Side Story Pt.3 (Clingy)

23.8K 2.7K 262
                                    

TO1 — Surf
.
.
.
.
Sammuel menunduk menatap Diva didepannya "Thommas nggak masuk lagi?"

"Belum sembuh," Ucap Diva, Sammuel menoleh sedikit mendongak menatap Guntur yang berdiri dibelakangn Diva "Lu pacar siapa sih?"

Guntur tertawa kecil "Cemburuan ama—"

"Div besok kalo Tommy masih belum masuk, gue aja yang jemput lu." Ucap Sammuel menarik Guntur dengan cepat menjauh. Diva mendengus melihat bagaimana Sammuel sangat posesif dengan Guntur.

Lelaki itu melihat pesan dari gojek yang dipesannya sudah tiba, lelaki itu melihat seorang pria dengan usia rentang 30 an menunggunya "Pak nanti mampir sebentar ke apotek ya."

"Iya dek." Ucap lelaki itu menyerahkan helm pada Diva.

"Tommy." Pintu kamar kost itu terbuka dan sosok tinggi Thommas muncul dibalik pintu tanpa berucap menggeser tubuhnya mempersilahkan Diva masuk "Ini obat, udah makan belum? aku bawa ricebowl tadi beli."

"Berapa semua Dip?" Diva menoleh melihat Thommas yang meraih dan membuka dompet "Nggak usah Tom, kita makan bareng aja."

Diva mendudukan dirinya dilantai, meraih meja kecil milik Thommas yang ada disamping ranjang dan meletakan dua buah ricebowl yang dibelinya dan tiga botol jus jambu biji ukuran satu liter"

"Ini diminum ya biar nambah vitamin," Ucap Diva, Thommas mendudukan dirinya didepan Diva dengan tenang dan mengangguk.

"Gue ganti Dip, nggak enak lu banyak banget beli—"

"Nggak usah, ini dimakan." Ucap Diva, menyerahkan sendok dan garpu kearah Thommas setelah membuka tutup wada ricebowl itu.

Aroma masakan yang menggugah selera itu menyerbu masuk indera penciuman Thommas, Daging yang dimasak dengan potongan jamur dan bawang bombay serta irisan kentang itu nampak sangat menggoda.

"Mau dip?" Thommas menyodorkan sendok berisi lauk milik ya kearah Diva, Diva memajukan wajahnya mendekat agar lebih mudah mencapai sendok itu dan menyuapnya.

"Enak," Ucap Diva menatap wajah Thommas, Thommas melihat lauk milik Diva yang terdiri dari Beberapa jenis seafood yang dimasak asam manis "Mau tuker?"

"Boleh?" Thommas tertawa kecil dan mengangguk, menukar ricebowl miliknya dengan Diva "Makasih." Ucap Diva tertawa kecil.

"Gue kayaknya udah beneran sembuh Div, cuma perlu istirahat intens dua atau tiga hari lagi mastiin demamnya nggak balik, kata dokternya." Diva menaikan alisnya sambil, pipi kiri remaja itu nampak menggembung karena dipenuhi makanan yang sedang dikunyahnya.

Bibir kecil milik Diva itu nampak nengkilat karena minyak dari lauk yang dimakannya, Thommas menekan pelan sendok ditangannya saat melihat wajah remaja yang cukup dekat didepannya itu.

"Tom?"

"Hah?" Thommas seolah tertarik kembali kealam sadarnya saat mendengar panggilan Diva "Beneran udah boleh sekolah? ntar kayak kemarin lagi bilangnya sembuh ternyata makin parah."

"Beneran ini." Ucap Thommas, Diva mengangguk mengerti dan percaya.

"Yaudah, aku juga udah lumayan rada kesel sama Sammuel." Diva nampak mencampur nasi dengan Lauknya tanpa sadar saay berucap

Thommas meminum airnya sambil menatap Diva "Kenapa?"

"Ya nggak tau, bukan sebel yang gimana ya...sebel dikit aja, soalnya dia kayak mikir Guntur bakal sama aku padahal kan nggak mungkin lah orang mereka udah pacaran. Masih nggak percaya sih sampe sekarang, tapi itu bukan urusanku—maksudku Sammuel ra—"

SOFTCORE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang