitam pekat dengan alis curam itu terlihat sangat keras menekannya meski hanya melalui tatapan.

Samuel terpaku saat ujung Helm milik Guntur menyentuh bibirnya, Kedua remaja itu nampak berciuman meski terhalam oleh helm, Guntur melepaskan cengkramannya dan menegakkan tubuh.

"Gue saranin lu hati-hati sama gue Sam, Lu cantik, gue tertarik sama lu." Ucap Guntur lalu berbalik menjauh meninggalkan Samuel yang terdiam membeku dengan tatapan ngeri kearah Guntur.

"Guntur melepas helmnya dan melihat sekelompok anak muda yang masih memakai seragam duduk diwarung yang ada didekat sekolah, ia bisa melihat kelompok Gerald tanpa Samuel disana.

"Bisa gabung?" Guntur tanpa bertanya lebih lanjut langsung mendudukan dirinya disamping Gerald bahkan dengan merangkul bahu lelaki itu.

Kelompok itu nampak terkejut dengan kedatangan Guntur yang mendadak, beberapa orang hendak bangkit namun Tofan dengan cepat menahan dan menyambut dengan senyuman ramah yang nampak palsu dimata Guntur.

"Boleh, Gimana? udah lu pikirin soal gabung basket?"

"Belum bang, Gue nggak ada waktu ikut ekskul aktif." Ucap Guntur mengambil rokok milik Gerald dan menyulutnya.

Rahang Gerald nampak mengeras namun ia tidak melakukan apapun karena melihat tatapan Tofan padanya.

"Abang lu mana Ger?" Guntur bertanya langsung pada Gerald, hal itu membuat banyak orang bingung tentang darimana Guntur mengetahui sosok lelaki itu.

"Kenapa lu nyari gue?" Seorang laki-laki yang duduk disamping Tofan mencondongkan tubuhnya sambil menghisap vape.

Guntur berusaha keras menahan seringainya namun ia lebih memilih tersenyum.

"Gue ada pesen, titip salam buat Leon katanya dari Denis."

Dari semua orang dikelompok itu hanya Leon yang nampak terkejut dengan ucapan Guntur, lelaki itu nampak membeku dengan mata yang gelisah "Oke." Hanya itu jawaban yang keluar dari mulutnya.

Guntur menyandarkan punggungnya sambil menikmati rokok.

"Btw gue mau nanya dong, Di sekolah ini bebas ngapain aja emang?" Tanya Guntur dengan santai "Sex? bisa?" Sambung remaja itu lagi, semua orang nampak canggung karena Guntur sangat lugas dan berani.

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang